21
βγ
jk :
pengaruh interaksi cara penyimpanan pada taraf ke-j dan kadar air pada taraf ke-k
αβγ
ijk :
pengaruh interaksi lama penyimpanan pada taraf ke-i, cara penyimpanan pada taraf ke-j dan kadar air pada taraf ke-k
ε
ℓijk
: pengaruh acak lama penyimpanan ke-i, cara penyimpanan ke-j dan kadar air ke-k pada ulangan ke-l
Sudjana, 1991.
D. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilakukan selama kurang lebih 7 bulan dari bulan Maret sampai September 2008 dan dilaksanakan di Laboratorium Departemen
Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Balai Besar Veteriner Cimanggu Bogor dan SEAMEO BIOTROP
Tajur Bogor.
22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS PROKSIMAT
Analisis proksimat tongkol jagung dilakukan untuk mengetahui kondisi dan komposisi kimia awal bahan. Analisis yang dilakukan meliputi
kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan karbohidrat by different. Hasil analisis proksimat disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Analisis Proksimat Tongkol Jagung Analisis
Ulangan 1 Ulangan 2
Nilai Kadar Air
11.84 11.76
11.80±0.06 Kadar Abu bk
1.66 1.52
1.59±0.10 Kadar Protein bk
1.57 1.67
1.62±0.07 Kadar Lemak bk
1.11 1.17
1.14±0.04 Karbohidrat by diff. bk
• Kadar Serat Kasar bk
• Lain-lain bk
95.66 34.08
65.92 95.64
33.96 66.04
95.65±0.01 34.02±0.09
65.98±0.09
Analisis kadar air dilakukan untuk mengetahui kandungan awal air pada bahan. Kadar air merupakan salah satu faktor yang paling
mempengaruhi daya simpan bahan selama menunggu untuk dilakukan proses pengolahan. Pengukuran kadar air awal ini juga bertujuan untuk mengetahui
perlakuan yang akan dilakukan selanjutnya pada tahap penyiapan bahan baku, apakah perlu dilakukan pengeringan atau pembasahan.
Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa tongkol jagung varietas Bisma memiliki kadar air sebesar 11.80±0.06. Hal ini menunjukkan bahwa
tongkol jagung cenderung memiliki kadar air yang rendah, sehingga akan lebih tahan saat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Ketahanan
pada kadar air rendah ini terutama terhadap cemaran mikroba kapang, bakteri, dan khamir. Menurut Cuero et al. 1988, pada suhu antara 25-27
o
C dan a
w
antara 0.90-0.98 mikroba mampu tumbuh pada bahan dengan kadar air 13-18.
Kadar abu menunjukkan besarnya kandungan bahan anorganik dan unsur mineral dalam suatu bahan. Berdasarkan hasil analisis, tongkol jagung
Bisma memiliki kadar abu sebesar 1.59±0.10. Kadar abu yang terkandung