3. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Pengembangan bahan bakar alternatif untuk menjawab isu berkurangnya bahan bakar fosil akan meningkatkan permintaan terhadap
bahan bakar alternatif, dimana salah satunya adalah biodiesel. Peningkatan permintaan akan biodiesel menyebabkan peningkatan pula pada permintaan
minyak kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan biodiesel tersebut. Walaupun Indonesia sebagai penghasil minyak kelapa sawit terbesar
dunia tetapi peningkatan permintaan biodiesel ini sedikit banyak tetap akan mempengaruhi harga minyak sawit di Indonesia. Apalagi jika dikaitkan
dengan isu pangan atau energi, apakah mementingkan minyak sawit sebagai bahan pangan ataukah sebagai bahan energi.
Tujuan dari penelitian ini salah satunya adalah untuk mengetahui pengaruh produksi biodiesel terhadap harga minyak sawit. Penelitian ini
dimulai dengan mengumpulkan data yang terkait dan relevan mengenai produksi biodiesel dan harga minyak sawit di Indonesia.
Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan analisis deret waktu. Pertama data akan diperiksa kestasionerannya, kemudian ditentukan
panjang lag atau jeda optimumnya. Langkah berikutnya adalah melakukan uji kointegrasi. Jika data tidak terkointegrasi maka analisis akan
menggunakan model VAR difference sedangkan jika data terkointegrasi maka bisa analisis akan menggunakan model VEC Vector Error Correction
Model. Bagan alir dan uji statistik pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Uji Stasioneritas Data
Penentuan Panjang Lag
Uji Kointegrasi
Estimasi Model VEC Restricted VAR
Uji dan Analisis Kausalitas
Granger Analisis IRF
Impulse Response Function Augmented
Dickey Fuller Test
Johansens’ Cointegration
Data
Terkointegrasi Estimasi Model
VAR Difference
Kesimpulan Analisis VD
Variance Decomposition Tidak
Ya
Gambar 3.1 Bagan alir teknik dan uji statistik
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder di instansi- instansi dan departemen-departemen terkait di Jakarta. Data diambil untuk