Uji Kointegrasi HASIL ANALISIS

4.1.7. Forecast error Variance Decomposition FEVD

Variance decomposition atau dekomposisi varian ini digunakan untuk melihat karakteristik model setelah sebelumnya dianalisis perilakunya melalui impulse response. Pada dekomposisi varian ini akan dilihat bagaimana varian dari suatu variabel dipengaruhi oleh dirinya sendiri maupun dari pengaruh variabel lainnya. Dekomposisi varian ini digunakan untuk menyusun forecast error variance suatu variabel, yaitu seberapa besar perbedaan antara varian sebelum dan sesudah guncangan. Guncangan ini baik yang berasal dari variabel itu sendiri maupun guncangan dari variabel lainnya untuk melihat pengaruh relatif dari variabel-variabel penelitian terhadap variabel lainnya. Tabel 4.6 Dekomposisi varian untuk variabel HCPO Variabel Dependen Periode Dijelaskan oleh Guncangan HCPO PBIO HTBS HMGO HCPO 1 100.0000 0.000000 0.000000 0.000000 4 81.69108 3.906673 4.399291 10.00296 8 79.82257 6.811531 4.622217 8.743685 12 72.97162 10.50328 6.699420 9.825675 16 67.73333 13.19341 10.46193 8.611334 20 71.52855 10.52432 8.142044 9.805086 24 70.18827 11.47499 8.443266 9.893478 Analisis dekomposisi varian pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa forecast error variance dari HCPO pada periode pertama ditentukan oleh variabel HCPO itu sendiri. Pada periode berikutnya pengaruh HCPO terhadap variabel HCPO itu sendiri semakin berkurang dan variabel lainnya mulai memberikan pengaruh kepada variabel HCPO. Pada periode ke-12 pengaruh variabel HCPO terhadap variabel HCPO itu sendiri turun menjadi 72,97, sedangkan variabel lainnya dalam menjelaskan variabel HCPO semakin meningkat. Variabel PBIO memberikan kontribusi sebesar 10,50, variabel HTBS memberikan kontribusi sebesar 6,69, dan variabel HMGO memberikan kontribusi sebesar 9,82. Hingga periode ke-24 variabel HCPO dapat dijelaskan dari variabel HCPO itu sendiri sebesar 70,18. Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi variabel HCPO lebih banyak dipengaruhi oleh variabel HCPO itu sendiri daripada variabel lainnya. Tabel 4.7 Dekomposisi varian untuk variabel PBIO Variabel Dependen Periode Dijelaskan oleh Guncangan HCPO PBIO HTBS HMGO PBIO 1 0.081014 99.91899 0.000000 0.000000 4 16.31155 52.50135 29.36661 1.820486 8 33.53822 38.14877 18.07307 10.23994 12 55.22114 19.75872 11.36052 13.65962 16 51.68977 22.42264 12.84982 13.03777 20 50.35217 22.57310 15.46263 11.61209 24 56.91181 19.35112 12.51724 11.21983 Tabel 4.7 ini menyajikan dekomposisi varian untuk variabel produksi biodiesel PBIO. Forecast error variance dari PBIO pada periode pertama ditentukan oleh variabel PBIO itu sendiri sebesar 99,91 dan juga dijelaskan oleh variabel HCPO sebesar 0,08, sedangkan variabel HTBS dan HMGO pada periode pertama ini tidak menjelaskan variabel PBIO. Pada periode berikutnya kontribusi PBIO dalam menjelaskan variabel PBIO itu sendiri menurun dan variabel lainnya meningkat. Pada periode ke-12 kontribusi variabel PBIO dalam menjelaskan variabel PBIO itu sendiri turun menjadi 19,75. Kontribusi variabel HCPO dalam menjelaskan variabel PBIO meningkat cukup drastis, dari 0,08 pada periode pertama menjadi 55,22 pada periode ke-12. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang harga CPO akan mempengaruhi produksi biodiesel karena bahan baku utama biodiesel saat ini memang hanya CPO yang paling potensial.