Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
Minyak kelapa sawit kasar Crude Palm Oil, CPO merupakan hasil olahan buah kelapa sawit melalui proses perebusan Tandan Buah Segar
TBS, perontokan, dan pengepresan. CPO ini diperoleh dari bagian mesocarp buah kelapa sawit yang telah mengalami beberapa proses, yaitu
sterilisasi, pengepresan, dan klarifikasi. Minyak ini merupakan produk level pertama yang dapat memberikan nilai tambah sekitar 30 dari nilai tandan
buah segar. Minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil PKO diperoleh dari bagian inti buah kelapa sawit dengan cara pengepresan. Komponen asam
lemak terbesar penyusun PKO adalah asam laurat. Minyak inti sawit PKO memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan minyak sawit CPO.
Minyak inti sawit memiliki kandungan asam laurat yang sangat tinggi dengan titik leleh yang tinggi, sedangkan minyak sawit didominasi oleh
asam palmitat dengan kisaran antara titik leleh dengan titik lunak softening point
yang sangat jauh O’Brien 2000. Proses pengolahan lebih lanjut pada CPO dan PKO tersebut dapat
meningkatkan nilai tambah produk dan memberi kesempatan kerja yang lebih besar bagi rakyat Indonesia. Secara umum neraca massa pengolahan
kelapa sawit disajikan pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Neraca massa pengolahan kelapa sawit
Saat ini pasokan bahan baku minyak sawit cukup melimpah, karena perkebunan kelapa sawit sudah cukup lama diusahakan dalam skala besar
dan berkembang dengan baik. Pengembangan tetap perlu dilakukan karena selama ini minyak sawit banyak digunakan sebagai bahan baku industri,
baik industri pangan minyak goreng maupun non pangan oleokimia. Penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel tentunya
mempertegas hal tersebut. Harapannya, konsumsi minyak sawit untuk biodiesel tidak akan mengganggu ketersediaan minyak sawit untuk pangan
dan oleokimia pada masa yang akan datang.