1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem identifikasi tumbuhan obat menggunakan fraktal dan clustering FCM
.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Data penelitian adalah daun tumbuhan obat yang berada di kebun Biofarmaka IPB dan di rumah kaca Konservasi Ex-Situ Tumbuhan Obat Hutan
Tropika Indonesia, Fakultas Kehutanan IPB.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.
Pengertian berkhasiat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau mengandung efek resultansinergi dari berbagai zat yang
berfungsi mengobati Thomas 1993. Bermacam-macam penyakit dan berbagai keluhan baik yang ringan maupun yang berat dapat diobati dengan memanfaatkan
ramuan dari tumbuhan obat. Setiap tumbuhan obat memiliki bentuk dan tekstur daun yang berbeda-
beda. Tetapi untuk satu jenis tumbuhan obat pada umumnya memiliki pola bentuk dan pola tekstur yang sama meskipun ukurannya berbeda-beda.
Keragaman bentuk dan tekstur dari daun ini menjadi pembeda antara satu jenis tumbuhan obat yang satu dengan tumbuhan obat lainnya. Beberapa bentuk dasar
daun antara lain berbentuk bulat, elips, memanjang dan meruncing.
2.2. Fraktal
Fraktal berasal dari bahasa latin yaitu fractus yang berarti pecah broken atau tidak teratur irregular. Pada dasarnya fraktal merupakan geometri
sederhana yang dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian yang memiliki bentuk seperti bentuk sebelumnya dengan ukuran yang lebih kecil Mandelbrot
1982. Fraktal memiliki sifat-sifat self-similarity, self-affinity, self-inverse, dan self-squaring. Sifat self-similarity menunjukkan bahwa fraktal terdiri dari bagian-
bagian yang berbentuk serupa satu sama lain. Self-affinity menggambarkan bahwa fraktal disusun atas bagian-bagian yang saling terangkai satu sama lain. Self-
inverse artinya suatu bagian dari fraktal dapat merupakan susunan terbalik dari susunan lainnya, sedangkan self-squaring dapat diartikan bahwa suatu bagian dari
fraktal merupakan peningkatan kerumitan dari bagian terdahulu Peitgen et al. 1992.