Fuzzy C-Means Evaluasi Sistem

= pusat cluster ke-k untuk atribut ke j = derajat keangotaan titik ke-k di cluster ke-i 4. Memperbaiki derajat keanggotaan setiap anggota dengan persamaan 9. …………………………………………...9 dengan mencari jarak d antara pusat cluster dan data dengan persamaan 10. …………………………………………10 dengan : = sample data ke-k, atribut ke-j = pusat cluster ke-k untuk atribut ke-j = pangkat pembobot 5. Memeriksa kondisi berhenti ; Jika │P t - P t-1 Proses selesai │ ε atau t maxiter Jika tidak : t =t+1 Kembali ke langkah ke 2.

2.6. Evaluasi Sistem

Evaluasi sistem dilakukan untuk menentukan tingkat akurasi model clustering dan hasil identifikasi. Salah satu cara untuk menghitung tingkat akurasi adalah dengan menggunakan confusion matrix antara data real dan data prediksi adalah sebagai berikut Hermaduanti 2008 : Data Prediksi + - + TP FN - FP TN D at a R eal Perhitungan akurasi menggunakan persamaan 11 berikut : Akurasi = . ................ …………………..11 dengan : - TP True Positive, apabila nilai data real dan data prediksi menghasilkan nilai positif. - TN True Negative, apabila nilai data real dan data prediksi menghasilkan nilai negatif. - FP False Positive, apabila nilai data real negatif tetapi data prediksi menghasilkan nilai positif. - FN False Negative, apabila nilai data real positif tetapi data prediksi menghasilkan nilai negatif. TP + TN x 100 TP + TN + FP + FN BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilaksanakan ditunjukan pada Gambar 6. Gambar 6 Tahapan Penelitian. Ekstraksi Fitur Menggunakan Metode Fraktal Preprocessing Citra Tumbuhan Obat Hasil Identifikasi Akusisi Citra Tumbuhan Obat INPUT Citra Query Clustering Fuzzy C-Means Evaluasi Hasil Identifikasi Tumbuhan Obat Ekstraksi Fitur Menggunakan Metode Fraktal Pre processing Citra Tumbuhan Obat Model

3.1.1. Akusisi Citra Tumbuhan Obat

Pada tahap ini citra tumbuhan obat diakusisi dengan sensor larik sensor array menggunakan kamera digital. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah kumpulan daun tumbuhan obat di kebun Biofarmaka IPB dan di rumah kaca Pusat Konservasi Ex-Situ Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia, Fakultas Kehutanan IPB . Pada penelitian ini citra daun tumbuhan obat yang digunakan adalah adalah 20 jenis dan masing-masing jenis terdiri atas 30 citra daun sehingga totalnya adalah 600 data. Jenis-jenis daun yang digunakan adalah Jarak Pagar, Dandang Gendis, Iler, Cincau Hitam, Lilin, Daruju, Bunga Telang, Pungpulutan, Kumis Kucing, Sambang Darah, Jambu Biji, Akar kuning, Kemangi, Handeleum, Mrambos, Nandang Gendis Kuning, Tabat Barito, Gadung Cina, Bidani dan Pegagan. Bentuk dan keterangan dari seluruh data dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.1.2. Preprocessing Citra Tumbuhan Obat

Preprocesing yang dilakukan pada penelitian adalah menyeragamkan ukuran citra menjadi 16x16 piksel dan melakukan perubahan bentuk citra ke dalam format grayscale 8 bit 2 8 = 256 derajat keabuan. Untuk mengubah warna RGB ke grayscale digunakan persamaan 12 Jianxin et al. 2011. Gray = 0,2989 x R+ 0,5870 x G+ 0,1140 x B ……………………… .12

3.1.3. Ekstraksi Fitur Tumbuhan Obat dengan Metode Fraktal

Ada dua pendekatan metode fraktal yang digunakan untuk ekstraksi fitur yaitu dimensi fraktal dan kode fraktal. a. Dimensi Fraktal Dimensi fraktal citra daun tumbuhan obat dihitung menggunakan metode Box Counting. Penghitungan dilakukan pada dua model citra, yaitu citra keseluruhan global seperti ditunjukan pada Gambar 7a dan pada setiap local region yang terdiri atas 4 bagian yang sama seperti ditunjukan pada Gambar 7b. Hasil ekstraksi citra daun tumbuhan dengan dimensi fraktal menghasilkan lima