Hasil Vektor Ciri Dimensi Fraktal Fraktal Dimension Hasil Vektor Ciri Kode Fraktal Fraktal Code

31 Setiap kelas akan membentuk pola vektor dimensi fraktal yang berbeda beda dan mencirikan kelas tersebut. Gambar 21 dan Gambar 22 menujukan pola vektor dimensi fraktal untuk kelas Pegagan dan kelas Handeleum. Setiap kelas terdiri atas 20 daun. Gambar 21 Pola vektor dimensi fraktal kelas Pegagan. Gambar 22 Pola vektor dimensi fraktal kelas Handeleum. 32 Hasil vektor ciri sangat tergantung pada data yang digunakan. Faktor keragaman pola bentuk daun dalam satu kelas mempengaruhi hasil ekstraksi dengan dimensi fraktal. Gambar 21 menunjukan kelas Pegagan yang memiliki pola vektor dimensi fraktal mendekati seragam. Hal ini disebabkan pola bentuk daun pada kelas tersebut memiliki kemiripan. Sedangkan Gambar 22 menunjukan kelas Handeleum yang memiliki pola vektor dimensi fraktal tidak seragam. Hal ini disebabkan olah pola bentuk daun pada kelas tersebut berbeda-beda.

4.2.2. Hasil Vektor Ciri Kode Fraktal Fraktal Code

Satu citra daun tumbuhan obat memiliki vektor ciri yang terdiri atas empat kode fraktal. Vektor ciri kode fraktal jika disajikan dalam grafik membentuk pola tertentu. Gambar 23 menunjukan contoh pola vektor kode fraktal untuk daun Jarak Pagar. Gambar 23 Pola vektor kode fraktal untuk satu daun Jarak Pagar. Setiap kelas akan membentuk pola vektor kode fraktal yang berbeda beda dan mencirikan kelas tersebut. Gambar 24 dan Gambar 25 menunjukkan pola vektor kode fraktal untuk kelas Nandang Gendis Kuning dan kelas Kemangi. Setiap kelas terdiri atas 20 daun. 33 Gambar 24 Pola vektor kode fraktal kelas Nandang Gendis Kuning. Gambar 25 Pola vektor kode fraktal kelas Kemangi. Hasil vektor ciri sangat tergantung pada data yang digunakan. Faktor keragaman pola tekstur daun dalam satu kelas mempengaruhi hasil ekstraksi dengan kode fraktal. Gambar 24 menujukan kelas Nandang Gendis Kuning yang memiliki pola vektor kode fraktal mendekati seragam. Hal ini disebabkan oleh pola tekstur daun pada kelas tersebut memiliki kemiripan. Sedangkan Gambar 25 34 menujukan kelas Kemangi yang memiliki pola vektor kode fraktal tidak seragam. Hal ini disebabkan pola tekstur daun pada kelas tersebut berbeda-beda. 4.3.Evaluasi Sistem Evaluasi sistem dilakukan terhadap model clustering dan hasil identifikasi citra daun tumbuhan obat. clustering dilakukan dengan membagi data latih dan data uji masing masing 67 dan 33 . 20 data latih dan 10 data uji.

4.3.1. Model Clustering Citra Daun Tumbuhan Obat dengan FCM

Berdasarkan Dimensi Fraktal Setelah dilakukan clustering FCM berdasarkan dimensi fraktal dihasilkan nilai jarak antar pusat cluster seperti ditunjukan pada Lampiran 3. Hasil clustering citra daun tumbuhan obat dengan FCM berdasarkan dimensi fraktal diperoleh tingkat akurasi 85,04 . Tabel 7 menunjukan Confussion matrix clustering citra daun tumbuhan obat berbasis dimensi fraktal. Tabel 7 Confussion matrix hasil clustering berdasarkan dimensi fraktal Tingkat akurasi yang diperoleh adalah : 145 + 2755 145+2755+255+255 c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 c15 c16 c17 c18 c19 c20 Jumlah c1 4 2 4 6 4 20 c2 4 8 6 2 20 c3 10 4 4 2 20 c4 10 4 6 20 c5 4 2 5 4 2 3 20 c6 6 4 6 4 20 c7 20 20 c8 8 6 6 20 c9 4 4 2 2 8 20 c10 4 6 4 6 20 c11 6 4 6 4 20 c12 6 2 4 8 20 c13 5 4 4 3 4 20 c14 2 4 4 2 8 20 c15 4 6 10 20 c16 4 2 6 4 4 20 c17 3 17 20 c18 2 6 8 4 20 c19 4 4 4 4 4 20 c20 2 18 20 Jumlah 16 18 20 22 13 12 33 10 16 29 10 30 22 21 22 25 17 18 28 18 400 TP 4 4 10 10 2 4 20 6 4 6 4 4 4 2 10 4 17 8 4 18 145 TN 141 141 135 135 143 141 125 139 141 139 141 141 141 143 135 141 128 137 141 127 2755 FP 12 14 10 12 11 8 13 4 12 23 6 26 18 19 12 21 10 24 255 FN 16 16 10 10 18 16 14 16 14 16 16 16 18 10 16 3 12 16 2 255 = 85,04 35 Pada Confussion matrix Tabel 7 terdapat tiga kelas dengan hasil clustering di atas 80 yaitu kelas 7 Bunga Telang, kelas 20 Pegagan dan kelas 17 Tabat Barito. Sedangkan dua kelas berada di bawah 20 yaitu kelas 5 Lilin dan kelas 14 Handeleum. Kelas 7 Bunga Telang ter-cluster 100 sehingga kelas ini mudah dikenali. Dari 20 data latih semuanya ter-cluster pada kelas 7 Bunga Telang. Hasil ini diperoleh karena citra daun Bunga Telang memiliki pola bentuk yang hampir seragam sehingga memiliki nilai dimensi yang hampir sama seperti ditunjukan pada Gambar 26. Gambar 26 Pola bentuk daun Bunga Telang. Kelas 20 Pegagan ter-cluster 90 yaitu dari 20 data latih, 18 data ter- cluster pada kelas 20 Pegagan dan 2 data ter-cluster pada kelas 1 Jarak Pagar. Secara umum citra daun Pegagan memiliki pola bentuk yang hampir seragam seperti ditunjukan pada Gambar 27. Sedangkan 2 data yang menjadi anggota kelas 1 Jarak Pagar dikarenakan pola bentuk daun Pegagan memiliki kemiripan dengan pola bentuk daun Jarak Pagar seperti ditunjukan pada Gambar 28. Selain itu jarak pusat cluster kelas Pegagan dengan pusat cluster kelas Jarak Pagar cukup dekat yaitu 0,26 seperti ditunjukan pada Lampiran 3. Gambar 27 Pola bentuk daun Pegagan. a b Gambar 28 Pola bentuk daun Pegagana dan daun Jarak Pagar b.