Model Clustering Citra Daun Tumbuhan Obat dengan FCM

35 Pada Confussion matrix Tabel 7 terdapat tiga kelas dengan hasil clustering di atas 80 yaitu kelas 7 Bunga Telang, kelas 20 Pegagan dan kelas 17 Tabat Barito. Sedangkan dua kelas berada di bawah 20 yaitu kelas 5 Lilin dan kelas 14 Handeleum. Kelas 7 Bunga Telang ter-cluster 100 sehingga kelas ini mudah dikenali. Dari 20 data latih semuanya ter-cluster pada kelas 7 Bunga Telang. Hasil ini diperoleh karena citra daun Bunga Telang memiliki pola bentuk yang hampir seragam sehingga memiliki nilai dimensi yang hampir sama seperti ditunjukan pada Gambar 26. Gambar 26 Pola bentuk daun Bunga Telang. Kelas 20 Pegagan ter-cluster 90 yaitu dari 20 data latih, 18 data ter- cluster pada kelas 20 Pegagan dan 2 data ter-cluster pada kelas 1 Jarak Pagar. Secara umum citra daun Pegagan memiliki pola bentuk yang hampir seragam seperti ditunjukan pada Gambar 27. Sedangkan 2 data yang menjadi anggota kelas 1 Jarak Pagar dikarenakan pola bentuk daun Pegagan memiliki kemiripan dengan pola bentuk daun Jarak Pagar seperti ditunjukan pada Gambar 28. Selain itu jarak pusat cluster kelas Pegagan dengan pusat cluster kelas Jarak Pagar cukup dekat yaitu 0,26 seperti ditunjukan pada Lampiran 3. Gambar 27 Pola bentuk daun Pegagan. a b Gambar 28 Pola bentuk daun Pegagana dan daun Jarak Pagar b. 36 Kelas 17 Tabat Barito ter-cluster 85 yaitu dari 20 data latih, 17 data ter-cluster pada kelas 17 Tabat Barito dan 3 data ter-cluster pada kelas 7 Bunga Telang. Secara umum citra daun Tabat Barito memiliki pola bentuk daun yang hampir seragam seperti ditunjukan pada Gambar 29. Sedangkan 3 data yang menjadi anggota kelas 7 Bunga Talang dikarenakan pola bentuk daun Tabat Barito memiliki kemiripan dengan pola bentuk daun Bunga Telang seperti ditunjukan pada Gambar 30. Selain itu jarak pusat cluster kelas Tabat Barito dan pusat cluster kelas Bunga Telang cukup dekat yaitu 0,21 seperti ditunjukan pada Lampiran 3. Gambar 29 Pola bentuk daun Tabat Barito. a b Gambar 30 Pola bentuk daun Tabat Barito a dan daun Bunga Telang b. Kelas 5 Lilin ter-cluster 10 . Dari 20 data latih hanya 2 data yang ter- cluster ke dalam kelas 5 Lilin. Sisanya ter-cluster ke beberapa kelas lainnya, yaitu 4 data ke kelas 2 Dandang Gendis, 5 data ke kelas 10 Sambang Darah, 4 data ke kelas 13 Kemangi, 2 data ke kelas 14 Handeleum dan 3 data ke kelas 16 Nandang Gendis Kuning. Tersebarnya hasil clustering ini dikarenakan pola bentuk daun kelas 5 Lilin mempunyai kemiripan dengan pola bentuk daun dari kelima kelas tersebut seperti ditunjukan pada Gambar 31. Selain itu jarak antara pusat cluster kelas 5 Lilin dengan pusat cluster dari kelima kelas tersebut sangat dekat seperti ditunjukan pada Lampiran 3. 37 a b c d e f Gambar 31 Pola bentuk daun Lilin a, Dandang Gendisb, Sambang Darah c, Kemangi d, Handeleum e dan Nandang Gendis Kuning f. Kelas 14 Handeleum ter-cluster 10 . Dari 20 data latih hanya 2 data yang ter-cluster ke dalam kelas 14 Handeleum. Sisanya ter-cluster ke beberapa kelas lainnya, yaitu 2 data ke kelas 5 Lilin, 4 data ke kelas 10 Sambang Darah, 4 data ke kelas 13 Kemangi dan 8 data ke kelas 16 Nandang Gendis Kuning. Tersebarnya hasil clustering kelas ini dikarenakan pola bentuk daun kelas 14 Handeleum mempunyai kemiripan dengan pola bentuk daun dari kelima kelas tersebut seperti ditunjukan pada Gambar 32 dan Jarak antar pusat cluster kelas 14 Handeleum dengan pusat cluster dari keempat kelas tersebut cukup dekat seperti ditunjukan pada Lampiran 3. a b c d e Gambar 32 Pola bentuk daun Handeleuma, Lilin b, Sambang Darahc, Kemangi d dan Nandang Gendis Kuning e .

4.3.2. Model Clustering Citra Daun Tumbuhan Obat dengan FCM

Berdasarkan Kode Fraktal Setelah dilakukan clustering FCM berdasarkan kode fraktal dihasilkan nilai jarak antar pusat cluster seperti ditunjukan pada Lampiran 4. Hasil clustering citra daun tumbuhan obat dengan FCM berdasarkan kode fraktal diperoleh tingkat akurasi 79,94 . Tabel 8 menunjukan confussion matrix clustering citra daun tumbuhan obat berbasis kode fraktal. 38 Tabel 8 Confussion matrix hasil clustering berdasarkan kode fraktal Tingkat akurasi yang diperoleh adalah : 114 + 2166 114+2166+286+286 Pada Confussion matrix Tabel 8 terdapat satu kelas dengan hasil clustering 80 yaitu kelas 16 Nandang Gendis Kuning. Sedangkan dua kelas berada di bawah 20 yaitu kelas 13 Kemangi dan kelas 18 Gadung Cina. Kelas 16 Nandang Gendis Kuning ter-cluster 80 yaitu dari 20 data latih, 16 data ter-cluster pada kelas 16 Nandang Gendis Kuning dan 4 data ter- cluster pada kelas 2 Dandang Gendis. Secara umum citra daun Nandang Gendis Kuning yang menjadi data latih memiliki pola tekstur yang hampir sama seperti ditunjukan pada Gambar 33. Sedangkan 4 data menjadi anggota kelas 2 Dandang Gendis karena pola tekstur daun Nandang Gendis Kuning dan pola tekstur daun Dandang Gendis memiliki kemiripan seperti ditunjukan pada Gambar 34. Selain itu jarak antara pusat cluster kelas 16 Nandang Gendis Kuning dengan pusat c1 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 c9 c10 c11 c12 c13 c14 c15 c16 c17 c18 c19 c20 Jumlah c1 3 6 2 3 6 20 c2 5 2 5 2 6 20 c3 3 3 6 4 4 20 c4 6 4 4 4 2 20 c5 8 4 6 2 20 c6 2 4 10 4 20 c7 4 4 8 4 20 c8 5 3 9 3 20 c9 3 8 4 5 20 c10 4 3 4 7 2 20 c11 3 3 4 4 6 20 c12 5 3 8 4 20 c13 4 3 7 2 4 20 c14 4 5 4 7 20 c15 2 3 8 3 4 20 c16 4 16 20 c17 3 6 3 2 6 20 c18 3 4 4 1 8 20 c19 4 3 4 6 3 20 c20 5 7 4 4 20 Jumlah 20 15 27 28 25 24 16 12 20 19 14 8 16 10 32 29 28 19 30 8 400 TP 3 5 3 4 8 10 4 9 8 4 4 8 2 4 8 16 6 1 3 4 114 TN 111 109 111 110 106 104 110 105 106 110 110 106 112 110 106 98 108 113 111 110 2166 FP 17 10 24 24 17 14 12 3 12 15 10 14 6 24 13 22 18 27 4 286 FN 17 15 17 16 12 10 16 11 12 16 16 12 18 16 12 4 14 19 17 16 286 = 79,94