Kepala Daerah Gubernur dan pada umumnya harganya lebih murah dibanding harga semen beku sapi potong BIB Lembang. BBIB Singosari karena bentuk
usahanya Badan Layanan Umum BLU, harga jual semen beku sapi potong sama dengan BIB Lembang tetapi konsumen yang membeli semen beku dari BBIB
Singosari akan mendapatkan potongan harga 10. Untuk bisa bersaing dengan BBIB Singosari dan BIBD, karena harga sudah ditetapkan oleh Pemerintah, maka
BIB Lembang dalam memasarkan produknya strateginya adalah memberikan pelayanan yang terbaik dan mutu semen beku yang bagus kepada konsumennya,
walaupun harganya lebih mahal. 3.
Promosi
Selama ini BIB Lembang mempromosikan produk semen beku sapi potong melalui beberapa cara antara lain :
1 Internet. BIB Lembang dalam mempromosikan produknya memiliki website
dan dapat diakses langsung oleh masyarakat. 2
Mengikuti pameran baik dalam maupun luar negeri ASEAN. Pameran di dalam negeri dilakukan pada acara Indolivestock, kontes ternak, pesta patok,
sedangkan di luar negeri mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh Pemerintah Malaysia.
3 Membagikan leaflet, brosur, poster, katalog kepada inseminator, koperasi,
perusahaan, dinas peternakan provinsi dan dinas peternakan kabupaten. 4
Mengunjungi langsung konsumen seperti Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten. Pada saat kunjungan tersebut tim pemasaran semen beku
melakukan presentasi dan memasarkan produk semen beku yang dimiliki BIB Lembang.
Sampai saat ini BIB Lembang belum mempromosikan produknya melalui media cetak dan elektronik karena biaya untuk iklan di media tersebut cukup
tinggi. Pelayanan purna jual merupakan hal yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen semen beku, pelayanan purna
jual dilakukan dengan cara melakukan penggantian terhadap produk semen beku yang rusak sebelum digunakan.
4. Distribusi
Saluran distribusi adalah salah satu faktor penentu untuk meningkatkan hasil penjualan. Saluran distribusi tersebut merupakan jalur penyampaian suatu
produk, jika saluran tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan optimal, maka konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk tersebut. BIB Lembang
sangat memperhatikan masalah distribusi semen beku tersebut.
Pola distribusi semen beku BIB Lembang dengan dua cara yaitu : a.
Distribusi berdasarkan target yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sesuai permintaan daerah. Seluruh biaya
memproduksi semen beku hibah tersebut berasal dari dana APBN yang dialokasikan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Distribusi semen beku hibah ini terutama untuk program dan kegiatan pembibitan dan pengembangan sapi potong lokal dan diberikan secara gratis
kepada peternak di seluruh Indonesia.
b. Pembelian langsung. Konsumen dapat secara langsung membeli semen beku
berdasarkan ketersediaan semen beku yang ada. Pembelian semen beku biasanya dilakukan via telpon atau datang langsung ke BIB Lembang. Proses
pengiriman semen beku ke pembeli tergantung pada dana yang ditransfer dan container yang dikirim atau dibawa oleh pembeli, jika dana telah ditransfer
atau dibayar, tim jasa produksi akan segera mengirimkan semen beku yang dipesan.
Distribusi semen beku sapi potong BIB Lembang meliputi seluruh wilayah Indonesia dan pasar luar negeri. Distribusi semen beku sapi potong lokal dari
tahun 2011 – 2015 didominasi oleh konsumen di pulau Jawa yaitu Jawa Barat,
Jawa Tengah, D.I Yogyakarta dan Jawa Timur. Konsumen semen beku BIB Lembang terdiri dari Asosiasi Inseminator, Inseminator mandiri, Dokter Hewan
mandiri, koperasi, Dinas Peternakan ProvinsiKabupaten dan swasta.
Untuk memudahkan atau memperlancar hasil produksinya dapat sampai ke tangan konsumen, BIB Lembang memerlukan saluran distribusi. Saluran
distribusi merupakan hal penting dalam lalu lintas perdagangan dari produsen ke konsumen. Pola saluran pemasaran semen beku sapi potong dapat dilihat sebagai
berikut : a.
Produsen mengirim langsung ke konsumen. BIB Lembang sebagai produsen semen beku menyalurkan produknya secara langsung kepada konsumen,
yaitu konsumen datang langsung ke balai bagian jasa produksi yang dapat secara langsung melayani konsumen. Biasanya konsumen yang datang
langsung ke balai adalah para inseminator mandiri atau dokter hewan mandiri yang bertempat tinggal di Jawa Barat.
b. Produsen mengirim ke konsumen melalui pengecer. Produsen menyalurkan
produknya melalui pedagang pengecer. Pengecer yang dimaksud disini adalah Asosiasi Inseminator, Koperasi, Dinas dan perusahaan yang mengambil
semen beku lagsung dari balai dan menjualnya lagi kepada konsumen.
Pendistribusian semen beku kepada pembeli tidak ada batasan waktu. Jika ada yang memesan atau membeli semen beku, segera dikirimkan setelah
konsumen mentransfer uang sesuai jumlah pesanan semen beku dan mengirimkan kontainer atau konsumen yang lokasinya sekitar Jawa Barat bisa mengambil
langsung ke BIB Lembang. Untuk pemesan yang berasal dari Pulau Jawa, semen beku dikirimkan menggunakan transportasi kereta api atau kargo, sedangkan
pemesan dari luar pulau Jawa, semen beku dikirim via pesawaat udara.
Dari tahun 2011 distribusi semen beku sapi potong lokal mencapai 65.119 dosis. Tahun 2012 ada peningkatan distribusi sebesar 2,05 atau sebesar 67.267
dosis, tetapi tahun 2013 dan 2014 terjadi penurunan distribusi sebesar 6,5 2.884 dosis dan 36,38 40.005 dosis. Penurunan distribusi semen beku sapi
potong lokal karena turunnya harga sapi potong di tingkat peternak menyebabkan lesunya peternakan sapi potong pada saat itu. Tahun 2015 distribusi semen beku
sapi potong meningkat lagi sebesar 69,22 atau 129.988 dosis dibanding tahun 2014. Peningkatan distribusi semen beku tersebut karena tahun 2015 Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mengadakan program kegiatan Gertak Berahi dan Inseminasi Buatan GBIB. Jika
dibandingkan dengan distribusi atau penjualan sapi potong eksotik, distribusi atau penjualan sapi potong lokal perbedaannya cukup jauh.
Semen beku sapi potong lokal lebih banyak didistribusikan ke peternak secara gratis melalui dana APBN dalam mendukung program dan kegiatan
Pemerintah mengembangkan sapi lokal. Dalam waktu lima tahun terakhir telah terdistribusi semen beku sapi potong lokal sebanyak 949.063 dosis. Jumlah
distribusi semen beku sapi potong hibah lebih tinggi dibanding distribusi semen beku melalui penjualan
langsung sebanyak 366.063 dosis. Distribusi semen beku hibah
dapat dilihat pada Gambar
Gambar . Distribusi Semen Beku Hibah BIB Lembang
Penjualan semen beku eksotik lima tahun terakhir mencapai 5.255.381 dosis sedangkan penjualan semen beku sapi potong lokal hanya mencapai 366.063
dosis, terdapat selisih 4.889.318 dosis. Dari perbedaan tersebut terlihat bahwa permintaan semen beku sapi potong lokal hanya sekitar 8,6. Dapat disimpulkan
bahwa semen beku sapi potong lokal kurang diminati oleh peternak. Lebih jelasnya penjualan semen beku sapi eksotik dan semen beku sapi lokal per tahun
dapat dilihat pada Gambar
.
500.000 1.000.000
1.500.000
Semen Beku Lokal Semen Beku Eksotik
Semen Beku Lokal 65.919
62.267 62.884
40.005 129.988
Semen Beku Eksotik 1.045.254 999.714 934.250 1.064.744 1.211.419 2011
2012 2013
2014 2015
Gambar . Penjualan Semen Beku Sapi Potong BIB Lembang
100.000 200.000
300.000 400.000
Semen Beku Sapi Lokal Semen Beku Sapi Eksotik
Semen Beku Sapi Lokal 141.900
97.000 109.090
147.140 353.371
Semen Beku Sapi Eksotik 132.600
109.090 162.260
124.590 15.654
2011 2012
2013 2014
2015
Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diidentifikasikan faktor-faktor internal dan eksternal BIB Lembang sebagaimana Gambar
.
Faktor-Faktor Internal Faktor-Faktor Eksternal
KEKUATAN : 1.
Mutu semen beku sapi potong terjamin
2. SDM produksi semen beku handal
3. Sarana dan prasarana memadai
4. Harga semen beku terjangkau
5. Pelayanan prima
6. Pejantan lokal yang dipelihara mutu
genetiknya bagus dan bebas dari penyakit menular
PELUANG : 1.
Kemajuan teknologi IB 2.
Permintaan semen beku dari luar negeri
3. Pangsa pasar semen beku sapi potong
lokal masih terbuka luas 4.
Program pembibitan sapi potong lokal
5. Kapasitas produksi semen beku sapi
potong lokal
KELEMAHAN : 1.
Kurangnya jumlah pejantan 2.
Kesulitan mendapatkan pejantan lokal
3. Promosi semen beku sapi lokal
masih kurang 4.
Biaya promosi terbatas 5.
Pemasaran semen beku lokal belum optimal
ANCAMAN : 1.
Kebijakan pelarangan ekspor semen beku sapi potong lokal
2. Penyakit hewan menular
3. Pasar bebas ASEAN
4. Keberadaan BBIB Singosari dan BIB
Ungaran 5.
Pendapatan peternak masih rendah 6.
Pemotongan sapi betina produktif di masyarakat
Gambar . Faktor-faktor Internal dan Faktor-faktor Eksternal
1. Kekuatan