Sapi Bali Sapi Peranakan Ongole

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Potong Lokal Sapi potong merupakan jenis ternak sapi yang dipelihara untuk menghasilkan daging. Industri sapi potong akhir-akhir ini telah memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat dan memberikan sumbangan ekonomi terbesar. Industri ini akan terus berkembang sepanjang manusia masih memiliki bahan pakan yang dikonsumsi oleh ternak untuk diubah menjadi energi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Manfaat yang diperoleh oleh manusia dapat berupa daging sapi Litbang Pertanian . Beberapa jenis sapi potong lokal sebagai penghasil daging yang ada di Indonesia adalah :

1. Sapi Bali

Sapi Bali memiliki ciri-ciri tidak berpunuk, badannya montok, dan dadanya dalam. Sapi Bali jantan bertanduk dan berbulu warna hitam kecuali kaki dan pantat. Berat sapi Bali dewasa berkisar 350 hingga 450 kg, dan tinggi badannya 130 sampai 140 cm. Sapi Bali betina juga bertanduk dan berbulu warna merah bata kecuali bagian kaki dan pantat. Dibandingkan dengan sapi Bali jantan, sapi Bali betina relatif lebih kecil dan berat badannya sekitar 250 hingga 350 kg. Berdasarkan penelitian Talib et al , berat lahir sapi bali yang ada di Indonesia seperti di NTT rata-rata 11,9 kg, NTB 12,7 kg, Bali 16,8 kg dan Sulawesi Selatan 12,3 kg. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ferdianto et al. 2010, bobot lahir sapi bali 12,3 kg. Berat lahir sapi Bali lebih rendah dibanding berat lahir sapi lokal lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Parwati dalam Hilmia et al. 2013 dilaporkan bahwa pertambahan bobot badan sapi Bali antara 0,58 – 0,68 kgekorhari. Keunggulan sapi Bali antara lain: Daya tahan terhadap panas tinggi; Pertumbuhan tetap baik walaupun dengan pakan yang jelek; persentase karkas tinggi dan kualitas daging baik; Reproduksi dapat beranak setiap tahun Litbang Pertanian 2012.

2. Sapi Peranakan Ongole

Sapi PO atau sapi Peranakan Ongole sering disebut sapi Jawa atau sapi putih. Sapi PO ini hasil persilangan sapi Sumba Ongole dengan sapi betina Jawa yang berwarna putih. Sapi PO ini saat mencapai umur dewasa yang jantan bobot badannya kurang dari 600 kg dan yang betina kurang dari 450 kg. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijono et al bobot lahir sapi PO 22 kg. Hal yang sama dilakukan oleh Subiharta dan Sudrajat 2013, bobot lahir sapi PO bervariasi, sapi betina antara 23 –35 kg, sedangan jantan 24-36 kg. Penelitian tentang sapi PO, juga dilakukan oleh Aryogi et al. , yang melaporkan bahwa pertambanhan bobot badan badan sapi PO umur 6-7 bulan sebesar 0,524 kgekorhari dan akan menurun setelah umur 6- 7 bulan. Menurut penelitian Carvalo dalam Hilmia et al. 2010, pertambahan bobot badan sapi PO sebesar 0,86 kgekorhari. Keunggulan sapi PO antara lain terkenal sebagai sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, tahan terhadap panas, tahan terhadap ekto dan endoparasit; Pertumbuhan relatif cepat walaupun adaptasi terhadap pakan kurang; persentase karkas dan kualitas daging baik, aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak Litbang Pertanian 2012.

3. Sapi Madura