Lemak kasar Sampel seberat 1 gram W

Keterangan: W 1 = Berat sampel gram W 2 = Berat labu lemak tanpa lemak gram W 3 = Berat labu lemak dengan lemak gram

1.5 Serat kasar

Sampel 0.5 - 1 gram x ditimbang dan dimasukkan kedalam gelas piala 600 ml, tambahkan 50 ml H 2 SO 4 0,3 N dan didihkan selama 30 menit. Setelah 30 menit tambahkan NaOH 1,5 N sebanyak 50 ml dan dipanaskan lagi selama 30 menit, lalu disaring dengan kertas saring Whatman 41 yang telah ditimbang a gram. Endapan yang ada pada saringan di crucible glass dicuci berturut-turut dengan 50 mlaquadest panas, asam sulfat 50 ml, H 2 SO 4 0.3 N 50 ml, aquadest panas lagi dan aceton. Endapan dimasukkan kedalam cawan dan endapan dikeringkan dalam oven 105 o C minimal 1 jam dan dieksikator selama 30 menit dan ditimbang sebagai Y gram. Setelah itu dipijarkan dalam tanur 600 o C selama 2 jam, didinginkan dalam oven 105 o C selama 30 menit dan dieksikator 30 menit, kemudian ditimbang sebagai Z gram. Kadar serat kasar dihitung dengan rumus: kadar serat kasar = Y − Z − a X × Keterangan : Y : Bobot sampel yang telah disaring dan di Oven 105 o C selama 1 jam Z : Bobot sampel akhir setalah ditanur a : Bobot kertas saring Whatman 41 X : Bobot sampel awal

2. Neutral digestibility fiber NDF Van Soest et al.1999

Sampel ditimbang ± 0.25-0.5 gram dan dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan larutan NDS Neutral detergent solid untuk analisa NDF dan larutan ADS Acid detergent solid sebanyak 50 ml dan dipanaskan pada suhu 90 o C selama 1 jam. Setelah 1 jam disaring menggunakan vakum dan cawan kaca masir kemudian dibilas aquadest panas dan aceton. Sampel yang telah disaring dimasukkan ke oven 105 o

C. NDF dan ADF dihitung menggunakan rumus:

bobot sampel setelah oven 5 − bobot cawan kaca masir bobot sampel x

3. Kecernaan invitro

Kecernaan in vitro dilakukan menggunakan metode Tilley dan Terry 1963, peubah pada kencernaan in vitro adalah NH 3 , VFA, KCBK , KCBO, KCPK, KCNDF dan KCADF

3.1 Pengukuran NH

3 rumen Pakan difermentasi menggunakan cairan rumen menggunakan General Laboratory Procedure, 1966.Sebanyak 0.5 gram sampel dimasukkan ke dalam tabung fermentor bervolume 50 ml, kemudian ditambahkan 40 ml larutan buffer McDougall dan 10 ml cairan rumen lalu diaduk dengan gas CO 2 selama 30 detik dan ditutup rapat dengan prop karet yang berventilasi, kemudian diinkubasi selama 6 jam di dalam shaker water bath bersuhu 39 C. Setelah inkubasi, ditambahkan 2-3 tetes HgCl 2 jenuh ke dalam tabung fermentor untuk menghentikan aktivitas mikroba, kemudian tabung fermentor disentrifuge dengan kecepatan 10000 rpm selama 10 menit. Kemudian tampung supernatannya. Cawan Conway diolesi dengan vaselin kemudian 1 ml supernatan ditempatkan pada salah satu ujung alur cawan Conway kemudian 1 ml larutan Na 2 CO 3 ditempatkan pada sisi yang bersebelahan dengan sampel. Asam borat berindikator sebanyak 1 ml ditempatkan didalam cawan kecil yang ada dibagian tengah cawan Conway kemudian tutup rapat cawan Conway. Supernatan dan larutan Na 2 CO 3 dicampur hingga rata dengan cara cawan Conway dimiringkan. Diamkan selama 24 jam pada suhu kamar dan setelah 24 jam asam borat berindikator dititrasi menggunakan H 2 SO 4 sampai terjadi perubahan warna dari biru menjadi merah. Kemudian kadar NH 3 dihitung dengan rumus: sampel BK × sampel gr 1000 × 4 SO 2 H N × 4 SO 2 H ml = mM 3 NH N

3.2 Pengukuran VFA

Supernatan yang telah disiapkan menggunakan prosedur yang sama dengan penggukuran NH 3 rumen sebanyak 5 ml supernatan dimasukkan ke dalam tabung destilasi, lalu segera ditambahkan dengan 1 ml H 2 SO 4 15 dan ditutup dengan tutup karet yang mempunyai lubang dan dapat dihubungkan dengan labu pendingin. Tabung destilasi dimasukkan ke dalam labu penyulingan yang berisi air mendidih dipanaskan terus selama destilasi. Uap air panas akan mendesak campuran supernatan dan H 2 SO 4 dan akan terkondensasi dalam labu pendingin. Air yang terbentuk ditampung dalam labu erlenmeyer yang berisi 5 ml NaOH 0,5 N hingga sampel menjadi 300 ml, kemudian ditambahkan dengan indikator PP Phenol pthaline sebanyak 2-3 tetes dan dititrasi dengan HCl 0.5 N sampai warna titrat berubah dari merah jambu menjadi tidak berwarna. Produksi VFA total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:   sampel BK sampel gr 5 1000 NHCl b - a mM VFA total     Keterangan: a = volume titranblanko ml b = volume titrancontoh ml

3.3 Pengukuran KCBK, KCBO, KCPK, KCNDF dan KCADF

Pengukuran KCBK dan KCBO mengikuti metode Tilley and Terry 1963 sebagai berikut: 1. Pencernaan Fermentatif Sebanyak 0.5 gram sampel pakan dimasukkan kedalam tabung fermentor, ditambahkan 10 ml larutan buffer McDougall dan 40 ml cairan