Pengukuran NH Kecernaan invitro

yang berventilasi, kemudian diinkubasi selama 6 jam di dalam shaker water bath bersuhu 39 C. Setelah inkubasi, ditambahkan 2-3 tetes HgCl 2 jenuh ke dalam tabung fermentor untuk menghentikan aktivitas mikroba, kemudian tabung fermentor disentrifuge dengan kecepatan 10000 rpm selama 10 menit. Kemudian tampung supernatannya. Cawan Conway diolesi dengan vaselin kemudian 1 ml supernatan ditempatkan pada salah satu ujung alur cawan Conway kemudian 1 ml larutan Na 2 CO 3 ditempatkan pada sisi yang bersebelahan dengan sampel. Asam borat berindikator sebanyak 1 ml ditempatkan didalam cawan kecil yang ada dibagian tengah cawan Conway kemudian tutup rapat cawan Conway. Supernatan dan larutan Na 2 CO 3 dicampur hingga rata dengan cara cawan Conway dimiringkan. Diamkan selama 24 jam pada suhu kamar dan setelah 24 jam asam borat berindikator dititrasi menggunakan H 2 SO 4 sampai terjadi perubahan warna dari biru menjadi merah. Kemudian kadar NH 3 dihitung dengan rumus: sampel BK × sampel gr 1000 × 4 SO 2 H N × 4 SO 2 H ml = mM 3 NH N

3.2 Pengukuran VFA

Supernatan yang telah disiapkan menggunakan prosedur yang sama dengan penggukuran NH 3 rumen sebanyak 5 ml supernatan dimasukkan ke dalam tabung destilasi, lalu segera ditambahkan dengan 1 ml H 2 SO 4 15 dan ditutup dengan tutup karet yang mempunyai lubang dan dapat dihubungkan dengan labu pendingin. Tabung destilasi dimasukkan ke dalam labu penyulingan yang berisi air mendidih dipanaskan terus selama destilasi. Uap air panas akan mendesak campuran supernatan dan H 2 SO 4 dan akan terkondensasi dalam labu pendingin. Air yang terbentuk ditampung dalam labu erlenmeyer yang berisi 5 ml NaOH 0,5 N hingga sampel menjadi 300 ml, kemudian ditambahkan dengan indikator PP Phenol pthaline sebanyak 2-3 tetes dan dititrasi dengan HCl 0.5 N sampai warna titrat berubah dari merah jambu menjadi tidak berwarna. Produksi VFA total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:   sampel BK sampel gr 5 1000 NHCl b - a mM VFA total     Keterangan: a = volume titranblanko ml b = volume titrancontoh ml

3.3 Pengukuran KCBK, KCBO, KCPK, KCNDF dan KCADF

Pengukuran KCBK dan KCBO mengikuti metode Tilley and Terry 1963 sebagai berikut: 1. Pencernaan Fermentatif Sebanyak 0.5 gram sampel pakan dimasukkan kedalam tabung fermentor, ditambahkan 10 ml larutan buffer McDougall dan 40 ml cairan rumen lalu diaduk dengan gas CO 2 selama 30 detik dan ditutup rapat. Tabung fermentor ditempatkan pada suhu 39 o dan fermentasi dibiarkan berlangsung selama 48 jam. Setiap 6 jam, tabung diaduk dengan gas CO 2 . 2. Pencernaan Hidrolisis Setelah diinkubasi selama 48 jam, kedalam tabung fermentor ditambahkan 2-3 tetes HgCl 2 jenuh untuk menghentikan aktivitas mikroba. Campuran tersebut disentrifuge dengan kecepatan 3000rpm selama 15 menit dan supernatannya dibuang, kedalam tabung ditambahkan 50 ml larutan pepsin HCl 0.2. Pencernaan enzimatis berlangsung aerob selama 48 jam. Hasil pencernaan hidrolisis residu disaring menggunakan kertas Whatman no 41 yang dibantu dengan pompa vakum. Kemudian residu tersebut dimasukkan kedalam cawan porselen dan dipanaskan di dalam oven suhu 105 C selama 24 jam untuk menentukan BK residu. Selanjutnya residu BK dimasukan dalam tanur 600 o selama 6 jam untuk mendapatkan residu bahan organik. Kemudian KCBK dihitung berdasarkan rumus: 100 x inkubasi BK residu BK - inkubasi BK = KCBK Keterangan: KCBK= Koefisien Cerna Bahan Kering BK = Bahan kering Sedangkan KCBO dihitung dengan rumus: 100 x inkubasi BO residu BO inkubasi BO = KCBO  Keterangan: KCBO= Koefisien Cerna Bahan Organik BO = Bahan organic

3.4 Kecernaan Protein KCPK

Kecernaan protein kasar dilakukan dengan menggunakan metode Tilley dan Terry 1963. Endapan sisa dari inkubasi secara fermentatif dan hidrolisis di analisis protein kasar menggunakan metode Kjedhall. Kecernaan NDF dan ADF dihitung menggunakan rumus Goesser and Combs 2009 KCPK = � �� −�� � ��

3.5 Kecernaan serat KCNDF dan KCADF

Kecernaan serat atau kcernaan NDF dan ADF dilakukan dengan menggunakan metode Tilley dan Terry 1963. Endapan sisa dari inkubasi secara fermentatif dan hidrolisis di analisis NDF dan ADF menggunakan metode Van Soest et al 1991. Kecernaan NDF dan ADF dihitung menggunakan rumus Goesser and Combs 2009 Kecernaan NDF KCNDF = � ��� −��� � ��� Kecernaan ADF KCADF = � �� − �� � ��