Kecernaan Protein KCPK Kecernaan serat KCNDF dan KCADF

4. Produksi Gas Close and Menke 1986

Sebelum melakukan pengukuran Gas Test dilakukan terlebih dahulu pembuatan larutan media gas tes Lampiran 1 dan persiapan sampel gas test. Sampel pakan yang digunakan untuk gas tes sebanyak 0.23 gram dan dimasukkan syringe. Sebanyak 30 ml campuran cairan rumen dan media buffer dimasukkan ke dalam syringe menggunakan spoit. Udara yang ada di dalam syringe dikeluarkan dan klep syringe ditutup. Posisi piston pada waktu sebelum inkubasi dicatat Gb0. Syringe diinkubasi dalam waterbath selama 48 jam dan pencatatan posisi piston dilakukan pada jam ke 2, 4, 6, 8, 12, 24, dan 48. Nilai FH dan FC didapatkan dari pembagian total produksi gas masing-masing kontrol konsentrat dan hijauan. Total produksi gas misalnya pada jam ke-24 diukur dengan rumus : Gb=Gb24-Gb0-Gb24 blanko-Gb0 blanko200FH+FC2BK bahan Perhitungan Degradasi Bahan Organik dan Energi Metabolis dari produksi gas in vitro menggunakan rumus : - Hijauan dan limbah pertanian OMD = 15.38 + 0.8453Gb ml + 0.0595 XP g kg-1 + 0.0651 XA g kg-1 EM MJ kg -1 BK = 2.00 + 0.1298 Gb ml + 0.0045 XP g kg-1 + 0.0303 XL g kg-1 - Bahan baku konsentrat dan konsentrat OMD = 9.00 + 0.9991 Gb ml + 0.0595 XP g kg-1 + 0.0181 XA g kg-1 EM MJ kg -1 BK = - 2.30 + 0.1335 Gb ml + 0.0121 XP g kg-1 + 0.0281 XL g kg-1 + 0.0055 XX g kg-1 Perhitungan Net Energy for Lactation: - Hijauan dan limbah pertanian NeL MJ kg -1 = 0.42 + 0.0925 Gb ml + 0.0033 XP g kg-1 + 0.0176 XL g kg-1 - Bahan baku konsentrat dan konsentrat NeL MJ kg -1 = - 2.93 + 0.0949 Gb ml + 0.0085 XP g kg-1 + 0.0186 XL g kg-1 + 0.0045 XX g kg-1 Keterangan : OMD = organic matter digested bahan organik tercerna Gb = Produksi gas dalam ml 200 mg-1 BK, 24 jam XP = crude protein protein kasar ME = metabolizable energy energi metabolis XA = ash abu XL = crude lipid lemak kasar XX = nitrogen free extract beta-N NeL = net energy for lactation

5. Anti Nutrisi

Anti nutrisi yang diuji adalah tanin dengan menggunakan metode AOAC 1984. Pengujian tanin dilakukan hanya pada bahan pakan yang diduga mempunyai kandungan tanin dan hijauan baru yang belum diketahui kandungan anti nutrisinya. Sebanyak 2 gram sampel yang ditambahkan aquadest ± 350 ml dimasukkan kedalam gelas beaker dan dipanaskan selama 3 jam. Kemudian disaring kedalam labu takar 500 ml untuk diambil cairannya atau supernatannya dan disetarakan. 2 ml supernatan di pipet kedalam labu takar 100 ml ditambahkan 2 ml pereaksi folin denis dan 5 ml Na 2 CO 3 jenuh lalu disetarakan dengan aquadest dan homogenkan, biarkan selama 40 menit kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer dengan λ 725 nm. Kadar tanin dihitung menggunakan rumus : Kadar tanin = � � � � Keterangan : X : banyaknya tanin sampel mg, X diperoleh dari persaman regresi linear Y=a+bX B : Bobot sampel gr

6. Performa Ternak Bobot badan. Bobot badan diukur menggunakan pendugaan dari

lingkar dada LD. Pendugaan bobot badan dapat dihitung dengan menggunakan rumus Schoorl yaitu: �� = �� + Keterangan : BB : bobot badan kg LD : lingkar dada cm Body condition score BCS. Penilaian kondisi tubuh dilakukan dengan cara pengamatan dan perabaan terhadap deposit lemak pada bagian tubuh ternak, yaitu pada bagian punggung dan seperempat bagian belakang. BCS terbagi atas 5 skor skor 1 = sangat kurus, skor 3 = sedang, dan skor 5 = sangat gemuk skala 0.25 Edmonson et al. 1989. Produksi dan Kualitas Susu. Produksi susu dan kualitas susu diukur pagi dan sore hari. Produksi susu diukur menggunakan alat ukur dan kualitas susu dianalisis menggunakan lactoscan. Kualitas susu yang diukur diantaranya lemak susu, BJ, laktosa, SNF Solid non fat dan protein susu. Penelitian ini dilakukan secara eksploratif dengan analisis data deskriptif dan korelasi.