III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian meliputi wilayah pesisir kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong yang secara administrasi terdiri dari 11 Desa pesisir
Gambar 2. Adapun batas laut disesuaikan dengan kondisi lingkungan perairan serta aksebilitas yang terkait dengan kegiatan budidaya laut. Pengambilan data
lapang dilakukan pagi hingga siang hari pada musim peralihan yakni pada bulan Mei 2006. Lebih lanjut, kegiatan pengumpulan data sekunder, pengolahan, analisa
dan interpretasi data dilakukan pada bulan Juni 2006 sampai November 2006.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengetahui kondisi lokasi penelitian maka dilakukan pengumpulan data yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer
mengenai potensi sumberdaya lingkungan melalui pendugaan kualitas fisik, kimia, dan biologi perairan. Data mengenai kondisi sosial ekonomi dan budaya
masyarakat dikumpulkan melalui studi dokumen, kuisioner, dan wawancara
mendalam. Sedangkan untuk data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber
yang memberikan informasi yang relevan terhadap penelitian seperti BAKOSURTANAL, BPS, BAPPEDA Kabupaten Parigi Moutong, Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Parigi Moutong, Kecamatan, dan Desa. 3.2.1. Potensi Sumberdaya Lingkungan di Wilayah Pesisir Kecamatan
Ampibabo Kualitas Perairan
Data yang diambil untuk mengetahui potensi sumberdaya lingkungan meliputi pengukuran kondisi fisik, kimia dan biologi perairan. Dalam hal ini,
pengamatan kondisi fisik, kimia dan biologi perairan dilakukan pada beberapa lokasi pengamatan. Pengukuran kualitas air dilakukan dengan pengambilan
contoh air laut pada beberapa stasiun. Penentuan titik pengamatan menggunakan teknik Sistem random sampling, dengan jarak antara stasiun pengamatan
menyesuaikan lokasi Clark dan Hosking 1986; Morain 1999. Setip lokasi
pengamatan di pilih berdasarkan keterwakilannya dari segi ekosistem maupun pemanfaatan lingkungan perairan tersebut. Alat yang digunakan sebagai penanda
di lapangan adalah Global Positioning System Tabel 2 dan Gambar 2. Tabel 2. Stasiun pengamatan di perairan pesisir Kecamatan Ampibabo
Stasiun Pengamatan
Koordinat UTM
Keterangan St1
0173929 9949250
Perairan pesisir dekat kawasan pemukiman penduduk di Desa Ampibabo
St2
0174093 9950442
Perairan pesisir di tempat bekas budidaya rumput laut di Desa Lemo
St3
0173165 9953503
Muara sungai buranga di Desa Buranga St4
0173216 9947708
Perairan pesisir dekat pelabuhan perikanan di Desa Paranggi
St5 0171616 9944614
Perairan pesisir dekat kawasan pemukiman penduduk di Desa Lemo
St6 0171490 9941585
Muara sungai Towera di Desa Towera St7 0171582
9940751 Perairan pesisir di tempat bekas budidaya
rumput laut di Desa Towera St8 0172951
9930171 Perairan pesisir di lokasi budidaya ikan kerapu
sistem KJA, Desa Marantale St9 0170026
9960730 Perairan pesisir Desa Tomoli
Pengambilan contoh air pada pengukuran parameter fisika, kimia dan biologi di perairan diambil menggunakan alat vandorn water sampler yang
dilakukan mulai pukul 10.00 sampai 15.00 WITA. Kedalaman perairan yang diambil sebagai sampel yaitu pada lapisan permukaan 0.2 D, lapisan tengah 0.6
D dan lapisan dasar 0.8 D. Dimana D adalah kedalaman perairan. Lebih lanjut, sampel air dianalisis di Laboratorium Limnologi, Manajemen Sumberdaya
Perikanan, FPIK, IPB. Adapun beberapa parameter fisik, kimia dan biologi lingkungan perairan yang diamati disajikan pada Tabel 3.
Gambar 2. Lokasi pengamatan kualitas perairan di perairan pantai Kecamatan Ampibabo
A. Parameter fisik perairan a. Suhu
Temperatur air pada beberapa contoh air diukur dengan menggunakan thermometer digital dengan satuan
o
C. Pengukuran di lakukan pada permukaan, tengah dan dasar perairan.
Tabel 3. Parameter fisika, kimia dan biologi perairan yang diamati
No
Parameter Parameter Lingkungan
Alat yang digunakan
Keterangan
II Fisik Suhu
o
C Kecerahan