B. Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut
Di Kecamatan Ampibabo terdapat beberapa kelompok nelayan pembudidaya yang berada di beberapa desa. Masing-masing anggota mempunyai
tanggungjawab pada usahanya masing-masing. Modal awal yang di miliki oleh setiap anggota bersumber dari pemerintah dalam hal ini Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Parigi Moutong, dengan harapan dapat di jadikan salah satu sumber pendapatan masyarakat setempat. Analisis usaha yang dilakukan terhadap
kegiatan budidaya rumput laut skala rumah tangga satuan KK memperlihatkan keuntungan yang cukup tinggi.
Rumput laut dapat dipanen setelah 45 hari sejak masa tanam 1,5 bulan. Dalam setiap tahunnya kegiatan produksi dapat dilakukan dalam 6 kali siklus
penanaman. Untuk satu unit kegiatan budidaya rumput laut jenis Eucheuma cottonii
seluas 1000 m
2
menggunakan sistem tali panjang di perlukan modal sebesar Rp. 2.491.500,00. Modal tersebut terdiri dari biaya sarana produksi tahan
lama sebesar Rp. 1.666.500,00 dan biaya variabel untuk setiap siklusnya sebesar Rp. 1.735.200,00. Harga jual rumput laut di Kecamatan Ampibabo berkisar antara
Rp. 3500 - Rp. 4000 per Kg kering. Berdasarkan sumber data yang di peroleh, pada saat ini harga rumput laut kering per Kg kering di tingkat petani adalah Rp.
3500. Dalam setiap satu siklus panen rumput laut di peroleh keuntungan sebesar Rp. 1.837.500,00. Rumput laut yang ada di Kabupaten Parigi Moutong, umumnya
di bawa ke Provinsi Gorontalo untuk kemudian melalui proses pembersihan dan lebih lanjut di kirim ke Surabaya oleh pedagang-pedagang yang ada di Provinsi
Gorontalo. Dari Surabaya kemudian rumput laut kering tersebut didistribusikan ke berbagai industri pangan, kosmetik, obat-obatan dan sebagian di eksport ke
berbagai negara. Hasil produksi sebesar 535 kg kering rumput laut per tahun maka
penerimaan kotor yang di terima oleh petani sebesar Rp. 7.523.900,00. Lebih lanjut, prospek pengembangan usaha budidaya rumput laut dikaji menggunakan
cashflow selama 10. Dengan discount factor 16 di peroleh NPV sebesar Rp. 36.845.143,00 dan nilai Benefit Cost Ratio sebesar 3.24. Berdasarkan hasil
tersebut di ketahui bahwa, investasi untuk rumput laut memberikan manfaat bersih 3.24 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan nilai BC 1. Oleh karena itu
berdasarkan hasil kriteria investasi yang terdiri dari NPV dan Benefit Cost Ratio, secara finansial kegiatan investasi pada usaha budidaya rumput laut layak untuk
dikembangkan Lampiran 6.
4.5. Sustainable Livelihood Approach SLA
Sumberdaya perairan pesisir dan laut di Kecamatan Parigi Moutong memiliki peluang untuk dikembangkan, terutama untuk kegiatan budidaya laut
khususnya untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu. Akan tetapi, untuk mengembangkan suatu kawasan perairan diperlukan perencanaan yang termaksud
didalamnya adalah mengetahui seberapa besar potensi yang ada di kawasan tersebut untuk kedepannya dapat dimanfaatkan. Potensi perikanan budidaya yang
ada di Kecamatan Ampibabo seperti yang sudah digambarkan diatas, diharapkan dimasa akan datang dalam pengelolaannya haruslah juga memperhitungkan
segenap aspek yang terkait sehingga keberlanjutan sumberdaya dan ekosistem yang ada tetap terjaga. Aspek-aspek tersebut diantaranya aspek ekologis, sosial,
teknologi, dan sumberdaya manusia. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan maka diperlukan suatu arahan pengelolaan kawasan budidaya
laut yang dalam hal ini dilakukan dengan pendekatan Sustainable Livelihood untuk mendapatkan keluaran yang bermanfaat bagi keberlanjutan mata
pencaharian masyarakat. Pendekatan SLA dilakukan dengan melihat kondisi rentan yang terdapat di
lingkungan masyarakat. Hal ini penting untuk diketahui karena akan berdampak pada kelangsungan mata pencaharian dan kehidupan masyarakat. Adapun faktor-
faktor yang memberikan kontribusi pada kondisi kerentanan sebagaimana pada Tabel 15 dibawah ini :
Tabel 15. Faktor-faktor yang memberikan kontribusi pada kondisi kerentanan
Kecenderungan Goncangan Musim
• Berkurangnya stok sumberdaya perikanan
• Meningkatnya angka kemiskinan
• Menurunnya permintaan pasar
• Meningkatnya • Konflik pemanfaatan
sumberdaya • Penularan penyakit
dalam masyarakat dan kelompok
• Dampak dari adanya perang
• Isu mengenai adanya musim penyakit
• Adanya musim penyakit yang
menyerang komoditi perikanan
• Adanya musim