Sarana Penunjang Sektor Perikanan Konflik Pemanfaatan dan Keamanan

4.3.4. Sarana Penunjang Sektor Perikanan

Salah satu infrastruktur yang terkait dengan kegiatan perikanan ditemukan diwilayah ini. Di Desa Paranggi tepatnya, terdapat Pelabuhan Pendaratan Ikan PPI dan juga Tempat Pelelangan Ikan TPI. Hasil tangkapan nelayan mempunyai akses pasar yang baik. Selain dipasarkan untuk pemenukan kebutuhan masyarakat lokal, hasil tangkapan juga langsung dipasarkan ke daerah terutama kota palu yang dapat di tempuh kurang lebih 3.5 jam perjalanan. Ikan-ikan dengan nilai jual tinggi atau yang mempunyai pasar eksport seperti ikan tuna dan lobster di pasarkan langsung melalui Gorontalo dan atau Surabaya.

4.3.5. Konflik Pemanfaatan dan Keamanan

Pembangunan perikaan budidaya laut seperti sistem bagan, kja, dan budidaya rumput laut perkembangannya semakin pesat, akan tetapi juga rawan konflik terutama dalam pemanfaatan ruang di laut. Konflik pemanfaatan yang terjadi di wilayah pesisir kecamatan Ampibabo terutama yang terkait dengan kegiatan budidaya laut yaitu kurangnya informasi yang di peroleh terutama oleh nelayan tangkap tentang kegiatan budidaya. Berdasarkan informasi yang diperoleh di beberapa lokasi yang pernah di lakukan kegiatan budidaya rumput laut, banyak di jumpai tali-tali yang terputus. Di perkirakan oleh karena di lewati oleh perahu nelayan yang melintasi lokasi budidaya. Petani budidaya rumput laut umumnya tidak sepanjang waktu berada di lokasi budidaya, sehingga tidak terpantau. Terutama pada malam hari, banyak perahu-perahu yang melintasi lokasi budidaya. Menurut Usman yang merupakan salah satu nelayan tangkap tradisional yang ada di Desa Tolole, bahwa tidak mengetahui bahwa tali-tali yang ada di perairan merupakan kegiatan budidaya, oleh karena menggagu jalan perahunya maka tali-tali tersebut di potong. Lebih lanjut, Nasrun nelayan tangkap tradisional Desa Pinotu mengatakan bahwa, apabila ada informasi mengenai adanya kegiatan budidaya maka mereka akan mencari jalur-jalur yang tidak melintasi lokasi tersebut. Oleh karena itu, pengembangan suatu sektor haruslah juga memperhatikan fungsi-fungsi lainnya yang ada di perairan. Di perlukan pengaturan yang tegas dalam pemanfaatan laut sehingga konflik pemanfaatan tidak terjadi, yang sebenarnya akan merugikan masyarakat setempat. Kondisi seperti yang umumnya terjadi di Kecamatan Ampibabo masih dapat di tanggulangi, dengan memberikan informasi yang jelas terhadap masyarakat atau bahkan melibatkannya dalam kegiatan budidaya laut. Dimasa yang akan datang apabila tidak ada pengaturan yang jelas maka akan menjadi potensi konflik dalam masyarakat. Menurut Malik dkk 2003, konflik dalam pemanfaatan sumberdaya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masalah kepentingan. Konflik kepentingan merupakan konflik yang terjadi karena adanya persaingan kepentingan yang dirasakan atau pun yang secara nyata memang tidak bersesuaian. Konflik ini terjadi karena suatu pihak lebih yakin bahwa untuk memenuhi kebutuhannya pihak lain harus berkorban Umumnya, konflik jenis ini dipicu oleh 1 masalah-masalah mendasar seperti uang, sumberdaya fisik dan waktu, 2 masalah tata cara, seperti sikap dalam menanggapi suatu masalah, 3 masalah psikologis, seperti persepsi, kepercayaan, kehormatan dan keadilan. Faktor penting lain yang perlu di perhatikan dalam kegiatan budidaya laut yaitu keamanan. Jenis usaha yang dikembangkan di perairan pantai ini biasanya sangat dekat dengan aktifitas atau kawasan penduduk sehingga rentan terhadap pencurian. Oleh karena itu, untuk meminimalisir dampak ini perlu dilakukan penjagaan yang rutin. Untuk kegiatan budidaya rumput laut, model penjagaan yang melibatkan anggota keluarga secara bergantian bisa dilakukan, sedangkan untuk kegiatan budidaya sistem KJA membangun rumah jaga dilokasi budidaya merupakan syarat penting karena investasi yang cukup besar. Di Kecamatan Ampibabo, para nelayan pembudidaya sering mengeluhkan kehilangan rumput laut milik mereka pada waktu menjelang panen. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa masyarakat yang pernah membudidayakan rumput laut, mereka tidak pernah memperkirakan sebelumnya akan kehilangan rumput laut yang mereka budidayakan. Para nelayan pembudidaya disibukkan dengan aktifitasnya lainnya di darat untuk bertani dan berkebun pada sianghari dan hanya sewaktu-waktu saja melihat lahan rumput lautnya. Sedangkan pada malam hari tidak dilakukan penjagaan yang rutin.

4.3.6. Kelembagaan Ekonomi Masyarakat