Jahe Sereh Adas Minuman Coro

4 penyulingan rempah-rempah segar maupun kering, atau dengan melakukan ekstraksi menggunakan pelarut tertentu untuk memperoleh oleoresin dan produk-produk lainnya yang terstandarisasi. Gambar 3. Penjual minuman Coro dan minuman Coro Dahulu, setiap penjual Coro membuat serbuk campuran rempah sendiri. Akan tetapi, sekarang hampir setiap pedagang Coro menggunakan serbuk campuran rempah yang dijual oleh pedagang rempah di pasar tradisional. Rempah-rempah yang diolah dalam bentuk bubuk diantaranya adas, pulosari, pala, kulit pala, pekak, cabai jawa, kayu mesoyi, kapulaga, merica, dan manis jangan. Sedangkan rempah yang dicampur dalam bentuk segar pada saat perebusan adalah jahe dan sereh. Rempah-rempah yang digunakan dalam pembuatan minuman Coro dapat dilihat pada Gambar 4. Selain rempah-rempah, bahan lain yang digunakan dalam pembuatan minuman Coro adalah gula merah dan santan.

1. Jahe

Jahe Zingiber officinale Roscoe, Zingiberacae adalah tanaman obat yang telah banyak digunakan sebagai obat herbal di banyak negara karena kemampuanya untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti artritis, reumatik, keseleo, sakit otot, sakit tenggorokan, kram, konstipasi, gangguan pencernaan, mual, hipertensi, dementia, demam, infeksi, dan helminthiasis Ali et al. 2008. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa komponen yang ditemukan dalam jahe efektif untuk meredakan simptom inflamatori kronik Srivastava dan Mustafa 1992. Kandungan utama dalam jahe sangat beragam dan sangat tergantung darimana jahe berasal serta kondisi kesegaran rimpang, apakah segar atau kering Ali et al. 2008. Senyawa kimia yang menyebabkan rasa pedas pada jahe adalah gingerol, zingeron, dan shogaol Syukur dan Hernani 2002. Rimpang jahe dan ekstrak jahe mengandung senyawa fenolik 6-gingerol dan turunanya dengan aktivitas antioksidan yang tinggi Chen et al. 1986. Gambar 4. Rempah-rempah bahan minuman Coro : a jahe, b sereh, c adas, d merica, e kulit pala, f cabai jawa, g pekak, h kayu manis, i pulosari, j pala, k kayu mesoyi, l kapulaga

2. Sereh

Sereh termasuk dalam familia Gramineae. Yang tumbuh di Indonesia yaitu dari spesies Cympogon nardus Rendle dan Cympogon winterianus Jowitt, yang biasa digunakan untuk masak dan yang dibudidayakan di kebun-kebun khusus untuk diambil minyaknya. Kedua spesies tersebut dapat diambil minyaknya, produk ini banyak diperlukan industri obat-obatan dan hanganya cukup tinggi Sutedjo 1990. a b c d e f g h i j k l 5 Sereh mengandung minyak atsiri dengan komponen seperti citranelal, citral, geraniol, metil hepton, eugenol, kardinen dan limonen. Sereh dapat dimanfaatkan untuk mengobati sakit kepala, otot dan sendi ngilu, diare, anti radang dan memperlancar sirkulasi darah Wijayakusuma et al. 1996.

3. Adas

Adas atau Foeniculum vulgare termasuk dalam famili Umbelliferae Apiaceae telah dikenal dan digunakan sejak zaman dahulu. Adas dibudidayakan hampir di seluruh kawasan Laut Mediterania karena flavornya yang disukai Muckensturm et al. 1997. Daun dan buahnya sering digunakan sebagai bumbu yang memberikan flavor yang kuat pada daging dan ikan. Ruberto et al. 2000, Ozbek et al. 2003. Tanaman Adas Foeniculum vulgare Mill. adalah tanaman herba tahunan dari familii Umbelliferae dan genus Foeniculum. Aktifitas diuretik, analgesik, dan antipyretic ditemukan dalam buah adas Tanira et al. 1996. Aktivitas antioksidan juga ditemukan dalam buah adas Oktay et al. 2003. Daun dan buahnya banyak digunakan untuk flavor ikan dan daging yang memberikan aroma dan rasa yang sangat kuat, juga digunakan untuk bahan kosmetik. Komponen adas yang paling sering diteliti adalah minyak esensialnya yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan, antimikroba dan hepatoprotektif Ruberto et al. 2000, Ozbek et al. 2003. Minyak esensial adas memiliki aroma dan rasa yang unik dan terkonsentrasi pada bagian mericarp buah. Minyak ini terdiri atas beberapa monoterpen dan fenilpropanoid, yang terdiri atas trans anethole, estragol, fenchone, dan limonene sebagai komponen penyusunnya. Komponen yang biasanya paling banyak adalah trans anethole yang memberikan rasa khas adas, fenchone yang memberikan rasa pahit, dan estragol metil-chavicol yang memberikan rasa manis Guillen dan Manzanos 1994. Selain sebagai bumbu masak, tanaman adas mempunyai banyak kegunaan mulai dari akar, daun, batang dan bijinya. Daun adas digunakan sebagai diuretik pelancar air seni dan memacu pengeluaran keringat. Akarnya berkhasiat sebagai obat batuk, pencuci perut dan sakit perut sehabis melahirkan. Tanaman muda digunakan juga sebagai obat gangguan saluran pernapasan dan dari ekstrak buah adas dapat digunakan untuk mengobati mulas Balittro 2010 .

4. Pulosari