Cabai Jawa Pekak Minuman Coro

6 obat pencahar, sembelit, mencret, dan dapat membuat rasa mengantuk Syukur dan Hernani 2002. Menurut Rismunandar 1990, daging buah pala mengadung zat aromatik flavor yang terdiri dari dua komponen minyak atsiri, yaitu myristicin dan monoterpen. Komponen monoterpen dalam daging buah pala dapat menimbulkan rasa ngantuk.

6. Cabai Jawa

Lada panjang Piper retrofractum Vahl. atau lebih dikenal dengan nama cabai jawa atau cabai puyang merupakan tanaman asli Indonesia dan tumbuh menyebar dimana-mana Emmyzar 1992. Ada dua jenis lada panjang yang dikenal, yaitu lada panjang Indonesia sebagai cabai jawa P. retrofractum Vahl, P. longum BL dan lada panjang yang tumbuh di India P. longum L.. Cabai jawa dikenal juga dengan nama ilmiah lain, yaitu Chavia officinarum Miq. dan C. Retrofracta Miq Syukur dan Hernani 2002. Tanaman ini termasuk dalam famili Piperaceae. Cabe jawa tergolong tanaman yang merambat dan melilit dengan panjang mencapai 10 m. Buahnya berbentuk silinder dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter 6 mm. Buah mudanya berwarna hijau dan keras serta beraroma tajam dan pedas yang kemudian warnanya berubah menjadi kuning gading dan akhirnya berwarna merah Emmyzar 1992. Rasa cabai jawa ini lebih pedas dibandingkan dengan jenis lada panjang lainnya, disebabkan oleh senyawa piperin dan piperanin Leung 1980 di dalam Sait et al. 1992. Cabai jawa banyak digunakan untuk bahan baku pembuatan obat tradisional, obat modern, dan untuk campuran mimuman. Rasa pedas yang dikeluarkan dari buahnya berasal dari senyawa piperin dengan kandungan sekitar 4.6 Syukur dan Hernani 2002. Menurut Syukur dan Hernani 2002, cabai jawa memiliki beberapa nama daerah diantaranya, lada panjang Sumatera, cabe jawa Jawa, cabi solak Madura, dan cabai Sulawesi.

7. Pekak

Pekak Illicium verum termasuk dalam famili Magnoliaceae. Aroma dan flavor ekstrak pekak sangat mirip dengan aroma dan flavor adas manis. Kandungan minyak volatil pekak berkisar 8-9, sedangkan fixed oil kurang lebih 20. Pekak diidentifikasikan mengandung dua macam komponen utama, yaitu trans-anetol 88-90 dan limonen 5 Farrel 1990. Pekak memiliki efek carminativ, stomachic, stimulan dan diuretik. Di negara Timur pekak digunakan sebagai obat reumatik dan obat sakit perut. Selain itu, pekak juga biasa digunakan sebagai teh obat, campuran obat batuk dan pastiles. Buah keringnya mengandung 5-8 minyak esensial, dengan kandungan paling banyak anethol 85-90. Komponen lainnya meliputi peladrene, safrole, dan terpineol, yang hanya sedikit berpengaruh terhadap aroma. Kandungan 1,4 cineolnya yang rendah merupakan hal yang membedakan pekak dengan adas.

8. Kayu Mesoyi