12 FD =
Kadar air = x FD x 100
Keterangan : FD = faktor destilasi grml
W = berat air yang akan didestilasi gr
V = volume air yang terdestilasi ml
Ws = berat contoh gr
Vs = volume air yang didestilasi dari contoh ml
3. Analisis Kadar Air metode Oven AOAC 1995
Cawan aluminium dikeringkan dalam oven selama 15 menit, didinginkan dalam desikator selama 10 menit, kemudian ditimbang A. Sejumlah sampel dengan bobot tertentu B
dimasukkan ke dalam cawan. Cawan beserta isinya dikeringkan dalam oven 100
o
C selama 6 jam. Cawan dipindahkan ke dalam desikator untuk didinginkan, kemudian ditimbang. Cawan
beserta isinya dikeringkan kembali sampai diperoleh bobot konstan C. Kadar air contoh dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Kadar air bb =
100
Kadar air bk =
100
Ket: bb = basis basah bk = basis kering
4. Analisis Kadar Abu AOAC 1995
Cawan yang dipersiapkan untuk pengabuan contoh dikeringkan dalam oven selama 15 menit, lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang A. Sampel dengan bobot tertentu B
dimasukkan ke dalam cawan B, kemudian dibakar dalam ruang asap sampai tidak mengeluarkan asap lagi. Selanjutnya, dilakukan pengabuan di dalam tanur listrik pada suhu
400-600
o
C selama 4-6 jam sampai terbentuk abu berwarna putih dan memiliki bobot yang tetap. Abu beserta cawan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang C. Kadar abu
contoh dapat dihitung dengan persamaan berikut: Kadar abu bb =
100
Kadar abu bk =
5. Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet AOAC 1995
Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan ekstraksi soxhlet yang akan digunakan, dikeringkan dalam oven, didinginkan dalam desikator dan ditimbang A. Sebanyak 5 gram
contoh ditimbang dalam selongsong yang terbuat dari kertas bebas lemak, kemudian di refluks selama 6 jam. Pelarut yang ada di dalam labu didestilasi kemudian pelarutnya ditampung,
selanjutnya labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven selama 2 jam sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator, kemudian labu bersama lemak tersebut
ditimbang B. Rumus perhitungannya sebagai berikut :
Kadar lemak = A
−
B berat contoh gr
× 100
Keterangan : A = berat labu lemak + lemak hasil ekstraksi grm
B = berat labu lemak kosong g
13
6. Analisis Kadar Protein Metode Mikro Kjehldal AOAC 1995
Sebanyak 1-2 gram contoh ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl, lalu ditambahkan 1.9±0.1 gram K
2
SO
4
, 40±10 ml H
2
O, dan 2.0±0.1 ml H
2
SO
4
. Selanjutnya contoh didihkan sampai cairan jernih. Larutan jernih ini kemudian dipindahkan ke dalam alat destilasi.
Labu Kjeldahl lalu dicuci dengan air kemudian air cuciannya dimasukkan ke dalam alat destilasi. Selanjutnya ditambahkan 8-10 ml larutan NaOH-Na
2
S
2
O
3
. Di bawah kondensor diletakkan erlemenyer berisi 5 ml larutan H
3
BO
3
dan 2-4 tetes indikator campuran 2 bagian metil merah 0.2 dalam alkohol. Ujung kondensor harus terendam dalam larutan H
3
BO
3
kemudian isi erlemenyer diencerkan sampai 50 ml lalu dititrasi dengan HCl 0.02 sampai terjadi perubahan
warna menjadi abu. Kadar nitrogen dihitung berdasarkan rumus :
Total nitrogen = HCl
−
blanko ml × N HCl × 14.007 berat contoh mg
× 100 Protein = total N × FK
Keterangan : FK faktor korelasi = 6.25
7. Analisis Kadar Karbohidrat
Kadar karbohidrat dihitung dengan metode by difference menggunakan rumus sebagai berikut:
Kadar kar bohidrat bb = 100
−
kadar air + abu + lemak + protein
8. Analisis Total Gula