Daya Adaptasi Kacang Tanah

berwarna kuning dan berbentuk kupu-kupu papilionaceus dan bertangkai panjang berwarna putih. Tangkai ini sebenarnya bukan tangkai bunga melainkan tabung kelopak. Umumnya umur bunga ini hanya selama satu hari, mekar di pagi hari dan layu pada sore hari. Bunga kacang tanah dapat melakukan penyerbukan sendiri, penyerbukan ini terjadi menjelang pagi sewaktu bunga masih kuncup. Buah kacang tanah berada di dalam tanah, setelah terjadi pembuahan bakal buah tumbuh memanjang dan akan menjadi tangkai polong. Mula-mula, ujung ginofora yang runcing mengarah ke atas dan kemudian tumbuh mengarah ke bawah masuk kedalam tanah. Setiap polong kacang tanah umumnya berisi 2 – 3 atau 1 – 4 biji tergantung pada varietas kacang tanah yang dibudidayakan. Biji kacang tanah memiliki warna yang bermacam-macam tergantung pada jenis varietas yang digunakan. Varietas gajah, macan, banteng dan kelinci berwarna merah muda, varietas kidang berwarna merah tua, varietas rusa berwarba ungu, varietas anoa berwarna merah jambu, varietas tapir berwarna rose, varietas pelanduk berwarna merah, dan varietas tupai berwarna merah.

2.1.2 Daya Adaptasi Kacang Tanah

Kacang tanah Arachis hypogaea dapat tumbuh pada lahan dengan ketinggian 0 – 500 m di atas permukaan laut dpl. Kacang tanah dapat hidup dengan baik pada tanah yang gembur, ringan, berdrainase baik serta mengandung cukup unsur hara makro dan mikro. Kondisi tanah yang gembur memberikan keuntungan dalam perkecambahan biji, kuncup buah ginofora menembus tanah dan pembentukan polong yang baik. Jenis-jenis tanah dengan tekstur lempung berpasir sandy loam hingga pasir berlempung loamy sand merupakan tanah-tanah yang terbaik. Di samping itu tanah-tanah yang bersangkutan pun harus mengandung banyak kapur serta mempunyai pH antara netral hingga basa lemah. Kacang tanah membutuhkan iklim panas yang lengas, dan tidak banyak hujan. Di daerah dengan tidak ada hujan usaha pengairan untuk beberapa jam sehari harus dijalankan, asal saja air tidak ditinggalkan tetapi dilepaskan. Khusus dalam waktu tumbuh, kacang tanah membutuhkan banyak air, akan tetapi pada saat tanaman memasuki masa panen kebutuhan air untuk kacang tanah akan lebih sedikit. Apabila tanaman kacang tanah sedang mematangkan buah kacangnya di dalam tanah dengan kelembaban yang tinggi maka maka kwalitasnya akan menurun Wirjodiharjo dan Tan, 1963. Tingkat kesuburan tanah dicerminkan oleh kandungan dan kecukupan unsur hara dalam tanah. Tanah dan lingkungan yang ideal untuk penanaman kacang tanah adalah tanah yang cukup mengandung unsur hara makro dan mikro. AAK 1989, mengatakan bahwa kacang tanah menghendaki keadaan iklim yang panas tetapi sedikit lembab: rata-rata 65-75, dan curah hujan tidak terlalu tinggi, yakni sekitar 800 – 1300 mmtahun, dan musim kering rata-rata sekitar 4 bulantahun. Suprapto 1993, menjelaskan bahwa kacang tanah memerlukan kondisi lingkungan tanah yang lebih lembab dan kondisi ini diperlukan sejak saat tanam hingga masa dua minggu sebelum panen. Pada fase tanaman perkecambahan, pembungaan dan pengisian polong air sangat diperlukan. Pada fase ini jika tidak ada hujan, air irigasi sangat diperlukan. Air irigasi lebih baik digunakan pada fase pembungaan agar tidak mengganggu persarian. Pada masa pemasakan polong pun jika curah hujan tinggi akan menyebabkan polong akan pecah dan biji akan berkecambah di dalam tanah. Untuk itu dua minggu menjelang panen, tanah tidak perlu lagi diairi agar kadar air dalam biji cepat menurun.

2.2 Bahan Humat