Persiapan Lahan Tanam Metode Penelitian

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian dalam skripsi ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, penelitian lapang, dan analisis laboratorium. Tahap persiapan penelitian dimulai dengan persiapan studi pustaka dan literatur mengenai data-data dan hal-hal yang terkait dengan penelitian.

3.3.1 Persiapan Lahan Tanam

Penelitian di lapang dimulai dengan survey lahan dan persiapan lahan, kemudian dilakukan pembagian bedeng dengan secara acak, adapun model pembagian bedeng dengan ulangan 3 kali dapat dilihat pada Lampiran 2. Kemudian pembagian lahan sesuai dengan yang akan ditanami yaitu sebesar 600 m 2 dengan ukuran tiap petak sebesar 5 x 5 m. Pengukuran luas lahan berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih yang dibutuhkan dengan jarak tanam yang telah ditetapkan. Sebelum ditanami dan dibuat bedeng, lahan percobaan terlebih dahulu dibersihkan dari sisa-sisa vegetasi dan gulma Gambar 5. Kemudian pengelolaan tanah dilakukan dengan pembuatan bedeng setinggi 20 cm Gambar 6. Pembuatan bedeng ini perlu dilakukan pengaturan drainase yang baik, karena drainase yang baik dapat berfungsi ganda yakni di samping berguna sebagai sarana untuk mengairi tanaman juga bisa mengamankan lapisan tanah atas topsoil. Gambar 5. Lahan pada Bekas Tambang Gambar 6. Bedeng Kacang Tanah 3.3.2 Penanaman serta Pengaplikasian Pupuk dan Humat Lahan yang telah dibuat bedeng, kemudian mulai dilakukan pencangkulan guna untuk menggemburkan tanah. Penanaman kacang tanah dilakukan dengan jarak tanam 30x30 cm. Kedalaman setiap lubang antara 3 – 5 cm. Setiap lubang tanam yang telah dibuat, dimasukan 2 biji kacang tanah, kemudian lubang ditutup dengan tanah secukupnya. Pupuk dasar yang diberikan antara lain urea yaitu 6 kg600 m 2 dengan 3x pemupukan yaitu saat tanam dengan dosis 2 kg600 m 2 , 21 HST dengan dosis 2 kg600 m 2 dan 35 HST dengan dosis 2 kg600 m 2 . Pupuk SP-18 diberikan pada saat tanam dengan dosis 9 kg600 m 2 . Pupuk KCL 6 kg600 m 2 diberikan dengan 2x pemupukan yaitu saat tanam dengan dosis 3 kg600 m 2 dan 21 HST dengan dosis 3 kg600 m 2 . Dosis pengapuran yang diberikan ialah 30 kg600 m 2 dan dosis pemberian bahan humat antara lain H0 0 lha, H1 7,5 lha, H2 15 lha, dan H3 22,5 lha. Setelah penanaman benih kacang tanah telah selesai, kemudian bedeng tersebut diberikan jerami agar suhu tanah yang hingga mencapai 72°C tidak membuat benih kacang tanah menjadi rusak, dan dapat berkecambah dengan baik Gambar 7. Gambar 7. Bedeng yang Telah Diberi Jerami

3.3.3 Perawatan dan Pengamatan