3.4 Panen
Saat pemanenan kacang tanah, parameter yang diukur adalah bobot basah polong kacang tanah, bobot kering polong kacang tanah, bobot bernas biji kacang
tanah serta berat brangkasan segar tanaman. Kacang tanah yang telah ditimbang bobot basahnya untuk setiap hasil
petak yang telah dipanen, akan dijemur di bawah terik matahari selama ±7 hari, yang disebabkan oleh keadaan cuaca di Kutoarjo yang berubah-ubah. Setelah itu,
kacang tanah di bawa ke laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, dan dimasukan kembali pada oven 60ºC selama 1 hari karena faktor
perjalanan menuju Bogor menyebabkan kacang tanah menjadi sedikit beruap. Setelah pengeringan selesai maka berat kacang tanah pun ditimbang.
3.5 Analisis Kimia
Tabel 1. Parameter Analisis Kimia No Parameter
Metoda Analisis 1
pH pH-meter
2 Ec
Ec-meter 3
KTK Ekstrak NH
₄Oac pH 7 4
C-organik Walkley and Black
Basa-basa dapat ditukar K, Na, Ca, Mg
Ekstrak NH ₄Oac pH 7, AAS
5 P-tersedia
metode P-Bray I 6
Fe KCl, AAS
7 N-total
metode Kjeldahl 8
Kurva pF, Kadar Air pressure plate apparatus, three phase
meter
3.6 Analisis Data
Analisis data dilakukan terhadap semua perubahan sifat-sifat fisik tanah, pertumbuhan, dan produksi tanaman menggunakan software Microsoft Excel.
IV. KONDISI UMUM
4.1 Geologi Wilayah
Tatanan geologi regional Jawa Tengah bagian selatan sangat terkait dengan kondisi geologis daerah Kutoarjo. Di bagian barat laut, dijumpai batuan
Pra Tersier yaitu Kompleks Karangsambung –Kebumen. Daerah Kutoarjo
termasuk ke dalam Zona Depresi Pusat Jawa serta Lingkungan Kubah dan Punggungan dalam Zona Depresi Pusat Jawa. Berdasarkan ciri morfologisnya,
daerah Kutoarjo dapat dibedakan atas dua satuan morfologis, yaitu dataran rendah dan perbukitan. Dataran rendah dicirikan oleh bentuk permukaan yang datar,
menempati lokasi yang sangat luas di bagian tengah dan di bagian selatan di sekitar pantai, dataran rendah ini dibentuk oleh endapan klastis hasil rombakan
batuan berbutir halus hingga kasar. Sedangkan daerah perbukitan dicirikan oleh bentuk morfologi berbukit-bukit dengan lereng yang landai hingga sedang yang
terdapat di bagian utara Kutoarjo, dataran ini dibentuk oleh batuan sedimen Tersier.
4.2 Litologi Wilayah
Litologi yang terdapat di daerah Kutoarjo terdiri dari beberapa satuan batuan dan formasi batuan. Endapan permukaan pada bagian tengah dan selatan
Kutoarjo ialah endapan aluvial dan endapan pantai. Endapan pantai yang lebar penyebarannya 1,5 km sampai dengan 2,5 km
dari garis pantai terdiri dari pasir dan kerikil yang mengandung FeO dan Fe
2
O
3
hematit. Endapan ini terbentuk melalui proses pelapukan andesit dan sedimen Tersier yang terdapat dibagian utara Kutoarjo dan ditransportasikan oleh sungai-
sungai yang bermuara di pantai selatan Pulau Jawa. Sungai-sungai yang bermuara di pantai selatan antara lain sungai CokroyasanJali, Gebang, Mawar, Gentang,
Kedungbener membawa, sungai ini membawa material-material yang akhirnya terbawa oleh gelombang air laut dan kemudian diendapkan kembali di sepanjang
pantai membentuk endapan pasir besi seluas 1.600 ha.