Kondisi Sosial dan Budaya

maksimum. Aliran air yang terbendung di bagian hilir sungai yang menyebabkan debit air sungai naik dan menyebar pada daerah-daerah resapan, debit air akan terus naik ketika mendapat tambahan dari air hujan. Apabila kondisi daerah resapan tidak mampu lagi menampung air, maka air akan bertambah naik dan meluap ke daerah permukiman dan jalan. Pada umumnya ketinggian permukaan air sungai di Banjarmasin mengacu pada pasang surut air di muara ambang luar Sungai Barito, ini dikarenakan semua sungai yang ada di Banjarmasin dipengaruhi pasokan air dari muara Sungai Barito. Menurut perhitungan yang dilakukan oleh Dinas Ad-Pel Kota Banjarmasin, muka air tertinggi pada ambang luar Sungai Barito setiap hari terjadi secara relatif. Kondisi ini juga mempengaruhi jadwal keluar masuknya kapal ke pelabuhan. Kemiringan sungai di Banjarmasin sangat landai, karena kondisi topografi yang relatif datar dengan arus lamban, serta banyaknya hambatan berupa tumbuhan air dan tumbuhan rawa di sekitar sungai, sampah-sampah, endapan lumpur yang besar dan banyaknya rumah-rumah penduduk yang dibangun di pinggir sungai. Ketika kondisi surut arus mengarah ke bagian hilir dan sebaliknya ketika pasang arus kembali ke bagian hulu. Kecepatan arus ketika pasang berkisar antara 0,28 – 0,373 mdet rata-rata 0,343 mdet, sedangkan pada saat surut antara 0,321 – 0,395 mdet rata-rata 0,363 mdet [Dokumen AMDAL Pembangunan Kawasan Wisata dan Rekreasi Banjarmasin Park, 2003 dalam RTRW Kota Banjarmasin, 2009].

IV.1.3. Kondisi Sosial dan Budaya

IV.1.3.1. Ekonomi Sosial Struktur perekonomian kota Banjarmasin selama tahun 2008 telah didominasi sektor perdagangan, restoran dan perhotelan mencapai 23,24 yang menggeser sektor industri pengolahan kemudian selanjutnya menyusul sektor pengangkutan dan komunikasi 21,33, sektor industri pengolahan 18,55 yang sampai tahun 2005 merupakan sektor tertinggi dalam pembentukan Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB Kota Banjarmasin. Tabel 3. Pertumbuhan PDRB Kota Banjarmasin 2006-2008 Sumber : BPS, Banjarmasin dalam Angka 2008 IV.1.3.2. Budaya Banjarmasin dihuni oleh berbagai macam suku dan didominasi oleh suku Banjar yang merupakan suku asli kota ini. Selain itu juga didiami oleh para pendatang yang berasal dari daerah belakang Hulu Sungai dan dari luar provinsi seperti Kalimantan Tengah, Jawa, Sulawesi dan Sumatera Soenarto et al., 1985. Secara umum budaya masyarakat Banjar tidak jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia pada umumnya yang mempunyai garis patriliniar. Kondisi alam yang berawa-rawa dan mengandung gambut menyababkan rumah-rumah di kota ini berbentuk rumah panggung yang terbuat dari kayu, selain itu pula rumah-rumah banyak berada di sepanjang aliran sungai karena pada mulanya sungai merupakan sara utama transportasi. Lebih dari 90 masyarakat Banjar beragama Islam dan selain itu beragama Kristen, Budha serta Hindu yang kebanyakan merupakan pendatang Hayati, 2004. Budaya masyarakat banjar mempunyai keterikatan erat dengan air. Hal ini dikarenakan Kota Banjarmasin yang pada mulanya berbentuk muara sungai dan sungai merupakan aksesibilitas utama pada saat itu. Keterikatan ini ditunjukan dengan banyaknya nama kampung dan ungkapan sehari0hari yang dekat dengan istilah air. Namaun pada saat ini keterikatan tersebut sudah mengalami degradasi seiring dengan perubahan orientasi hidup masyarakat yang terus bergeser ke arah darat. No Lapangan Usaha Tahun 2006 2007 2008 1 Pertanian 0,88 0,88 0,83 2 Pertambangan dan Penggalian - - - 3 Industri Pengolahan 23,70 20,94 18,55 4 Listrik dan Air Minum 1,46 1,47 1,34 5 Bangunan dan Konstruksi 9,09 10,14 10,07 6 Perdagangan, Restoran dan Perhotelan 18,80 20,05 23,24 7 Pengankutan dan Komunikasi 22,17 22,04 21,33 Total 100,00 100,00 100,00 IV.1.3.3. Kependudukan Berdasarkan data tahun 2008 penduduk kota Banjarmasin 627.245 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebesar 313.489 jiwa dan 313.756 jiwa penduduk perempuan. Pertumbuhan penduduk dalam lima tahun terakhir sebesar 6,87 atau rata-rata pertumbuhan penduduk 1,37 pertahun. Berdasarkan wilayah kecamatan, kepadatan penduduk terbesar terdapat pada kecamatan Banjarmasin Barat yang mencapai 11.201 jiwakm. Tabel 4. Luas, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tiap Kecamatan Kecamatan Luas Km² Jumlah Penduduk Kepadatan jiwaKm² Banjarmasin Utara 15,25 94.409 6.209 Banjarmasin Timur 11,54 118.278 10.249 Banjarmasin Tengah 11,66 114.584 9.827 Banjarmasin Barat 13,37 149.753 11.201 Banjarmasin Selatan 20,18 150.221 7.444 Total 72,00 627.245 8.712 Sumber : BPS, Banjarmasin dalam Angka 2008 Tabel 5. Jumlah Penduduk Banjarmasin menurut Jenis Kelamin Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Banjarmasin Utara 47.184 47.225 94.409 Banjarmasin Timur 59.113 59.165 118.278 Banjarmasin Tengah 57.268 57.316 114.584 Banjarmasin Barat 74.845 74.908 149.753 Banjarmasin Selatan 75.079 75.142 150.221 Total 313.489 313.756 627.245 Sumber : BPS, Banjarmasin dalam Angka 2008 IV.2. Kondisi Tapak IV.2.1. Kondisi Fisik