Rekreasi Urban Waterfront TINJAUAN PUSTAKA

3. Simplicity Kesederhanaan Sama seperti prinsip desain keseimbangan, kesederhanaan akan membuat perasaan yang lebih nyaman dalam suatu lanskap. Kompleksitas tidak selalu menjadi lawan dari kesederhanaan tergantung bagaimana desain lanskap itu difokuskan. 4. Ritme Saat dimana pengulangan dengan standar interval yang berpola tertentu maka ritme akan terbentuk. Dalam desain lanskap, interval biasanya terukur dalam suatu ruang suatu interval tertentu dan terpola secara terukur dalam pola ruang. 5. Proporsi Proporsi difokuskan dengan hubungan ukuran antar pola-pola dalam suatu lanskap. Proporsi termasuk bentukan hubungan vertical dan horizontal yang ada dalam spasial. 6. Unity Unity adalah penyatuan dari bagian-bagian yang terpisah yang berperan untuk mengkreasikan keseluruhan dari desain.

II.2. Rekreasi

Menurut Gold 1980, rekreasi adalah apa yang terjadi dalam hubungan dengan kepuasan diri yang diperoleh melalui pengalaman. Rekreasi juga dapat diartikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan seseorang untuk dapat menyegarkan kembali sifat mentalnya serta dapat bermanfaat. Rekreasi biasanya dihubungkan dengan pemilihan berbagai aktivitas oleh individu atau kelompok baik yang bersifat aktif maupun pasif. Rekreasi aktif dimana kegiatan rekreasi lebih didominasi pada manfaat fisik daripada mental. sedangkan untuk rekreasi pasif adalah rekreasi yang lebih berorientasi manfaat mental daripada fisik. Aktivitas rekreasi terjadi pada beberapa tingkatan umur manusia, aktivitas rekreasi juga merupakan kegiatan yang ditentukan oleh waktu, kondisi, sikap manusia dan lingkungan.

II.3. Urban Waterfront

II.3.1. Definisi dan Fungsi Waterfront Waterfront merupakan penerapan konsep tepian air laut, sungai, danau, muara sebagai halaman depan, dimana tepian air tersebut dipandang sebagai bagian lingkungan yang harus dipelihara, bukan halaman belakang yang dipandang sebagai tempat pembuangan Nugroho, 2000. Waterfront sungai atau kanal di dalam kota disamping berfungsi sebagai kawasan saluran utama pengendali banjir dan saluran pembuangan limbah air kotor bagi penduduknya, juga memiliki fungsi sebagai ruang publik yang dapat menampung kegiatan interaksi sosial masyarakat, kegiatan ekonomi rakyat dan tempat rekreasi budaya Anonim, 2010. Sedangkan Simonds 2006 menambahkan, lakeshore dan waterfront menjadi fokus dari perkembangan publik, pusat perhatian dan kebanggaan banyak kota. Fungsi dari waterfront kota merupakan keterkaitan antara kebutuhan dan karakteristik sebuah kota dan memiliki rentetan perkembangan yang sama. Pada awal perkembangan kota, waterfront memiliki fungsi basis perdagangan, perkapalantransportasi, pemancingan dan pertahanan. Rekreasi sering dianggap sebagai kebutuhan tambahan dan seringkali waterfront dianggap dengan sendirinya menyediakan ruang terbuka dan rekreasi yang cukup untuk penduduk kota Anonim, 2010. II.3.2. Pengklasifikasian Waterfront Berdasarkan tipe proyeknya dapat dibedakan menjadi 3 jenis , yaitu: 1. Konservasi, penataan waterfront kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini dan menjaganya agar tetap dinikmati oleh masyarakat. 2. Redevelopment adalah upaya menghidupkan kembali fungsi-fungsi waterfront lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan mengubah atau membangun kembali fasilitas-fasilitas yang ada. 3. Development adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi kebutuhan kota saat ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai. Sedangkan berdasarkan fungsinya, waterfront dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu: 1. Mixed-used waterfront adalah waterfront yang merupakan kombinasi dari perumahan, perkantoran, restoran, pasar, rumah sakit dan atau tempat-tempat kebudayaan. 2. Recreational waterfront adalah semua kawasan waterfront yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan dan fasilitas untuk kapal persiar. 3. Residential waterfront adalah perumahan, apartemen dan resort yang dibangun di pinggir perairan. 4. Working waterfront adalah tempat-tempat penangkapan ikan komersial, reparasi kapal pesiar, industri berat dan fungsi-fungsi pelabuhan Anonim, 2010 II.3.3. Karakter Visual Waterfront Waterfront sering dikatakan memiliki kualitas visual yang tinggi. Kualitas visual tersebut dicapai melalui bentuk, tekstur dan fitur spesial waterfront, berupa permukaan air yang luas. Walaupun ada beberapa latar yang standar untuk sebuah waterfront, tetapi setiap latar pasti memiliki karakter visual berbeda. Hal ini ditentukan oleh bermacam-macam elemen fisik yang membentuk sebuah waterfront dan respon sang pengamat terhadap elemen-elemen tersebut Anonim, 2010. 1. Bentuk Secara konseptual, lanskap terbuat dari pinggiran dan ruang. Pinggiran memberikan bentuk pada apa yang dilihat mata manusia dengan memberikan batas spasial. Dalam hal ini, dapat dianggap tidak ada pembatas yang lebih jelas daripada perbatasan antara pertemuan air dan daratan. 2. Tekstur Waterfront biasanya memiliki tekstur visual yang kaya. Hal ini diproduksi oleh variasi permukaan material yang digunakan untuk membangun fasilitas-fasilitas di waterfront, dan keadaan cuaca yang menyebabkan perubahan tekstur sehingga perbedaan banguna baru dan lama menjadi terlihat. Material-material seperti kayu, granit dan bata memiliki tekstur yang lebih kaya dan kasar daripada besi dan kaca. 3. Vegetasi Vegetasi juga dapat menjadi sebuah fitur dalam mempengaruhi karakter visual sebuah waterfront. Secara umum, tumbuhan-tumbuhan memperhalus tampilan visual. 4. Focal Point Kualitas visual sebuah waterfront juga dapat ditingkatkan dengan kehadiran elemen khas yang hanya bisa ditemukan di sepanjang pinggiran air. Elemen-elemen seperti kapal-kapal fery, marina, fasilitas perbaikan kapal dan fasilitas penunjang kegiatan perairan lainnya, dapat menstimulasi ketertarikan pengunjung karena kejarangan pemandangan yang ditemukan di kota. elemen-elemen ini seringkali dijadikan sebagai focal point dari karakter visual sebuah waterfront. Sedangkan dari segi aktivitasnya, Munandar 2009 menjelaskan bahwa dalam perancangan waterfront development terdapat aktivitas sosial budaya yang menjadi elemen penting dan tidak dimiliki oleh kawasan lain, seperti floating market, festival perahu, laying-layang dan gondola.

II.4. Perancangan Waterfront Park