Optimisasi Analisis Kelayakan Usaha

2.2.3 Pancing hook and line

Pancing merupakan suatu alat tangkap yang banyak dikenal oleh nelayan. Alat tangkap pancing pada umumnya memiliki komponen berupa gandar pole, pemberat singker, pelampung float, tali pancing line dan mata pancing hook Subani dan Barus 1989. Pada pengoperasiannya, alat tangkap pancing dapat diberi umpan atau pun tidak tergantung pada target tangkapan yang ingin di tangkap. Umpan yang digunakan dapat berupa umpan alami atau pun umpan buatan yang memiliki sifat menarik Subani dan Barus 1989. Pada umunya alat tangkap pancing dioperasikan secara dilabuh sett atau dihanyutkan driftting tergantung pada target yang ingin ditangkap. Berdasarkan pada teknik pengoperasiannya, unit penangkapan pancing dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu : pancing rawai, pancing gandar, pancing tarik dan pancing ulur Subani dan Barus 1989.

2.3 Optimisasi

Optimisasi adalah suatu kata kerja yang berarti menghitung atau mencari titik optimum. Kata benda optimisasi merupakan peristiwa atau kejadian proses optimisasi. Jadi teori optimisasi mencakup studi kuantitatif tentang titik optimum dan cara-cara untuk mencarinya Haluan 1985. Gaspersz 1992 menyatakan bahwa optimisasi adalah suatu proses pencarian hasil terbaik. Proses ini dalam analisis sistem diterapkan terhadap alternatif yang dipertimbangkan, kemudian dari hasil itu dipilih alternatif yang menghasilkan keadaan terbaik. Kadarsan 1984 diacu dalam Ghaffar 2006 menyatakan bahwa untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, suatu usaha perikanan laut harus memiliki faktor produksi yang cukup dan kombinasi yang tepat. Keterbatasan sumberdaya menyebabkan diperlukannya pengaturan atau alokasi sumberdaya agar dapat mencapai keseluruhan atau sebagian tujuan yang diinginkan. Teknik optimisasi sering digunakan dalam mengatasi masalah keterbatasan sumberdaya tersebut. Persoalan optimisasi dapat berbentuk maksimasi atau minimasi. Pada umumnya orang mengharapkan kebaikan sebanyak-banyaknya atau maksimum dan keburukan sedikit mungkin atau minimum. Keadaan seperti inilah yang disebut optimum Kadarsan 1984 diacu dalam Ghaffar 2006. Dalam proses optimisasi, terlebih dahulu harus dilakukan pemilihan ukuran kuantitatif dan efektifitas suatu persoalan. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai sistem yang berlaku menyangkut aspek fisik maupun ekonomi merupakan suatu keharusan Kadarsan 1984 diacu dalam Ghaffar 2006.

2.4 Analisis Kelayakan Usaha

Keragaan ekonomi unit penangkapan ikan pelagis kecil perlu diketahui untuk memperkirakan apakah kegiatan penangkapan layak untuk dijalankan atau tidak. Keragaan unit penangkapan ikan ditelaah untuk lima jenis alat tangkap yaitu gillnet, bagan, pancing, payang dan purse seine. Komponen yang dapat dijadikan parameter penilaian keragaan ekonomi unit penangkapan ikan pelagis adalah investasi, biaya, keuntungan, nilai RC, Break Event Point BEP, Payback Periode PP, Net BC dan Net present value NPV . Kadariah et al. 1978 menyatakan bahwa ada dua macam analisis yang biasa digunakan dalam mengevaluasi kelayakan usaha, yaitu analisis finansial dan analisis ekonomi. Analisis finansial adalah suatu analisis terhadap biaya dan manfaat di dalam suatu usaha yang dilihat dari sudut badan atau orang-orang yang menanam modalnya atau yang berkepentingan langsung dalam usaha tersebut. Pada analisis ekonomi yang diperhatikan adalah hasil total atau keuntungan yang diperoleh dari semua sumberdaya yang digunakan dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan. Selanjutnya dikatakan bahwa pada prinsipnya, analisis investasi dapat dilakukan dengan dua pendekatan, tergantung pihak yang berkepentingan langsung dengan proyek tersebut yaitu: 1 Analisis finansial; analisis ini dilakukan apabila yang berkepentingan langsung dalam proyek adalah individu atau kelompok individu yang bertindak sebagai investor dalam proyek. Dalam hal ini, maka kelayakan proyek dilihat dari besarnya manfaat bersih tambahan yang diterima investor tersebut. 2 Analisis ekonomi; analisis ini dilakukan apabila yang berkepentingan langsung dalam proyek adalah pemerintah atau masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini, maka kelayakan proyek dilihat dari besarnya manfaat bersih tambahan yang diterima oleh masyarakat. Husnan dan Suwarsono 2000 menyatakan bahwa analisis finansial penting artinya dalam mempertimbangkan insentif bagi orang yang turut serta dalam mensukseskan pelaksanaan proyek, sebab tidak ada gunanya melaksanakan proyek perikanan misalnya, yang menguntungkan bila dilihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan, jika nelayan yang menjalankan aktifitas produksi tidak bertambah baik keadaannya. Dalam analisis ekonomi, yang diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan, tanpa melihat pihak mana yang menyediakan sumber-sumber tersebut dan pihak mana dalam masyarakat yang menerima hasil dari proyek tersebut. Bagi para pengambil keputusan, yang penting adalah mengarahkan penggunaan sumber-sumber yang langka kepada proyek-proyek yang dapat memberikan hasil terbanyak untuk perekonomian sebagai keseluruhan, artinya yang menghasilkan social return atau economic return yang paling tinggi. Dalam rangka mencari suatu ukuran menyeluruh sebagai dasar penerimaanpenolakan atau pengurutan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai macam cara yang dinamakan Investment Criteria atau Kriteria Investasi. Kriteria investasi yang sering digunakan dalam menilai kelayakan proyek adalah NPV, Net BC dan IRR Choliq et al. 1994. Sesuai ketentuan yang berlaku dalam analisis finansial NPV, IRR dan Net BC, biaya penyusutan dan bunga modal jika modal sendiri tidak diperhitungkan sebagai pengeluaran atau tidak masuk dalam komponen biaya, sedangkan nilai sisa salvage value dimasukkan sebagai penerimaan pada akhir umur usaha Djamin 1984.

2.5 Linear Programming