Kondisi Iklim Keadaan Tanah dan Hidrologi

serta panjang garis pantai mencapai 283,4 km. Potensi tersebut hingga tahun 2007 dimanfaatkan oleh nelayan yang berjumlah 6.545 jiwa.

4.2 Kondisi Iklim

Kabupaten Bangka Selatan beriklim tropis tipe A dengan variasi curah hujan antara 18,5 hingga 394,7 mm tiap bulan. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus, suhu rata-rata daerah Kabupaten Bangka Selatan berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Pangkal Pinang menunujukkan variasi antara 26,2 o C. Kelembaban udara memiliki variasi antara 71 hingga 88 , sementara intensitas penyinaran matahari pada tahun 2006 rata-rata bervariasi antara 18,0 hingga 66,1 dan tetakan udara 1009,1 hingga 1011,1 mb.

4.3 Keadaan Tanah dan Hidrologi

Tanah di daearah Kabupaten Bangka Selatan mempunyai pH rata-rata di bawah 5, didalamnya mengandung mineral bijih timah dan bahan galian lainnya seperti: pasir kwarsa, kaolin, batu gunung, dan lain-lain. Bentuk dan keadaan tanahnya adalah sebagai berikut: 1. 4 berbukit seperti Bukit Paku, Permis dan lain-lain. Jenis tanah perbukitan tersebut adalah komplek podsolik coklat kekuning-kuningan dan litosol berasal dari batu plutonik masam. 2. 51 berombak dan bergelombang, tanahnya berjenis asosiasi podsolik coklat kekuning-kuningan dengan bahan induk komplek batu pasir kwarsit dan plutonik masam. 3. 20 lembah datar sampai berombak, jenis tanahnya asosiasi podsolik bersal dari batu pasir dan kwarsit. 4. 25 rawa dan bencahdatar dengan jenis tanahnya asosiasi aluvial hedromotif dan glei humus serta regosol kelabu muda berasal dari endapan pasir dan tanah liat. Pada umumnya sungai-sungai di daerah Kabupaten Bangka Selatan berhulu di daerah perbukitan dan pegunungan dan bermuara di pantai laut. Sungai-sungai yang terdapat di daerah ini dapat dikelompokkan menjadi 3 tiga yaitu: sungai utama, sungai sekunder, dan sungai tersier. Sungai utama antara lain: Sungai Bantel, Sungai Kepoh dan lain-lain. Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai sarana transportasi dan belum bermanfaat untuk pertanian dan perikanan karena nelayan lebih cenderung menangkap ikan di laut. Pada dasarnya di Kabupaten Bangka Selatan tidak ada danau alam, hanya ada bekas pertambangan bijih timah yang luas dan hingga menjadikannya seperti danau buatan yang disebut kolong.

4.4 Kependudukan