besar dan 5 untuk besar sekali. Kemudian untuk menilai prioritas unit penangkapan terbaik dilakukan dengan melihat ukuran ikan yang tertangkap, jika
semakin besar jenis ikan yang dapat ditangkap maka nilai prioritasnya semakin baik, karena secara biologi unit penangkapan tersebut selektif.
Sedangkan unit penangkapan yang diunggulkan dari aspek biologi secara berturut-turut ditentukan dari nilai rata-rata hasil standardisasi semua kriteria
biologi, dengan ketentuan nilai prioritas berbanding lurus dengan nilai rata-rata standarisasi. Jika nilai standarisasi tinggi maka prioritasnya juga tinggi.
3.4.1.2 Aspek teknis
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas alat tangkap yang digunakan di Perairan Bangka Selatan bagan tancap, bagan perahu, jaring
kembung, jaring millenium dan pancing. Kriteria teknis yang digunakan meliputi metode pengoperasian alat tangkap, daya jangkau operasi, selektivitas alat dan
penggunaan teknologi. Penilaian dilakukan dengan cara skoring untuk semua kriteria kecuali daya jangkau operasi.
Pemberian skor untuk tiga kriteria yaitu metode pengoperasian alat tangkap, selektivitas, dan penggunaan teknologi dilakukan dengan menggunakan
skala 1-5 dengan rician seperti pada Tabel 3. Nilai prioritas untuk masing-masing kriteria pada Tabel 3 dilakukan dengan melihat nilai skor yang dimiliki oleh alat
tangkap, jika nilainya semakin tinggi maka prioritasnya juga semakin tinggi. Tabel 3 Rincian skor kriteria teknis seleksi unit penangkapan ikan pelagis di
Kabupaten Bangka Selatan Skor
Keterangan 1
Jelek 2
Cukup 3
Sedang 4
Baik 5
Baik sekali
Khusus untuk kriteria daya jangkau operasi ditentukan berdasarkan kemampuan kapal dalam mencapai daerah penangkapan. Jika hasil wawancara
menunjukkan bahwa daya jangkau kapal semakin jauh, maka nilai prioritas suatu unit penangkapan semakin tinggi.
Usulan unit penangkapan unggulan secara teknis secara berturut-turut ditentukan dari nilai rata-rata hasil standardisasi semua kriteria teknis, dengan
ketentuan bahwa nilai prioritas berbanding lurus dengan nilai rata-rata standarisasi, jadi jika nilai standarisasi tinggi maka prioritasnya juga tinggi.
2.6.1.1 Aspek ekonomi
Analisis aspek ekonomi untuk menyeleksi unit penangkapan ikan pelagis kecil unggulan meliputi : 1 nilai investasi, 2 biaya usaha, 3 kuntungan usaha, 4
nilai perbandingan penerimaan dan biaya RC, dan 5 Payback Periode PP, 6 Net Present Value NVP, 7 Internal Rate of Return IRR, 8 Net BC. yang
dibandingkan dari 5 jenis unit penangkapan ikan pelagis kecil di Bangka Selatan.
1 Nilai Investasi
Investasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh investor untuk membeli barang-barang yang diperlukan dalam melaksanakan suatu unit usaha. Modal
investasi yang diperlukan untuk melaksanakan usaha penangkapan ikan pelagis kecil di Bangka Selatan dengan menggunakan 5 jenis alat tangkap bagan tancap,
jaring kembung, jaring millennium, bagan perahu, dan pancing memiliki nilai yang berbeda.
Penentuan prioritas unit penangkapan berdasarkan nilai investasi dilakukan dengan melihat jumlah investasi yang dikeluarkan untuk usaha
penangkapan, jika nilai investasi semakin tinggi maka nilai prioritasnya semakin rendah.
2 Biaya Usaha
Biaya usaha merupakan pengeluaran usaha yang digunakan untuk keperluan kegiatan penangkapan ikan, umumnya dihitung selama satu tahun.
Biaya ini terbagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak tergantung pada perubahan tingkat
kegiatan dalam menghasilkan produk dalam interval waktu tertentu. Biaya tersebut harus tetap dikeluarkan sekalipun kegiatan operasi penangkapan tidak
dilakukan. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya mengalami perubahan sesuai dengan tingkat produksi yang dilakukan Soeharto 1999.
Penentuan prioritas suatu unit penangkapan berdasarkan nilai biaya usaha dilakukan dengan melihat jumlah biaya yang dikeluarkan dalam setahun, jika
biayanya semakin tinggi maka nilai prioritasnya semakin rendah.
3 Keuntungan
Penentuan prioritas pada kriteria keuntungan usaha dilakukan dengan melihat jumlah penerimaan bersih yang diterima oleh pemilik usaha penangkapan
selama satu tahun, jika nilai keuntungan kegiatan usaha suatu alat tangkap semakin besar maka prioritas alat tangkap tersebut juga semakin tinggi.
4 Revenue and Cost Rasio RC
RC digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil usaha penangkapan dalam periode waktu tertentu cukup menguntungkan atau tidak. nilai RC
diperoleh dengan cara membandingkan penerimaan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan dalam waktu satu tahun, usaha dikatakan untung apabila nilai
RC 1 Soeharto 1999. Prioritas suatu alat tangkap dengan menggunakan parameter nilai RC
ditentukan berdasarkan besaran nilai RC, jika nilai RC semakin besar maka prioritas pengembangan unit penangkapan semakin tinggi.
5 Payback Periode PP
Merupakan periode waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran biaya investasi dengan menggunakan aliran kas dalam satu bulan
atau satu tahun. Rumus yang digunakan untuk menghitung PP adalah sebagai berikut Soeharto 1999:
A Cf
gemb PeriodePen
.............................................................. 3.1 Keterangan :
Cf = Biaya pertama
A = Aliran kas bersih netto per tahun
Nilai payback periode perikanan pelagis kecil di Bangka Selatan berbeda setiap alat tangkap, kemudian unit penangkapan yang diprioritaskan berdasarkan
kriteria payback periode adalah unit penangkapan yang memiliki nilai payback
periode terkecil. Jadi semakin kecil nilai payback periode suatu unit penangkapan maka semakin besar prioritas unit penangkapan tersebut.
6 Net Present Value NPV
Kriteria ini digunakan untuk menilai manfaat investasi yang merupakan jumlah nilai sekarang present value dari manfaat bersih dan
dinyatakan dalam satuan rupiah. Rumus persamaan NPV adalah Soeharto 1999:
n 1
t t
t t
t
i 1
K C
B NPV
............................................................................ 3.3 Nilai NPV merupakan nilai tambah yang diperoleh di akhir tahun proyek
pada suku bunga tertentu. Semakin besar nilai NPV suatu usaha mengindikasikan besarnya nilai manfaat yang didapatkan oleh unit usaha tersebut.
Nilai prioritas pada kriteria Net Present Value NVP ditentukan berdasarkan nilai NVP tertinggi, artinya jika semakin tinggi nilai NVP
suatu alat tangkap, maka nilai prioritas suatu alat tangkap semakin tinggi juga.
7 Internal Rate of Return IRR
Kriteria investasi ini merupakan suku bunga maksimal untuk sampai kepada nilai NPV bernilai sama dengan nol, jadi dalam keadaan batas
untung rugi. Oleh karena itu kriteria ini sering dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek. Pernyataan ini memuat
suatu implikasi bahwa setiap manfaat yang diwujudkan secara otomatis ditanam kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan
yang sama dan diberi bunga selama sisa umur proyek. Dengan demikian IRR dapat dirumuskan sebagai berikut Soeharto 1999:
...................................................... 3.5
keterangan: i` = discount rate ketika NVP positif
i i
NVP NPV
NVP i
IRR
I” = discount rate ketika NVP negatif NPV’ = nilai NVP positif
NPV’’ = nilai NVP negatif
Proyek dikatakan layak bila IRR lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku. Sehingga bila IRR sama dengan tingkat bunga yang berlaku maka
NPV dari proyek tersebut sama dengan nol. Sebaliknya, bila IRR lebih kecil dari tingkat bunga yang berlaku, maka nilai NPV lebih kecil dari nol
dan berarti proyek tersebut tidak layak. Semakin tinggi nilai IRR dari suatu unit penangkapan ikan maka kondisi usaha tersebut semakin baik.
Dengan memperhatikan uraian diatas, maka nilai prioritas pada kriteria Internal Rate of Return IRR ditentukan dengan melihat nilai IRR yang tinggi,
dengan kata lain bila suatu unit penangkapan memiliki nilai IRR tinggi, maka nilai prioritas alat tangkap tersebut semakin tinggi juga.
8 Analisis Rasio Biaya dan Manfaat BC Ratio
Analisis Rasio Biaya dan Manfaat merupakan salah satu analisis untuk menilai kelayakan sebuah investasi yang ditanamkan baik secara ekonomi
maupun secara finansial. Rasio Biaya dan Manfaat merupakan perbandingan di mana pembilang terdiri dari nilai manfaat total yang sudah didiskon
dengan tingkat diskon discount rate tertentu, sedangkan sebagai penyebut adalah total biaya yang sudah didiskon. Persamaan rasio BC tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut Soeharto 1999:
n 1
t t
t
i 1
Ct i
1 Bt
= BC
................................................................................ 3.4 keterangan :
B = Benefit Manfaat,
C = Cost Biaya,
t = Periode proyek
i = Discount rate
Dari persamaan tersebut di atas, dapat disusun kriteria kelayakan investasi di mana apabila nilai BC memberikan nilai lebih besar dari 1
maka dikatakan investasi tersebut layak untuk diteruskan. Sebaliknya,
apabila nilai BC tersebut kurang dari 1 maka dikatakan investasi tersebut tidak layak untuk diteruskan.
Nilai prioritas berdasarkan kriteria BC dilakukan dengan memperhatikan nilai BC untuk masing-masing alat tangkap, jika hasil perhitungan memberikan
nilai yang tinggi maka perioritas unit penangkapan tersebut juga semakin tinggi.
9 Back Event Point BEP
Merupakan titik dimana usaha mengalami titik impas tidak untung atau rugi. Dengan asumsi bahwa harga penjualan per unit produksi adalah konstan
maka jumlah unit pada titik impas dihitung sebagai berikut Soeharto 1999:
VC P
FC Qi
............................................................................................ 3.2 Keterangan :
Qi = Jumlah unit volume yang dihasilkan dan terjual pada titik
impas FC
= Biaya tetap P
= Harga penjualan per unit VC
= Biaya tidak tetap per unit Asumsi yang akan digunakan dalam analisis kriteria investasi usaha
penangkapan ikan pelagis di Bangka Selatan adalah: 4 Unit usaha merupakan yang dijalankan di Perairan Bangka dianggap sebagai
usaha baru. 5 Umur proyek ditentukan berdasarkan pada penggunaan investasi kapal.
6 Tahun pertama proyek dimulai tahun 2009 dengan penilaian investasi dimulai dari tahun tersebut. Penggantian investasi berikutnya menggunakan barang
baru dan harga baru. 7 Sumber modal yang digunakan yaitu modal sendiri.
8 Jumlah penerimaan selama umur proyek tetap. 9 Discount factor sebesar 13 suku bunga usaha yang dikeluarkan bank di
Provinsi Bangka Belitung.
Secara keseluruhan unit penangkapan yang diunggulan secara ekonomi ditentukan dengan memperhatikan keunggulan pada semua semua tersebut diatas.
Keunggulan tersebut dapat dilihat pada nilai rata-rata hasil standardisasi semua kriteria ekonomi, dengan ketentuan bahwa nilai prioritas berbanding lurus dengan
nilai rata-rata standarisasi, jadi prioritas akan tinggi jika nilai rata-rata standardisasinya tinggi.
3.4.1.4 Aspek sosial