Jaring insang gillnet Alat Tangkap

dan siro Amblygaster sirm, dan kelompok skrombroid seperti kembung Rastrelliger spp Aziz et al. 1988 diacu dalam Suyedi 2001. Di Indonesia sumberdaya ikan pelagis kecil diduga merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang paling melimpah Merta et al. 1998 dan paling banyak ditangkap untuk dijadikan konsumsi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan bila dibandingan dengan tuna yang sebagian besar produk unggulan ekspor dan hanya sebagian kelompok yang dapat menikmatinya. Ikan pelagis umumnya hidup di daerah neritik dan membentuk shoaling juga berfungsi sebagai konsumen antara dalam rantai makanan sehingga perlu upaya pelestarian Suyedi 2001. Penyebaran ikan pelagis di Indonesia merata di seluruh perairan, namun ada beberapa yang dijadikan sentra daerah penyebaran seperti lemuru Sardinella Longiceps banyak tertangkap di Selat Bali, layang Decapterus spp di Selat Bali, Makassar, Ambon dan Laut Jawa, kembung lelaki Rastrellnger kanagurta di Selat Malaka dan Kalimantan, kembung perempuan Rastrelliger neglectus di Sumatera Barat, Tapanuli dan Kalimantan Barat. Menurut data wilayah pengelolaan FKPPS Forum Koordinasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan maka ikan layang banyak tertangkap di Laut Pasifik, teri di Samudera Hindia dan kembung di Selat Malaka. Ikan pelagis dapat ditangkap dengan berbagai alat penangkap ikan seperti purse seine atau pukat cincin, jaring insang, payang, bagan dan sero Suyedi 2001.

2.2 Alat Tangkap

Jenis alat tangkap yang dioperasikan untuk menangkap sumberdaya ikan pelagis kecil di Perairan Kabupaten Bangka Selatan umumnya masih bersifat tradisional. Jenis alat tangkap tersebut adalah jaring rajungan, pancing dan jaring millenium atau bila dikelompokkan adalah jaring insang gillnet, bagan lift net dan pancing hook.

2.2.1 Jaring insang gillnet

Gillnet secara harfiah berarti jaring insang. Alat tangkap ini disebut jaring insang karena ikan yang tertangkap oleh gillnet umumnya tersangkut pada tutup insangnya Sadhori 1985. Martasuganda 2002, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan jaring insang adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang, dimana mata jaring dari bagian jaring utama ukurannya sama dan jumlah mata jaring ke arah horizontal lebih banyak dari pada jumlah mata jaring arah vertikal. Pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung dan bagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat sehingga adanya dua gaya yang berlawanan. Menurut Gunarso 1985, gillnet merupakan dinding jaring dengan bahan yang lembut dan mempunyai daya visibilitas yang rendah. Gillnet sebagai dinding yang lebar ditempatkan di atas dasar laut untuk menangkap ikan demersal, atau seluruh tempat mulai dari pertengahan kolom air sampai lapisan permukaan untuk menangkap ikan pelagis Sainsburry 1986. Ayodhyoa 1981 mengklasifikasikan gillnet berdasarkan cara pengoperasiannya atau kedudukan jaring di daerah penangkapan. yaitu : 1 Surface gillnet, yaitu gillnet yang direntangkan di lapisan permukaan dengan area daerah penangkapan yang sempit; 2 Bottom gillnet, yaitu gillnet yang dipasang dekat atau di dasar laut dengan menambahkan jangkar sehingga jenis ikan tujuan penangkapannya adalah ikan demersal; 3 Drift gillnet, yaitu gillnet yang dibiarkan hanyut di suatu perairan terbawa arus dengan atau tanpa kapal. Posisi jaring ini ditentukan oleh jangkar. Sehingga pengaruh kecepatan arus terhadap kekuatan tubuh jaring dapat diabaikan; 4 Encircling gillnet, yaitu gillnet yang dipasang melingkar terhadap gerombolan ikan dengan maksud menghadang ikan. Secara umum cara pemasangan gillnet adalah dipasang melintang terhadap arah arus dengan tujuan menghadang arah ikan dan diharapkan ikan-ikan tersebut menabrak jaring serta terjerat gilled di sekitar insang pada mata jaring atau terpuntal entangled pada tubuh jaring. Oleh karena itu warna jaring sebaiknya disesuaikan dengan warna perairan tempat gillnet dioperasikan Sadhori 1985. Menurut Martasuganda 2002, jaring insang hanyut drift gillnet adalah jaring yang cara pengoperasiannya dibiarkan hanyut di perairan, baik itu dihanyutkan di bagian permukaan surface drift gillnet, kolom perairan midwatersubmerged drift gillnet atau dasar perairan bottom drift gillnet. Besar kecilnya ukuran mata jaring mempunyai hubungan erat dengan ikan yang tertangkap. Gillnet akan bersifat selektif terhadap ukuran ikan yang tertangkap. Untuk menghasilkan tangkapan yang besar pada suatu daerah penangkapan, hendaknya ukuran mata jaring disesuaikan dengan besar badan ikan yang terjerat. Pada umumnya ikan tertangkap secara terjerat pada bagian tutup insangnya opperculum, maka luas mata jaring disesuaikan dengan luas penampang tubuh ikan antara batas tutup insang sampai sekitar bagian depan dari sirip dada pectoral Ayodhyoa 1981. Jenis-jenis ikan yang tertangkap oleh gillnet adalah layang Decapterus spp, tembang Sardinella fimbriata, kuwe Caranx spp., manyung Tachysurus spp., selar Selaroides spp., kembung Rastrelliger spp., tetengkek Megalaspis cordyla, daun bambu Chorinemus spp., belanak Mugil spp., kuro Polynemus spp., tongkol Auxis spp., tenggiri Scomberomorus spp. dan cakalang Katsuwonus pelamis Sadhori 1985.

2.2.2 Bagan lift net