19
c. Asumsi Utama Problem based Learning.
Ada beberapa asumsi mengenai problem based learning. Menurut Gallow 2003: 1 mengenai asumsi problem based learning adalah sebagai berikut:
Permasalahan dalam problem based learning secara khusus dalam bentuk kasus, naratif yang komplek, dunia nyata yang membutuhkan keahlian umum untuk
mempelajarai disiplin ilmu. Bagian yang tergantung pada akuisisi dan pemahaman pada kenyataan, juga didasarkan pada kecakapan berfikir secara kritis.
Sedangkan Paulina Pannen, Dina Mustafa, dan Mestika Sekarwinahyu 2001:86 mengemukakan bahwa problem based learning mempunyai lima
asumsi utama yaitu : 1 permasalahan sebagai pemandu, 2 permasalahan sebagai kesatuan comprehensive integrator dan alat evaluasi, 3 permasalahan sebagai
contoh, 4 permasalahan sebagai sarana yang memfasilitasi terjadinya proses, 5 pemasalahan sebagai stimulus dalam aktivitas belajar. Adapun uraian masing-
masing asumsi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Permasalahan sebagai pemandu.
Dalam hal ini, permasalahan menjadi acuan konkret yang harus menjadi perhatian siswa. Bacaan diberikan sejalan dengan permasalahan, dan
siswa ditugaskan membaca sambil selalu mengacu pada permasalahan . Permasalahan menjadi kerangka berpikir bagi siswa dalam mengerjakan tugas.
2. Permasalahan sebagai kesatuan comprehensive integrator dan alat evaluasi.
Dalam hal ini permasalahan disajikan kepada siswa setelah tugas-tugas dan penjelasan diberikan. Tujuan utamanya memberikan kesempatan kepada
20
siswa untuk menerapkan pengetahuan yang sudah diperolehnya dalam memecahkan masalah.
3. Permasalahan sebagai contoh. Dalam hal ini, permasalahan adalah salah satu contoh dan bagian dari
bahan belajar siswa. Permasalahan digunakan untuk mengambarkan teori, konsep, atau prinsip dan dibahas dalam diskusi antara siswa dengan guru.
4. Permasalahan sebagai sarana yang menfasilitasi terjadinya proses. Dalam hal ini, fokusnya pada kemampuan berfikir kritis dalam
hubungan dengan permasalahan. Permasalahan menjadi alat untuk melatih siswa dalam bernalar dan berfikir kritis.
5. Permasalahan sebagai stimulus dalam aktivitas belajar. Dalam hal ini, fokusnya pada pengembangan ketrampilan pemecahan
masalah dari kasus – kasus serupa. Ketrampilan tidak diajarkan oleh guru, tetapi ditemukan dan dikembangkan sendiri oleh sisa melalui aktivitas pemecahan
masalah. Ketrampilan dimaksudkan meliputi ketrampilan fisik. ketrampilan mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan permasalahan.
Problem based learning digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan untuk melibatkan siswa, dan mendukung siswa dalam aktivitas yang
mengembangkannya menjadi parktisi yang profesional. Dalam problem based learning, siswa tidak diberi pembelajaran yang bersifat informasi bidang ilmu dan
ketrampilan belajar, akan tetapi siswa dibantu untuk mampu belajar dalam bidang ilmunya.
21
Dalam problem based learning, pemasalahan menjadi fokus stimulus dan pemandu proses belajar, sementara guru menjadi fasilitator dan pembimbing,
untuk dapat memecahkan masalah siswa mencari informasi, memperkaya wawasan dan ketrampilan melalui berbagai upaya aktif dan mandiri, sehingga
proses belajar individu menjadi self directed learning.
c. Kekuatan dan Kelemahan Problem Based Learning