50
siswa pada semester ganjil. Pemilihan sampel tersebut berdasarkan pertimbangan; a. Materi yang di teliti sesuai dengan materi yang diajarkan di
Program Keahlian Administrasi Perkantoran, b. Model pembelajaran yang biasa digunakan adalah ceramah dan penugasan konvensional yang mengutamakan
peran guru, c. Mengetik 10 jari belum dapat ditumbuhkan secara optimal, d. Peneliti lebih memahami karakteristik dan kondisi pembelajar, e. kedua kelompok
tersebut sudah sepadan untuk dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol karena faktor kesamaan dari kualitas guru, kualitas pengelolaan proses
belajar mengajar, kualitas fasilitas dan sama – sama Rintisan Sekolah Berstandar Internasional RSBI. Disamping itu setelah diuji dengan kecepatan mengetik 10
jari, tidak terdapat perbedaan siswa SMK Negeri 1 Ngawi dengan siswa SMK Negeri 1 Magetan. Adapun hasil tes kecepatan mengetik 10 jari terdapat pada
lampiran 3.7.
3. Teknik Pengambilan Sampel .
Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 1999:18 dalam pengambilan sampel dapat menggunakan teknik kombinasi. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan tehnik pengambilan sample dengan teknik kombinasi yaitu mengkombinasikan teknik secara random dan non random, yaitu purposive cluster
random sampling. Penulis menggunakan teknik purposive sampling karena teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan
mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Teknik purposive sampling digunakan
51
untuk memilih atau menentukan siswa kelas XI, karena mata pelajaran ketrampilan komputer dan pengelolaan informasi program microsoft word hanya
diajarkan pada siswa kelas XI . Teknik cluster random sampling digunakan untuk memilih secara acak yang akan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Adapun kelompok yang dimaksud adalah kelompok eksperimen adalah siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
Ngawi dan kelas kontrol adalah siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Magetan Teknik random sampling yang digunakan
adalah dengan cara undian. Dari masing-masing kelompok diambil satu kelas sebagai sampel penelitian. Adapun uji coba instrumen dikenakan pada kelas uji
coba yaitu siswa kelas XI program keahlian administrasi perkantoran pada SMK Negeri 5 Madiun. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan model pembelajaran
problem based learning dan pada kelas kontrol diberikan perlakuan model pembelajaran konvensional. Sampel penelitian ini terdiri dari 80 siswa yang terdiri
dari 40 siswa pada kelas eksperimen dan 40 siswa pada kelas kontrol, adapun pada kelas uji coba terdiri dari 40 siswa.
Rancangan eksperimen pada model pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Setelah kedua kelompok diambil data tentang kecepatan mengetik 10 jari, masing-masing kelompok mendapat perlakuan model pembelajaran yang
berbeda. 2. Pada kelas dengan model pembelajaran problem based learning, hasil tes
kemampuan mengetik 10 jari dirangking kemudian dibagi menjadi dua
52
tingkatan tinggi dan rendah yang digunakan guru untuk membentuk kelompok belajar, disamping perbedaan jenis kelamin, agama dan sebagainya.
3. Dalam penelitian ini diupayakan mempunyai kesamaan dalam hal: a. Materi pelajaran
b. Tes kemampuan mengoperasikan microsoft word yang dilakukan bersama- sama dengan soal yang sama.
c. Penyaji materi pelajaran guru pada kedua kelompok mempunyai tingkat pendidikan dan pengalaman mengajar yang sama sehingga diasumsikan
mempunyai kemampuan mengajar yang sebanding. d. Kualitas fasilitas, pada kedua kelompok mempunyai tingkat yang
sebanding sehingga diasumsikan kualitas fasilitas telah memadai dari kedua kelompok.
D. Desain Penelitian dan Variabel Penelitian