4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Karakteristik Kimia Tulang Rawan Ikan Pari Air Laut Neotrygon
kuhlii dan Pari Air Tawar Himantura signifer
Karakterisasi tulang rawan bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia tulang rawan dan dilakukan melalui analisis kadar air, kadar abu, dan komposisi
asam amino tulang rawan.
4.1.1. Kadar air dan abu tulang rawan pari
Hasil analisis kadar air dan kadar abu tulang rawan ikan pari air laut Neotrygon kuhlii dan pari air tawar Himantura signifer disajikan pada Tabel 1.
Hasil analisis tersebut cenderung sama dengan tulang rawan ikan pari jenis Dasyatis zugei
, yaitu kadar air sebesar 65,28 dan kadar abu sebesar 17,12. Tabel 1 Hasil analisis kadar air dan abu tulang rawan ikan pari air laut Neotrygon
kuhlii dan pari air tawar Himantura signifer
Parameter Tulang Rawan Ikan
Pari Air Laut Neotrygon kuhlii
Tulang Rawan Ikan Pari Air Tawar
Himantura signifer Tulang Rawan
Dasyatis zugei Garnjanagoonchorn
et al . 2007
Kadar Air 70,26 ± 0,453
72,905 ± 0,361 65,28
Kadar Abu 15,115 ± 0,573
11,255 ± 0,460 17,12
Hasil analisis terhadap kadar air dan kadar abu ikan pari Tabel 1 memperlihatkan bahwa air merupakan komponen terbanyak yang terdapat dalam
tulang rawan ikan pari. Hal ini diduga kemungkinan akibat keberadaan proteoglikan pada tulang rawan yang bersifat hidrofilik sehingga memiliki
kemampuan mengikat air Porter et al. 2006. Pearle et al. 2005 memaparkan bahwa air adalah komponen terbanyak pada tulang rawan, jumlahnya berkisar
65-80 dari berat basah tulang rawan. Hasil analisis terhadap kadar air dan kadar abu ikan pari Tabel 1 juga memperlihatkan bahwa ikan pari air tawar memiliki
nilai kadar air yang lebih besar serta kadar abu yang lebih rendah dari pari air laut. Ip et al. 2009 menjelaskan bahwa ikan-ikan air tawar beradaptasi dengan
lingkungan hidupnya melalui pengaturan tekanan osmotik tubuhnya yang bersifat hiperosmotik. Ikan-ikan air tawar mudah kehilangan ion-ion dari tubuhnya dan
menyerap air dari lingkungan untuk menggantikan ion-ion yang terbuang. Hal ini
berbeda dengan pengaturan tekanan osmotik pada ikan-ikan air laut, yaitu ikan air laut beradaptasi secara hipoosmotik. Ikan air laut mudah menyerap ion-ion dari
lingkungan dan kehilangan banyak air dari tubuhnya. Elasmobranchii laut memiliki sedikit perbedaan pengaturan tekanan osmotik dengan ikan-ikan laut
bertulang sejati. Elasmobranchii laut bersifat ureogenik dan memiliki siklus enzim ornitin-urea pada hati dan otot. Cairan ekstraseluler tubuhnya mengandung ion-
ion dalam konsentrasi lebih rendah dari lingkungan laut, namun osmolalitas plasma dipertahankan hiperosmotik terhadap medium eksternal dengan
disekresikannya urea. Kondisi salinitas lingkungan perairan yang berbeda antara ikan pari air tawar dan pari air laut menyebabkan perbedaan proses mineralisasi
pada tulang rawannya. Dugaan ini juga disampaikan Walker 2005 yang menyampaikan bahwa
nilai kadar abu yang lebih tinggi pada tulang rawan ikan pari air laut diduga sebagai akibat tingginya proses mineralisasi pada tulang rawan ikan pari air laut.
Sebagian dari struktur kartilago ikan-ikan bertulang rawan diperkuat dan diperkeras oleh proses mineralisasi yaitu berbagai garam didepositkan menjadi
tulang rawan.
4.1.2. Komposisi asam amino tulang rawan pari