Komposisi asam amino tulang rawan pari

berbeda dengan pengaturan tekanan osmotik pada ikan-ikan air laut, yaitu ikan air laut beradaptasi secara hipoosmotik. Ikan air laut mudah menyerap ion-ion dari lingkungan dan kehilangan banyak air dari tubuhnya. Elasmobranchii laut memiliki sedikit perbedaan pengaturan tekanan osmotik dengan ikan-ikan laut bertulang sejati. Elasmobranchii laut bersifat ureogenik dan memiliki siklus enzim ornitin-urea pada hati dan otot. Cairan ekstraseluler tubuhnya mengandung ion- ion dalam konsentrasi lebih rendah dari lingkungan laut, namun osmolalitas plasma dipertahankan hiperosmotik terhadap medium eksternal dengan disekresikannya urea. Kondisi salinitas lingkungan perairan yang berbeda antara ikan pari air tawar dan pari air laut menyebabkan perbedaan proses mineralisasi pada tulang rawannya. Dugaan ini juga disampaikan Walker 2005 yang menyampaikan bahwa nilai kadar abu yang lebih tinggi pada tulang rawan ikan pari air laut diduga sebagai akibat tingginya proses mineralisasi pada tulang rawan ikan pari air laut. Sebagian dari struktur kartilago ikan-ikan bertulang rawan diperkuat dan diperkeras oleh proses mineralisasi yaitu berbagai garam didepositkan menjadi tulang rawan.

4.1.2. Komposisi asam amino tulang rawan pari

Hasil analisis tulang rawan ikan pari air tawar dan laut diketahui memiliki komposisi asam amino yang sama, namun kadarnya berbeda. Kadar asam amino pada tulang rawan ikan pari air tawar rata-rata lebih tinggi dibandingkan kadar asam amino tulang rawan ikan pari air laut. Hasil analisis asam amino tulang rawan ikan pari air laut Neotrygon kuhlii dan pari air tawar Himantura signifer disajikan pada Tabel 2. Pearle et al. 2005 menyatakan bahwa tulang rawan artikular terdiri dari kondrosit atau sel tulang rawan serta matriks ekstraseluler padat yang tersusun atas air, kolagen, dan proteoglikan. Porter et al. 2006 menjelaskan bahwa kolagen merupakan kontributor penting dalam pembentuk kekuatan tulang rawan. Tulang rawan elasmobranchii mengandung satu pertiga kolagen tipe I dan dua pertiga bagiannya merupakan kolagen tipe II. Menurut Tabarestani et al. 2012, kolagen merupakan protein struktural ekstraseluler yang terlibat dalam pembentukan struktur jaringan penghubung. Kolagen secara genetika terbentuk dalam tipe-tipe yang berbeda, yang diidentifikasi menjadi tipe I hingga XIX. Tipe- tipe tersebut bervariasi dalam hal kompleksitas dan keragaman strukturnya. Perbedaan tipe kolagen juga menunjukkan adanya perbedaan variasi komposisi dan karakteristik fisik asam amino yang berkaitan pula dengan temperatur lingkungan asal hewan. Tabel 2 Hasil analisis asam amino tulang rawan ikan pari air laut Neotrygon kuhlii dan pari air tawar Himantura signifer Parameter Tulang rawan pari air laut Neotrygon kuhlii Tulang rawan pari air tawar Himantura signifer Tulang rawan Raja Kenojei Mizuta et al . 2003 Tulang rawan hiu Carcharhinus limbatus Kittiphattanabawon et al . 2010 Asam Aspartat 1,711 1,620 3,600 4,200 Serin 1,116 1,020 4,500 3,000 Asam Glutamat 3,099 3,288 7,800 7,700 Glisin 4,062 5,061 35,400 31,700 Histidin 0,591 0,668 0,800 0,800 Arginin 2,544 3,304 5,000 5,400 Threonin 1,074 1,280 3,700 2,100 Alanin 0,994 1,104 11,500 11,900 Prolin 1,182 1,407 8,300 10,500 Sistein 0,000 0,000 0,000 0,100 Tirosin 0,847 1,048 0,200 0,300 Valin 0,905 1,003 2,500 2,600 Metionin 0,859 0,947 1,000 1,400 Lisin 1,035 0,924 2,600 2,700 Isoleusin 0,810 0,878 1,800 1,900 Leusin 1,284 1,449 2,200 2,500 Fenilalanin 0,967 1,166 1,200 1,400 Berdasarkan data pada Tabel 2, tulang rawan ikan pari air laut dan tawar diketahui memiliki komposisi asam amino yang sama, namun kadarnya berbeda. Kadar asam amino pada tulang rawan ikan pari air tawar rata-rata lebih tinggi dibandingkan kadar asam amino tulang rawan ikan pari air laut. Kittiphattanabawon et al. 2010 menjelaskan bahwa kandungan asam amino bervariasi tergantung pada spesies, lingkungan, dan suhu tubuh ikan. Tabel 2 menunjukkan bahwa asam amino yang paling banyak terdapat pada tulang rawan pari air tawar maupun tulang rawan pari air laut adalah asam amino glisin. Hal ini sesuai pula dengan pernyataan Kittiphattanabawon et al. 2010 yang mengatakan bahwa semua jenis kolagen mengandung glisin sebagai asam amino utama serta kaya akan alanin, prolin, dan hidroksiprolin. Tabel 2 juga memberi informasi mengenai kadar asam amino yang lebih tinggi pada tulang rawan pari Raja kenojei yang diteliti oleh Mizuta et al. 2003 dan tulang rawan hiu Carcharhinus limbatus yang diteliti oleh Kittiphattanabawon et al. 2010 dibandingkan dengan asam amino tulang rawan pari air tawar dan pari air laut pada penelitian ini. Deka et al. 2012 menjelaskan bahwa komposisi kimia ikan, termasuk kandungan protein dan asam amino, sangat bervariasi antara satu individu dengan individu lain tergantung pada umur, jenis kelamin, lingkungan, musim, dan lokasi geografis. Deka et al. 2012 juga menambahkan bahwa asam amino ikan pada musim yang berbeda akan berbeda pula komposisinya. Ikan pari pada penelitian Mizuta et al. 2003 dan Kittiphattanabawon et al. 2010 berasal dari lingkungan subtropis, berbeda dengan ikan pari pada penelitian ini yang berasal dari wilayah tropis. Hal tersebut diduga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan profil asam amino pada tulang rawan ikan-ikan tersebut.

4.2 Konsentrasi Glikosaminoglikan Tulang Rawan Ikan Pari Air Laut