Kadar Protein Aktivitas Spesifik Enzim

25

4.3.2. Kadar Protein

Pengukuran kadar protein dilakukan untuk mengetahui jumlah protein yang diproduksi oleh enzim pada substrat yang menjadi media pertumbuhan bakteri Dewi 2012. Hasil analisa kadar protein menggunakan metode Bradford 1976 untuk setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dan Gambar 9. Kadar protein untuk setiap perlakuan meningkat dari jam ke-24 sampai jam ke-84. Kisaran kadar protein untuk setiap perlakuan antara lain adalah 0.077 – 0.108 mgml untuk perlakuan fermentasi kopi yang diinokulasikan bakteri FLX 3 dan diinkubasi pada suhu 30 o C, 0.087 – 0.110 mgml untuk perlakuan fermentasi kopi yang diinokulasikan bakteri FLX 3 dan diinkubasi pada suhu 37 o C, 0.121 – 0.139 mgml untuk perlakuan fermentasi kopi yang diinokulasikan kombinasi bakteri FLX 3 dan FLP1 dan diinkubasi pada suhu 30 o C, 0.129 – 0.149 mgml untuk perlakuan fermentasi kopi yang diinokulasikan kombinasi bakteri FLX 3 dan FLP1 dan diinkubasi pada suhu 37 o C, 0.115 – 0.126 mgml untuk perlakuan fermentasi kopi yang diinokulasikan kombinasi bakteri FLX 3, FLS 1 dan FLP1 dan diinkubasi pada suhu 30 o C, dan 0.118 – 0.124 mgml untuk perlakuan fermentasi kopi yang diinokulasikan kombinasi bakteri FLX 3, FLS 1 dan FLP1 dan diinkubasi pada suhu 30 o C. Menurut Ramos et al 1983, peningkatan kadar protein dikarenakan substrat kehilangan bahan kering selama fermentasi berlangsung. Tabel 6. Kadar protein hasil fermentasi Jam Ke Kopi + FLX 3 Kopi + FLX 3 + FLP 1 Kopi + FLX 3 + FLS 1 + FLP 1 mgml mgml mgml 30 C 37 C 30 C 37 C 30 C 37 C 24 0.077 0.087 0.126 0.129 0.115 0.118 48 0.082 0.089 0.121 0.146 0.121 0.115 72 0.089 0.107 0.139 0.141 0.122 0.121 84 0.108 0.110 0.124 0.149 0.126 0.124 0.070 0.090 0.110 0.130 0.150 0.170 24 36 48 60 72 84 96 K ad ar P r o te in m g m l Waktu Inkubasi jam Kopi + FLX 3 30 Kopi + FLX 3 37 26 Gambar 9. Grafik kadar protein pada hasil fermentasi

4.3.3. Aktivitas Spesifik Enzim

Aktivitas spesifik enzim merupakan nisbah jumlah enzim terhadap kadar protein pada substrat yang terdegradasi oleh enzim. Aktivitas spesifik menunjukkan hubungan antara jenis enzim yang diproduksi dengan kandungan protein yang terdapat pada substrat. Selain itu aktivitas spesifik enzim juga dapat digunakan menentukan jenis protein yang terdapat pada substrat Dewi 2012. Aktivitas spesifik enzim dari hasil fermentasi kopi Tabel 7 dan Tabel 8 untuk semua perlakuan menunjukkan bahwa peningkatan dan penurunan aktivitas spesifik enzim sejalan dengan peningkatan dan penurunan aktivitas enzim baik aktivitas enzim xilanase, xilanase dan selulase, dan protease. Aktivitas spesifik enzim xilanase tertinggi diperoleh pada jam ke-24 sebesar 45.321 nKatmg, untuk perlakuan fermentasi kopi yang difermentasi menggunakan 10 bakteri FLX 3 dan diinkubasi pada suhu 37 o C. Ketika bakteri FLS 1 ditambahkan pada fermentasi yang diinkubasi pada suhu 30 o C ataupun 37 o C, maka aktivitas enzim spesifik gabungan xilanase dan selulase nilainya lebi kecil daripada aktivitas enzim spesifik tertinggi yang diperoleh pada perlakuan yang hanya menggunakan isolat xilanolitik. Hal ini terjadi disebabkan karena jumlah enzim xilanase dan selulase yang diproduksi semakin kecil akibat penurunan jumlah isolat FLX 3. Selain itu penambahan isolat FLS 1 juga sama kecilnya dengan jumlah isolat FLX 3. Disisi lain nilai jumlah protein yang dihasilkan pada perlakuan fermentasi menggunakan 3 isolat semakin meningkat. 0.070 0.090 0.110 0.130 0.150 0.170 24 36 48 60 72 84 96 K ad ar P r o te in m g m l Waktu Inkubasi jam Kopi + FLX 3 + FLP 1 30 Kopi + FLX 3 + FLP 1 37 0.070 0.090 0.110 0.130 0.150 0.170 24 36 48 60 72 84 96 K ad ar P r o te in m g m l Waktu Inkubasi jam Kopi + FLX 3 + FLS 1 + FLP 1 30 Kopi + FLX 3 + FLS 1 + FLP 1 37 27 Kecenderungan yang sama dengan aktivitas spesifik enzim xilanase juga dapat dilihat pada hasil perhitungan aktivitas enzim protease untuk fermentasi kopi menggunakan kombinasi FLX 3 dan FLP 1 dan fermentasi kopi menggunakan kombinasi FLX 3, FLS 1 dan FLP 1. Penurunan jumlah isolat menyebabkan terjadinya penurunan aktivitas enzim spesifik protease seperti yang terjadi pada nilai aktivitas enzim xilanase. Berdasarkan hasil pengujian aktivitas enzim xilanase, xilanase ditambah selulase dan enzim protease pada semua perlakuan, dapat dilihat bahwa aktivitas enzim tertinggi FLX 3, FLX 3 ditambah FLS 1, dan FLP 1 pada semua perlakuan sama dengan pada saat aktivitas spesifiknya. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan protein pada substrat kulit kopi merupakan xilanase,selulase dan protease. Besarnya aktivitas enzm spesifik seiring dengan peningkatan aktivitas enzimnya. Tabel 7. Aktivitas spesifik enzim xilanase dan kombinasi xilanase dan selulola hasil fermentasi Jam Ke Kopi + FLX 3 Kopi + FLX 3 + FLP 1 Kopi + FLX 3 + FLS 1 + FLP 1 nKatmg nKatmg nKatmg 30 C 37 C 30 C 37 C 30 C 37 C 24 1.915 45.321 17.304 37.046 19.529 29.355 48 29.199 42.858 20.472 25.680 26.888 30.342 72 12.525 1.382 2.935 0.527 32.980 18.373 84 8.590 1.011 0.297 0.997 23.518 3.666 Tabel 8. Aktivitas spesifik enzim protease hasil fermentasi Jam Ke Kopi + FLX 3 + FLP 1 Kopi + FLX 3 + FLS 1 + FLP 1 unitmg unitmg 30 C 37 C 30 C 37 C 24 1.398 1.307 1.024 1.160 48 1.547 3.916 1.387 0.973 72 0.455 0.240 1.248 0.277 84 0.104 0.000 0.504 0.049

4.3.4. Gula Total dan Gula Pereduksi