FERMENTASI PADAT TINJAUAN PUSTAKA
9
Menurut Akhdiya 2003, adanya mikroorganisme yang unggul merupakan salah satu faktor penting dalam usaha produksienzim. Oleh karena itu, eksplorasi mikroorganisme yang
berpotensi sebagai penghasil protease perludilakukan di Indonesia. Keragaman hayati Indonesia yang tinggi memberikan peluang yang besar untuk mendapatkan mikroorganisme yang potensial
untuk dikembangkan sebagai penghasil enzim protease. Medium yang mengandung kasein merupakan substrat yang baik untuk mengisolasi
bakteri penghasil enzim protease dan menginduksi sintesis enzim protease alkalin . Media yang digunakan untuk skrining bakteri penghasil protease adalah media padat dengan komposisi sama
media isolasi, tetapi ditambah skim milk 2. Sterlisasi media dilakukan pada suhu 121 C selama
15 menit jika media di tambah bahan tambahan yang sejenis dengan skim milk, maka sterilisasi dilakukan selama 10 menit pada suhu 110
o
C. Media yang sudah streril dicampur dan dituang ke dalam petri steril, dan didiamkan sempai memadat Kalaiarasi dan Sunitha 2009.
Kemampuan bakteri terhadap aktivitas proteolitik secara kualitatif diuji dengan menumbuhkan satu loopfull isolat bakteri pada permukaan media selektif, setelah ditumbuhkan
pada media selektif lalu diinkubasikan pada suhu ruang selama 24 sampai 48 jam, aktivitas mikroba dalam mendegradasi protein ditunjukkan dengan adanya zona halo lingkaran jernih di
sekitar koloni. Isolat dengan nilai indeks proteolitik tertinggi dilanjutkan dengan uji aktivitas enzim proteaseProduksi enzim dari bakteri terpilih dapat dilihat menggunakan starter hasil
inokulasi bakteri terpilih dalam media Nutrient Broth NB dan telah diinkubasi pada shaker incubator dengan kecepatan 100 rpm selama 24 jam. Starter yang telah berumur 24 jamtersebut
di ukur nilai Optical density OD pada = 660 nm, sampai didapatkan Optical density OD
sebesar 0,5.Sebanyak 1 starter diinokulasikanke dalam 20 ml media produksi media susu skim dan media Bussnell Hass. Kultur diinkubasi pada shaker incubator dengan kecepatan 130 rpm
pada suhu kamar selama 3 hari, dan dilakukan pengambilan sampel kultur setiap 4 jam sekali. Pada setiap pengambilan kultur setelah 4 jam sekali, kultur tersebut disentrifugasi pada
kecepatan 9.000 rpm selama 15 menit yang digunakan untuk memisahkan filtrat atau supernatant dari biomassa sel. Supernatan yang diperoleh diukur aktivitas proteolitiknya Putri et al 2012.
Menurut Muthulakshmiet al 2011, mikrorganisme produsen protease seperti bakteri asam laktat akan tumbuh baik pada suhu antara 30
o
C sampai 40
o
C. Pada suhu dibawah 30
o
C pertumbuhan bakteri pembusuk lebih tinggi dibandingkan bakteri asam laktat.