Ketersediaan fasilitas pelabuhan Peran PPP Muncar terhadap perkembangan usaha kecil pengolahan ikan

Nama kelompok KEBUTUHAN PERALATAN KELOMPOK Jml Nilai dalam juta Rp Bak air Basket Pisau Jml Nilai dalam juta Rp Jml Nilai dalam juta Rp Jml Nilai dalam juta Rp Bintang Terang 12 0, 360 13 0,32 12 0,24 50 Cahaya Terang 36 1,080 64 2,10 31 0,62 50 Cahaya Amin 66 1,96 99 2,47 91 1,82 50 Sumber: KUD Mino Blambangan, 2011 Jumlah dana bantuan yang akan diterima oleh kelompok pengasin ini disesuaikan dengan rincian kebutuhan peralatan yang dibutuhkan. Dana yang dikeluarkan akan dibagi sesuai kebutuhan masing-masing anggota kelompok. Program yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuwangi ini dinamakan program PUMP Pemberdayaan Usaha Mina Pedesaan. Selain program PUMP ini telah terlaksana program pembantuan bagi pengolah pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Pada tahun 2009 tersalurkan bantuan pengadaan alat-alat untuk pengolah ikan, tahun 2010 pengadaan bantuan alat rantai dingin bagi pedangan pengecer ikan segar, dan tahun 2011 pengadaan alat-alat produksi bagi pemindangan ikan. Pelayanan yang dibutuhkan dalam proses distribusi dalam hal ini pelayanan informasi daerah distribusi dan informasi harga pasar tidak disediakan oleh pelabuhan. Dalam pendistribusian pengolahan ikan tidak bisa mendistribusikan olahannya secara mandiri dalam arti tidak bisa menjual hasil olahnya langsung kepada konsumen. Keterbatasan dalam pelayanan distribusi ini dimanfaatkan oleh para pemborong yang datang untuk mencari keuntungan. Keuntungan para pemborong yaitu dengan membeli hasil olahan dengan harga yang murah kemudian para pemborong ini yang akan mendistribusikan hasil olahan kepada pedagang pengecer di pasar maupun langsung menjualnya kepada konsumen.

5.2.2 Ketersediaan fasilitas pelabuhan

Pelabuhan perikanan merupakan suatu kawasan kerja yang meliputi areal daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas yang dipergunakan untuk memberikan pelayanan umum dan jasa guna memperlancar aktivitas kapal perikanan, usaha perikanan dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan usaha perikanan. Menurut Damoredjo 1981 vide Supriatna 1993, pelabuhan perikanan harus mempunyai fasilitas yang dapat memperlancar kegiatan produksi dan pemasaran hasil tangkapan, menimbulkan rasa aman bagi nelayan terhadap gangguan alam dan manusia dan mempermudah pembinaan serta menunjang pengorganisasian usaha ekonomi nelayan. Fasilitas yang berada di PPP Muncar terbagai menjadi tiga yaitu fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. Fasilitas pokok yang berada di PPP Muncar antara lain: Tabel 18 Fasilitas pokok di PPP Muncar No Rincian Luas M 2 Jumlah Unit Tahun Perolehan Asal Dana Ket 1 Tanah PPPMuncar PPI Muncar Reklamasi 55.000 13.800 41.200 1 unit 1965 1994 APBN II APBN Baik Baik 2 TPI Kalimoro Reklamasi 1.525 1 unit 1998 Pemkab Baik 3 JettyPier 800 LS 1996 Pemkab Rusak 4 TurapPlengsegan Revetmen kalimati 500 - 1994 APBN Baik 5 Break Water 510 Kn= 100 Kr=70 1998 APBN APBN Baik Baik 6 Break Water 1.230 410 2010 P-APBD Baik 7 Tembok penahan tanah 800 - 1998 APBN Baik 8 Dermaga 6.193 - 1998 APBN Baik 9 Kolam pelabuhan 19.751 - 10 Jalan komplek 3.000 - 1998 APBN Baik 11 Slipway 360 3 unit 1997 APBD Baik 12 Jembatan penghubung desa 82 1 unit 1994 APBN Baik 13 Hanggar kapal patroli 88 1 unit 2003 COFISH PROJECT Baik Sumber: PPP Muncar 2010 Selain fasilitas pokok PPP Muncar memiliki fasilitas-fasilitas fungsional yang merupakan fasilitas yang langsung dimanfaatkan utuk kepentingan manajemen pelabuhan perikanan yang dapat diusahakan oleh perorangan atau badan hukum. Fasilitas fungsional yang dimiliki PPP Muncar terlihat pada Tabel 19. Tabel 19 Fasilitas fungsional di PPP Muncar No Rincian Luas M 2 Jumlah Unit Tahun Perolehan Asal Dana Ket 1 Gedung: TPI Pelabuhan TPI Kalimoro TPI Tratas TPI Sampangan 1.450 200 200 200 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1994 1979 1979 1979 APBN APBD I APBD I APBD I Baik Baik Tidak Jalan Baik 2 Kantor PPP 1.450 1 unit 1994 APBN Baik 3 G. serba guna 76 1 unit 1994 APBN Baik 4 G. Peralatan 300 1 unit 1994 APBN Baik 5 Rumah tangki BBM 50 1 unit 1994 APBN Baik 6 Rumah genset 36 1 unit 1994 APBN Baik 7 Rumah pompa 30 2 unit 1994 APBN Baik 8 Menara air 11,5 1 unit 1994 APBN Rusak 9 Tangki BBM liter 50.000 1 unit 1978 APBN Sedang 10 Bengkel 110 1 unit 1978 APBN Sedang 11 MCK 110 2 unit 1994 APBN Baik 12 Pos keamanan 28 1 unit 1997 APBN Baik Sumber: PPP Muncar 2010 Fasilitas penunjang yang berada di pelabuhan merupakan fasilitas yang secara tidak langsung dapat menunjang aktivitas kepelabuhanan dan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat. Fasilitas penunjang yang dimiliki PPP Muncar terlihat pada Tabel 20. Tabel 20 Fasilitas penunjang PPP Muncar No Rincian Luas M 2 Jumlah Unit Tahun Perolehan Asal Dana Ket 1 Kantor KUD Mino 34,5 1 unit 1977 APBN Baik 2 Kantor PLN 62 1 unit 1977 APBN Baik 3 Kantor POLAIRUD 42 1 unit 1977 APBN Baik 4 Rumah Dinas POLAIRUD 64 1 unit 1977 APBN Baik 5 Kantor SYAHBANDAR 64 1 unit 1977 APBN Baik 6 Balai kesehatan 154 1 unit 1977 APBN Baik 7 Mushola 56 1 unit 1985 APBD Baik 8 Eks pabrik es 104,5 1 unit 1977 APBN Baik 9 Barak nelayan 104,5 1 unit 1977 APBN Baik 10 Rumah dinas 122 2 unit 1969 APBN Baik 11 Gedung saprokan 120 20 unit 2001 APBN Baik 12 Gedung saprokan 152 8 unit 2001 APBN Baik 13 Gedung tempat keranjang 56 10 unit 2001 APBN Baik 14 Pagar keliling 710 1 unit 1994 APBN Rusak Sumber: PPP Muncar 2010 Peran Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar dalam pengembangan usaha kecil pengolahan ikan di PPP Muncar terlihat terhadap jasa penyediaan fasilitas yang dipergunakan oleh usaha kecil pengolahan ikan. Fasilitas pihak pelabuhan yang dibutuhkan oleh pengolahan ikan terinci pada Tabel 21. Tabel 21 Fasilitas yang dibutuhkan usaha kecil pengolah ikan Fasilitas dan Pelayanan Ketersediaan Kondisi Keperluan prapoduksi Lahan Ada Baik TPI Ada Tidak Berjalan Listrik Ada Baik Air bersih Ada Baik Keperluan produksi Pengolahan limbah Ada Rusak Keperluan Pemasarandistribusi Pasar Tidak ada - Kendaraan distribusi Tidak ada - Sumber: Pengamatan dan wawancara Usaha kecil pengolahan ikan di PPP Muncar dalam proses produksinya memanfaatkan fasilitas dan jasa yang diberikan pihak pelabuhan dalam menunjang kegiatan produksi usaha pengolahan ikannya. Fasilitas yang dipergunakan yaitu seperti fasilitas penyediaan tempat atau lahan untuk melaksanakan kegiatan produksi, pasokan air bersih, dan listrik. Gambar 9 Fasilitas lahan yang dipergunakan pengolahan ikan Fasilitas lahan atau tempat yang disediakan oleh pihak pelabuhan yaitu diterapkan sistem sewa lahan berukuran 6x12m 3 . Sewa lahan dibayarkan perbulan sebesar Rp 15.000 di awal bulan. Sistem pembayaran sewa lahan ini dikoordinir oleh ketua kelompok dari komplek pengasin ikan dan pembuat terasi yang berada di PPP Muncar. Ketika uang dari para anggota kelompok sudah terkumpul maka ketua kelompok akan menyetorkannya kepada bagian keuangan di PPP Muncar. Pengolahan ini terdiri dari 3 kelompok besar yang masing-masing anggota kelompoknya terdiri dari 10-9 orang pengolah. Nama kelompok pengolah ikan kering ini yaitu Kelompok Cahaya Amin, Kelompok Bintang Terang, dan Kelompok Cahaya Terang. Gambar 10 Aktivitas penjemuran ikan Lahan yang telah disediakan pihak pelabuhan kepada pengolah ikan nyatanya masih kurang besar. Luas lahan yang disewakan masih belum mencukupi, ketika ikan-ikan yang diproduksi banyak jumlahnya pengolah kekurangan tempat untuk menjemur ikan-ikan tersebut. Tempat yang telah disediakan tidak dapat menampung semua ikan-ikan yang akan dijemur sehingga ikan-ikan dijemur di pelataran-pelataran dermaga pelabuhan. Lahan yang kurang memadai ini terkadang menjadi penghambat dalam proses produksi karena ikan- ikan yang akan dijemur terpaksa didiamkan terlebih dahulu menunggu giliran dijemur dan hasil yang diperoleh pun tidak sesuai yang diharapkan. Fasilitas air bersih yang diperlukan pengolah ikan telah disediakan oleh pelabuhan. Pihak pelabuhan bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum untuk mengizinkan pihak PDAM memasang jalur instalasi air ke kawasan pengolah ikan di dalam pelabuhan. Pengolah yang memiliki uang lebih yang memiliki akses untuk memasang instalasi air bersih. Para pengolah lain yang tidak memiliki modal tiap harinya dapat membeli air kepada pengolah yang telah memasang instalasi air seharga Rp 500 per dirigen isi 15 liter. Selain memasang instalasi air dari PDAM, para pengolah ikan di PPP Muncar diperbolehkan untuk mengebor sumber air atau sumur untuk keperluan mencuci ikan yang akan dijadikan bahan baku produksi mereka. Gambar 11 Aktivitas pencucian ikan Fasilitas instalasi listrik yang disediakan oleh pihak pelabuhan dipergunakan oleh pengolahan ikan untuk penerangan di malam hari. Biaya yang dibutuhkan untuk membayar lisrik sebesar Rp 5.000 per bulan yang dibayarkan kepada ketua kelompok. Menurut para pengolah ikan, mereka sebenarnya tidak terlalu membutuhkan pasokan listrik untuk kegiatan produksi ikan. Produksi dilakukan pada pagi hingga sore hari dan tidak membutuhkan penerangan yang cukup banyak dan alat-alat yang dipergunakan untuk kegiatan produksi semuanya tidak membutuhkan aliran listrik. Fasilitas pengolahan limbah yang dibutuhkan pengolahan tidak disediakan oleh pihak pelabuhan. Fasilitas pengolahan limbah yang tersedia tidak berjalan atau rusak. Air limbah yang telah dipergunakan untuk membersihkan ikan dibuang kedalam saluran air yang berhulu di kolam pelabuhan, sehingga kolam menjadi kotor dan banyak sampah-sampah hasil limbah pengolahan. Proses pendistribusian hasil produksi pengolah ikan, pihak pelabuhan tidak memberikan fasilitas untuk membantu proses distribusi. Proses distribusi atau pemasaran dilakukan di kios-kios produksi. Para pemborong datang langsung ke kios-kios produksi disanalah terjadi proses pembelian, sehingga para pengolah tidak harus menjual sendiri hasil olahannya ke pasar. Pemborong ini yang akan menjual produk olahan langsung ke konsumen atau kepada pengecer. Pihak pelabuhan tidak menyediakan tempat atau pasar untuk menjual hasil olahan di dalam pelabuhan. Pengolah ini memanfaatkan tempat yang disediakan oleh pelabuhan untuk mengolah ikan menjadi tempat untuk menjual hasil olahan. Peran PPP Muncar dalam pengembangan usaha kecil pengolahan ikan dirasa kurang baik. Tahapan-tahapan proses pengolahan mulai saat ikan didaratkan hingga pada saat ikan didistribusikan peranan PPP Muncar hanya sedikit. Terlihat pada beberapa fasilitas yang rusak maupun tidak berjalan dan pelayanan yang diberikan pun kurang maksimal memenuhi kebutuhan usaha kecil pengolahan ikan. Pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan kurang maksimal dikarenakan sumberdaya manusia yang mengelola atau melayani fasilitas-fasilitas tersebut hanya dua orang. Hal ini menyebabkan tidak semua pelayanan dan fasilitas dapat terlayani dengan baik.

5.3 Kepuasan pengolah ikan terhadap peranan pelabuhan