dalam jumlah banyak dan memasarkannya ke kota-kota besar di Pulau Jawa dan Pulau Bali.
5.2 Peran PPP Muncar terhadap perkembangan usaha kecil pengolahan ikan
5.2.1 Pelayanan pelabuhan
Menurut Undang-Undang No.45 tahun 2009 pelabuhan perikanan mempunyai fungsi pemerintahan dan pengusahaan guna mendukung kegiatan
yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran. Fungsi pelabuhan perikanan dalam mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan
lingkungannya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa: 1
Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan; 2
Pelayanan bongkar muat; 3
Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan; 4
Pemasaran dan distribusi ikan; 5
Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan; 6
Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan; 7
Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan; 8
Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan; 9
Pelaksanaan kesyahbandaran; 10
Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan; 11
Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas kapal perikanan;
12 Tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan;
13 Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari;
14 Pengendalian lingkungan;
Pelayanan yang diberikan PPP Muncar kepada usaha kecil pengolahan ikan dibagi berdasarkan proses kegiatannya yaitu pada saat proses praproduksi,
produksi dan distribusi. Pelayanan yang dibutuhkan usaha kecil pengolahan ikan dalam pengembangan usahanya yaitu dapat terlihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Pelayanan yang di butuhkan usaha kecil pengolahan ikan
Pelayanan Ketersediaan
Kondisi Keperluan prapoduksi
Bahan baku Ada
Kurang mencukupi Pemantauan mutu
Ada Baik
Informasi harga ikan Tidak ada
-
Keperluan produksi
Pelatihan pengolah Ada
Baik Pemodalan
Ada Masih dalam proses
Keperluan Pemasarandistribusi
Informasi daerah distribusi
Tidak ada -
Informasi harga pasar Tidak ada
-
Sumber: Pengamatan dan wawancara
Peran pelayanan terhadap fasilitas praproduksi yang dilakukan oleh PPP Muncar terlihat pada Tabel 16. Pelayanan yang diberikan yaitu menyediakan
pasokan bahan baku pengolahan ikan secara berkesinambungan dan pemantauan terhadap mutu ikan. Pasokan bahan baku berupa ikan-ikan segar yang didaratkan
langsung di PPP Muncar. Pemantauan mutu ikan dilakukan dengan memantau kadar formalin dalam ikan dan tingkat kesegaran ikan yang akan menjadi bahan
baku produk yang akan diolah. Ikan-ikan yang didaratkan mayoritas ditangkap dari perairan Selat Bali dan
mayoritas mempergunakan alat tangkap purse seine. Proses pendaratan hasil tangkapan dimulai pukul 05:00 sampai dengan pukul 06:00. Ikan yang telah
didaratkan kemudian dibeli oleh para pengolah ikan tanpa melalui lelang dan langsung dibawa ke tempat pengolahan ikan yang telah disewakan oleh pihak
pelabuhan kepada pengolahan ikan.
Gambar 8 Aktivitas pendaratan ikan Ikan-ikan yang didaratkan di PPP Muncar jumlahnya terkadang tidak
selalu dapat memenuhi kebutuhan pengolahan ikan terutama pada saat musim paceklik. Para pengolah membeli bahan baku dari cold storage milik swasta yang
berada di Kecamatan Muncar dan mendatangkan bahan baku produksi dari luar daerah. Daerah asal ikan yang menjadi bahan baku yaitu Situbondo, Tuban, Bali,
Madura, Pancer, Jember, Lombok dan Lamongan. Saat kebutuhan bahan baku untuk proses produksi belum bisa terpenuhi atau jika harga ikan dipasaran
melambung maka para pengolah ikan memilih untuk tidak berproduksi dan menutup usahnya.
Pemantauan mutu yang dilakukan pihak pengelola PPP Muncar dilakukan sebanyak 4 kali dalam satu tahun. Pemantauan mutu ikan ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi ikan yang akan diolah masih layak untuk dikonsumsi atau tidak. Selain itu, pemantauan mutu pun dilakukan untuk mengetahui apakah ikan
yang didaratkan mengandung zat kimia seperti formalin. Pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan terhadap kegiatan produksi
yaitu dengan memberikan program atau pembinaan pelatihan pengolahan dan permodalan. Pelatihan yang diberikan dilaksanakan pihak pelabuhan bekerjasama
dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuwangi. Pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan dalam menjaga kualitas ikan agar tetap baik dan
pelatihan mengenai penanganan ikan hingga menjadi suatu produk yang akan dipasarkan. Tercatat pada tahun 2011 telah terlaksanan pelatihan pengolahan ikan
yang dilakukan di BP3 Kabupaten Banyuwangi selama 6 hari dan dihadiri oleh 30 orang pengolah ikan.
Dalam pengembanganya pihak pelabuhan bersama KUD Mino Blambangan dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuwangi
memberikan dana bantuan bagi para pengolah, pemasar dan budidaya ikan di Kabupaten Banyuwangi. Para pengolah, pemasar dan budidaya ikan dibagi
kedalam tiga kelompok yaitu KUB Kelompok Usaha Bersama, Polahsar Kelompok Pengolah dan Pemasar dan Padagan Kelompok Budidaya Ikan.
Kecamatan Muncar terdapat 8 kelompok yang tergabung dalam Polahsar Kelompok Pengolah dan Pemasar dimana terbagi menjadi 4 kelompok pemasar
ikan segar dan 4 kelompok pengolah. Empat kelompok pengolah terdiri dari 1 kelompok pembuat snack ikan dan 3 kelompok pengolah pengasin ikan. Tiga
kelompok pengasin ikan yang masing-masing bernama Bintang Terang, Cahaya Terang dan Cahaya Amin letak usahanya berada di dalam PPP Muncar. Bantuan
dana yang diberikan untuk membantu usaha pengolahan ini yaitu sebesar Rp50.000.000 per kelompok. Dana ini dipergunakan untuk membeli peralatan
untuk proses produksi. Berikut rincian biaya yang akan diterima oleh pengolah ikan:
Tabel 17 Rincian kebutuhan peralatan kelompok pengasin ikan
Nama kelompok
KEBUTUHAN PERALATAN KELOMPOK Meja Salinitas
Cool Box Keranjang
Timbangan
Jml unit
Nilai dalam juta
Rp Jml
unit Nilai
dalam juta Rp
Jml unit
Nilai dalam juta
Rp Jml
unit Nilai
dalam juta Rp
Bintang Terang
13 26
13 6,5
13 0, 325
13 16,25
Cahaya Terang
12 24
12 6
28 1,2
12 15
Cahaya Amin
11 22
11 5,5
99 2,475
11 13,75
Nama kelompok KEBUTUHAN PERALATAN KELOMPOK
Jml Nilai dalam juta
Rp Bak air
Basket Pisau
Jml Nilai
dalam juta Rp
Jml Nilai
dalam juta Rp
Jml Nilai
dalam juta Rp
Bintang Terang 12
0, 360 13 0,32
12 0,24
50 Cahaya Terang
36 1,080 64
2,10 31
0,62 50
Cahaya Amin 66
1,96 99
2,47 91
1,82 50
Sumber: KUD Mino Blambangan, 2011
Jumlah dana bantuan yang akan diterima oleh kelompok pengasin ini disesuaikan dengan rincian kebutuhan peralatan yang dibutuhkan. Dana yang
dikeluarkan akan dibagi sesuai kebutuhan masing-masing anggota kelompok. Program yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Banyuwangi ini dinamakan program PUMP Pemberdayaan Usaha Mina Pedesaan. Selain program PUMP ini telah terlaksana program pembantuan bagi
pengolah pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Pada tahun 2009 tersalurkan bantuan pengadaan alat-alat untuk pengolah ikan, tahun 2010
pengadaan bantuan alat rantai dingin bagi pedangan pengecer ikan segar, dan tahun 2011 pengadaan alat-alat produksi bagi pemindangan ikan.
Pelayanan yang dibutuhkan dalam proses distribusi dalam hal ini pelayanan informasi daerah distribusi dan informasi harga pasar tidak disediakan
oleh pelabuhan.
Dalam pendistribusian
pengolahan ikan
tidak bisa
mendistribusikan olahannya secara mandiri dalam arti tidak bisa menjual hasil olahnya langsung kepada konsumen. Keterbatasan dalam pelayanan distribusi ini
dimanfaatkan oleh para pemborong yang datang untuk mencari keuntungan. Keuntungan para pemborong yaitu dengan membeli hasil olahan dengan harga
yang murah kemudian para pemborong ini yang akan mendistribusikan hasil olahan kepada pedagang pengecer di pasar maupun langsung menjualnya kepada
konsumen.
5.2.2 Ketersediaan fasilitas pelabuhan