3. Jenis Iklan
Menurut E. Zaenal Abidin Arifin, dkk., pembagian jenis iklan dalam penelitian didasarkan pada media yang menjadi sarananya, ukuran
iklan, jenis barangjasa yang ditawarkan.
41
1. Iklan Menurut Media Sarananya Menurut media yang menjadi sarananya, beberapa jenis iklan dapat
dikenali sebagai berikut. a Iklan Surat Kabar
Iklan ini merupakan sarana komunikasi dagang yang dianggap paling efektif karena sirkulasi peredarannya dapat menjangkau khalayak
perkotaan daan sekaligus.Berbagai ukuran dapat ditampung media cetak ini sesuai dengan kemampuan keuangan pemasang iklan.
b Iklan Majalah Dengan
iklan majalah,
pemasangan iklan
berharap dapat
menjangkau khalayak yang luas.Luas persebaran majalah biasanya mencapai seluruh wilayah dalam suatu negara.
c Iklan Radio dan Televisi Iklan radio dan televisi, yang disiarkan pada program khusu,
menjangkau khalayak pendengar di mana-mana terutama iklan radio. d Iklan Berupa Surat Langsung
Pemasangan iklan mengirimkan pesan langsung yang ditujukan ke alamat-alamat tertentu. Pesan itu dapat berbentuk surat, folder, booklet,
kartu pos, katalog, atau selebaran. Dengan sarana iklan seperti ini, pemasangan iklan berharap dapat memberikan kesan yang lebih akrab
secara pribadi kepada calon pelanggan, di samping dapat menguraikan lebih rinci produk yang ditawarkannya.
41
E. Zaenal Arifin, dkk.,Pemakaian Bahasa dalam Iklan Berita dan Papan Reklame, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992, h. 15.
e Iklan Poster dan Papan Reklame Iklan ini biaanya disajikan dalam bentuk tulisan dan gambar yang
menarik, dalam berbagai ukuran, dan dipasang di tempat-tempat yang cukup strategis sehingga dapat dipandang dari segala arah.Pesan yang
disampaikan dalam poster atau papan reklame biasanya berbentuk singkat supaya dapat dilihat dan dibaca dalam sekilas pandang.
f Iklan Transit Termasuk ke dalam jenis iklan ini adalah yang dipasang pada
mobil dan poter di stasiun atau teminal pemberangkatan kendaraan umum.Iklan transit, seperti iklan poster memberikan penawaran kepada
pengendara mobil dan orang yang lewat dengan pesan singkat yang dapat dilihat dan dibaca dalam sekilas pandang.
g Iklan dalam Bentuk Pameran Iklan ini tidak berwujud kata-kata atau gambar, tetapi dalam
bentuk pameran, peragaan, dan upaya promosi lainnya, yang semuanya bertujuan
sama, yakni
memikat khalayak
untuk membeli
atau menggunakan produk yang ditawarkannya. Iklan jenis ini kerap kali
disajikan dalam bentuk kalender menarik yang mencantumkan nama produk dan perusahaannya.
2. Iklan Menurut Ukuran Menurut bentuknya, iklan terbagi atas dua jenis seperti berikut.
a Iklan Kecil atau Iklan Mini Sebutan iklan ini diberikan karena bentuknya yang benar-benar
mini.Seringkali disebut juga iklan baris.Bentuk iklan ini menampung berbagai pesan yang pada dasarnya dapat dibedakan antara penawaran dan
permintaan.Penyajiannnya hampir selalu seragam dan ringkas, kadang- kadang banyak menggunakan singkatan.
b Iklan Reklame Berbeda dengan iklan kecil, iklan ini hanya menampung berbagai
penawaran.Dalam bentuk ini unsur ekonomis dan psikologis sangat berperan.Pada iklan ini hanya pihak penawar yang aktif.Pihak penerima
reseptif semata.Iklan ini ditujukan kepada masyarakat pembeli yang potensial, para pemakai jasa, dan penganut ide atau gagasan yang
diutarakan dalam iklan.Pihak penawar beranggapan bahwa berbagai keperluan, yang mungkin sudah yang dimiliki konsumen masih perlu
ditawarkan lagi melalui reklame atau propaganda; dalam hal ini melalui sarana iklan.
3. Iklan Menurut Barang BarangJasa yang ditawarkan Berdasarkan jenis barangjasa yang ditawarkan iklan dapat dibagi
menjadi beberapa jenis sebagai berikut. a Iklan Kebutuhan Pokok
Iklan ini
menampilkan barang
kebutuhan sehari-hari
yang diperlukan dalam kehidupan khalayak, seperti pangan, sandang, alat
rumah tangga, perumahan, dan sarana kesehatan. b Iklan Kebutuhan Sekunder
Iklan ini menawarkan produk-produk yang merupakan kebutuhan pelengkap dalam kehidupan khalayak.Pada kelompok iklan ini ditawarkan,
misalnya kendaraan bermotor dengan segala yang berkaitan dengannya, aksesoris pakaian, rumah, dan barang-barang elektronika baik yang
termasuk dalam kategori mewah maupun tidak. c Iklan Kebutuhan Perkantoran
Iklan ini menawarkan barang-barang yang diperlukan dalam kegiatan perkantoran, seperti alat tulis, faksimil, fotokopi, dan alat
percetakan. d Iklan Promosi Hiburan
Jenis ini merupakan kelompok iklan yang menawarkan berbagai fasilitas hiburan dan pariwisata yang tersedia bagi khalayak, termasuk ke
dalam kelompok ini adalah iklan yang menawarkan sarana berupa kamera, buku, majalah, hotel, kesenian, dan angkutan.
e Iklan Promosi Pendidikan Iklan ini menawarkan berbagai fasilitas pendidikan, baik formal
maupun nonformal.Di samping itu, kelompok iklan ini pun menawarkan barang-barang elektronik yang berhubungan dengan pendidikan, seperti
komputer. f Iklan Perekonomian
Kelompok iklan ini menawarkan fasilitas perbankan, pertokoan, dan perindustrian.
g Iklan Jasa Termasuk kelompok ini adalah iklan yang memeberikan informasi
tentang tersediannya jasa tertentu, lowongan kerja, dan keamanan.
Menurut Wawan
Kuswandi, jenis
iklan di media massa
digolongkan dalam dua bagian yaitu iklan komersial dan iklan layanan masyarakat:
1. Iklan Komersial
Iklan komersial adalah bentuk promosi suatu barang produksi atau jasa melalui media massa dalam bentuktayangan gambar maupun bahasa
yang diolah melalui film maupun berita. Contoh: iklan obat, pakaian, makanan, dan sebagainya.
2. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah bentuk tayangan gambar baik drama, film, musik, maupun bahasa yang mengarahkan pemirsa atau
khalayak sasaran agar berbuat atau bertindak seperti dianjurkan iklan tersebut.
Seperti: iklan pariwisata, kesehatan, dan sebagainya.
42
42
Wawan Kuswandi, Televisi dan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, h. 81.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, iklan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Menurut E. Zaenal Abidin Arifin, dkk.,
pembagian jenis iklan dalam penelitian di dasarkan pada media yang menjadi sarananya, ukuran iklan, jenis barangjasa yang ditawarkan.
Sedangkan menurut Wawan Kuswandi, jenis iklan di media massa digolongkan menjadi dua bagian yaitu: iklan komersil dan iklan layanan
masyarakat.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 2 Ciputat yang beralamat Jln. Cendrawasih KM. 4 Jurang Mangu, Ciputat. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei tahun 2015.
B. Metodologi Penelitian
Pendekatan yang
digunakan dalam
penelitian ini
adalah pendekatan
deskriptif-kualitatif. Pendekatan
deskriptif adalah
pendekatan yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat
faktual.
1
Penelitian kualitatif
adalah penelitian
yang menggunakan
deskripsi lewat kata-kata. Kajian tidak memanfaatkan perhitungan angka seperti pada perspektif kuantitatif.
2
Dengan begitu, penelitian kualitatif berupaya menemukan kaidah-kaidah yang ada dalam realitas
yang diamati dengan melibatkan partisipasi aktif dari partisipan.
3
Dengan demikian,
pendekatan deskriptif-kualitatif
adalah pendekatan yang menggambarkan hasil penelitian melalui kata-kata
yang diuraikan secara sistematis berdasarkan data faktual yang didasarkan pada realitas yang diamati.
1
Sudarwan Danim, Riset Keperawatan: Sejarah dan Metodologi, Jakarta: EGC, 2003, h. 52.
2
Suwardi Endraswara, Metode, Teori, Tek nik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi, dan Aplik asi, Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2006, h. 85.
3
Tagor Pangaribuan, Paradigma Bahasa, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, h. 14.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh
peneliti untuk
dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya.
4
Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa,
atau apa pun yang menjadi objek dari penelitian.
5
Dalam penelitian ini, populasinya ialah siswa SMP PGRI 2 Ciputat yang beralamat Jln.
Cendrawasih KM.4 Jurang Mangu, Ciputat Tangerang Selatan. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
6
Sampel adalah subunit populasi, sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar kemampuan mewakilinya.
7
Dalam hal ini, sampelnya ialah siswa kelas VII-3 SMP PGRI 2 Ciputat yang
berjumlah 30 siswa, jumlah tersebut dirasa sudah dapat mewakili keseluruhan siswa yang ada pada SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang
Selatan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran untuk materi penulisan cerpen dengan menggunakan media iklan televise Aqua
Versi NTT di SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang Selatan. Hal ini disebabkan peneliti dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah dan
tidak menentu yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas.
8
Pada penelitian ini pengarang berperan sebagai pengamat serta pengolah data hasil dari pebelitian serta berperan aktif memberikan
perlakuan terhadap sampel yang dipilih.
4
Sugiyono, MetodePenelitianAdministrasi, Bandung: Alfabeta, 2006, h.89.
5
Eriyanto, Tek nik Sampling AnalisisOpiniPublik , Yogyakarta: LKiS, 2007, h. 61.
6
Arikunto, op.cit., h. 131.
7
SudarwanDanim, RisetKeperawatan: SejarahdanMetodologi, Jakarta: EGC, 2003, h. 119.
8
Ibid, h. 135
E. Tahap Interferensi Tindakan
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagian yang berbeda, namun secara garis besar
terdapat empat tahap yang lazim dilalui, yaitu:
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap ini peneliti menyiapkan materi atau bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup RPP dan metode atau teknik
mengajar, media serta evaluasi pembelajaran. Akan tetapi, tahap perencanaan tersebut dimulai setelah peneliti mengungkapkan masalah
dan memberikan suatu alternatif untuk pemecahannya. Pengungkapan masalah itu berkaitan dengan perumusan masalah, yaitu paningkatan
kemampuan menulis cerpen dengan melakukan pengamatan langsung untuk
mengetahui kondisi
awal siswa.
Sedangkan alternatif
pemecehannya itu mengacu pada media iklan Aqua Versi NTT untuk meningkatkan pembelajaran penulisan cerpen.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap tindakan ini, peneliti melaksanakan semua tahap perencanaan yang telah dirancang dengan baik agar sejalan dengan
tujuan awal. 3.
Pengamatan Kegiatan pengamatan atau observasi ini dilakukan terhadap
semua aktivitas siswa yang menjadi indikator keberhasilan selama pembelajaran berlangsung. Bersamaan dengan tindakan ini, peneliti
mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil
intruksional. 4.
Refleksi Tahap ini merupakan tahap untuk memproses data yang
terkumpul pada saat melakukan pengamatan atau observasi, data yang didapat itu kemudian ditafsirkan dan dicari kejelasannya, dianalisis,
lalu disintetiskan. Hasil refleksi itu digunakan untuk langkah-langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK.
F. Instrumen Analisis
TABEL1.1 Format Penilaian Kemampuan Menulis Cerpen
No Aspek Penilaian
skor interpretasi
1 Keefektifan Kalimat
25 2
Kesesuaian Isi dengan Judul 25
3 Kesesuaian Alur
25 4
Tokoh 25
Jumlah 100
Rumus untuk menghitung persentase adalah :
N =
Keterangan
N : Nilai
Skor mentah : Frekuensi Kesalahan
Skor maksimum : Jumlah Kalimat dalam Paragraf
100 : Bilangan Tetap