padahal barang tersebut belum tentu kita butuhkan, karena memang iklan tersebut mempengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
Iklan adalah salah satu komponen marketing yang umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin
produknya sukses di pasar. Tak heran setiap tahun, bahkan tiap launching produk baru, perusahaan menghabiskan ratusan juta bahkan miliaran rupiah
untuk pengeluaran biaya iklan. Kondisi persaingan yang semakin ketat membuat biaya ini bertambah tiap tahunnya. Perusahaan berlomba-lomba
membuat iklan untuk membangun posisi yang menguntungkan di pasar. Tiada hari tanpa iklan. Itulah gambaran saking banyaknya iklan yang
muncul di televisi. Setiap jam, setiapa cara selalu dipenuhi tayangan iklan. Iklan di televise sekarang sudah memasyarakat, bahkan cenderung membius.
Jika melihat pengaruhnya, dampak iklan itu sendiri bisa positif maupun negative tergantung siapa audiensnya. Iklan memang dapat mempengaruhi
perilaku konsumen terhadap merek yang diiklankan. Pengaruh iklan pada perilaku konsumen ini sangat variatif, mulai dari mendorong konsumen untuk
mencari produk yang dimaksud sampai dengan mendorong orang yang sebelumnya tidak loyal menjadi loyal.
Konsumen iklan bukan hanya kalangan dewasa saja, siswa SMP juga menjadi konsumen iklan saat melihat tayangan televisi, ketika iklan dapat
kita konfersikan menjadi sebuah hal yang dapat dijadikan media untuk pembelajaran hal tersebut tentu akan dapat membantu siswa dalam belajar
dan dapat menjadi kasanah media pembelajaran. Saat ini banyak sekali iklan yang tayang di televisi, salah satunya adalah iklan aqua versi NTT.
Dalam iklan aqua versi NTT ini terdapat banyak hal yang menarik salah satunya adalah jargon “sekarang sumber air sudekat” serta adanya alur
yang menunjukkan bahwa iklan tersebut dibuat dengan baik dan sangan bisa mempengaruhi penikmat televisi, dalam menulis sebuah cerpen dibutuhkan
adanya amajinasi tentang suatu hal baik itu hal yang baru ataupun hal yang telah ada dalam pikiran kita namun belum bisa kita tuangkan dalam tulisan.
Dengan adanya iklan televise aqua versi NTT yang memiliki alur serta tokoh di dalamnya bisa memungkinkan hal itu bisa dijadikan alat atau media untuk
merangsan keinginan menulis cerpen. Inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
guna mengetahui
Peningkatan kemampuan
menulis cerpen
dengan penggunaan media iklan televisi Aqua Versi NTT.
B. Identifikasi Masalah
1. Pemahaman awal siswa terhadap penulisan cerpen masih rendah.
2. Penggunaan media iklan dapat meningkatkan kemampuan menulis
cerpen.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah tersebut penulis membatasi masalah ;
a. Pemahaman siswa tentang menulis cerpen di SMP PGRI 2
Ciputat, Tangerang Selatan. b.
Penggunaan media yang dipilih hanya meliputi media iklan televisi
D. Rumusan Masalah
Setelah dilakukan pembatasan masalah, dalam penelitian ini masalah dirumuskan menjadi:
a. Bagaimanakah tingkat pemahaman cerpen siswa kelas VII
SMP PGRI 2 Cipuat, Tangerang Selatan. b.
Bagaimanakah meningkatkan kemampuan menulis cerpen dengan penggunaan media iklan televisi Aqua versi NTT di
SMP PGRI 2 Ciputat, Tangerang Selatan.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini
diharapkan berguna
bagi siswa agar dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen, dengan penggunaan media
yang bisa dilihat dengan mudah yaitu iklan televisi terutama iklan aqua versi NTT.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secera teoretis maupun praktis. Untuk lebih jelas mengenai kedua manfaat tersebut
akan dijelaskan berikut ini:
1. Manfaat teoretis
a. Sebagai bahan perbandingan bagi guru untuk pengajaran penulisan
cerpen dengan menggunakan media iklan. b.
Sebagai bahan referensi belajar siswa atau pihak-pihak sekolah yang membutuhkannya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi sekolah
Sebagai khazanah
atau pengayaan
berbagai media
dalam pembelajaran menulis cerpen.
b. Bagi guru
Sebagai masukan adanya variasi media pembelajaran. c.
Bagi siswa Adanya variasi pembelajaran yang mengarahkan siswa menjadi lebih
termotifasi terhadap pembelajaran menulis cerpen. d.
Bagi peneliti Sebagai pengalaman dalam meneliti dan memahami berbagai konsep
tentang variasi media pembelajaran menulis cerpen.
8
BAB II ACUAN TEORETIS
A. Menulis
1. Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak
didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya, menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang
produktif dan
reseptif.Dalam kegiatan menulis, penulis harus trampil
memanfaatkan grafologi, kosa-kata, struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa.
Menurut Lado menulis adalah meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain. Jadi, orang lain dapat membacasimbol
grafis itu, jika mengetahui bahwa itu menjadi bagian dari ekspresi bahasa.
1
Sementara Rusyana mendefinisikan menulis sebagai kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu
gagasan atau pesan.
2
Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca.
3
Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran
ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat atau dibaca.
Djago Tarigan mengemukakan bahwa menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.Sarana mewujudkan
hal itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang
1
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Keterampilan Menulis: Bahan Belajar Pendidik an dan Pelatihan Pasca-Uji Kompetensi Awal bagi Guru Kelas, Jakarta: Kemendikbud, 2012,
Modul Bahasa Indonesia 3, h. 3.
2
Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidik an , Bandung: CV Diponegoro, 1988, h. 191.
3
Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Penerbit Angkasa, 1986, h. 21.