Latar Belakang Masalah Penggunaan Media Iklan Televisi (Aqua versus NTT) untuk Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015

padahal barang tersebut belum tentu kita butuhkan, karena memang iklan tersebut mempengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut. Iklan adalah salah satu komponen marketing yang umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di pasar. Tak heran setiap tahun, bahkan tiap launching produk baru, perusahaan menghabiskan ratusan juta bahkan miliaran rupiah untuk pengeluaran biaya iklan. Kondisi persaingan yang semakin ketat membuat biaya ini bertambah tiap tahunnya. Perusahaan berlomba-lomba membuat iklan untuk membangun posisi yang menguntungkan di pasar. Tiada hari tanpa iklan. Itulah gambaran saking banyaknya iklan yang muncul di televisi. Setiap jam, setiapa cara selalu dipenuhi tayangan iklan. Iklan di televise sekarang sudah memasyarakat, bahkan cenderung membius. Jika melihat pengaruhnya, dampak iklan itu sendiri bisa positif maupun negative tergantung siapa audiensnya. Iklan memang dapat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap merek yang diiklankan. Pengaruh iklan pada perilaku konsumen ini sangat variatif, mulai dari mendorong konsumen untuk mencari produk yang dimaksud sampai dengan mendorong orang yang sebelumnya tidak loyal menjadi loyal. Konsumen iklan bukan hanya kalangan dewasa saja, siswa SMP juga menjadi konsumen iklan saat melihat tayangan televisi, ketika iklan dapat kita konfersikan menjadi sebuah hal yang dapat dijadikan media untuk pembelajaran hal tersebut tentu akan dapat membantu siswa dalam belajar dan dapat menjadi kasanah media pembelajaran. Saat ini banyak sekali iklan yang tayang di televisi, salah satunya adalah iklan aqua versi NTT. Dalam iklan aqua versi NTT ini terdapat banyak hal yang menarik salah satunya adalah jargon “sekarang sumber air sudekat” serta adanya alur yang menunjukkan bahwa iklan tersebut dibuat dengan baik dan sangan bisa mempengaruhi penikmat televisi, dalam menulis sebuah cerpen dibutuhkan adanya amajinasi tentang suatu hal baik itu hal yang baru ataupun hal yang telah ada dalam pikiran kita namun belum bisa kita tuangkan dalam tulisan. Dengan adanya iklan televise aqua versi NTT yang memiliki alur serta tokoh di dalamnya bisa memungkinkan hal itu bisa dijadikan alat atau media untuk merangsan keinginan menulis cerpen. Inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui Peningkatan kemampuan menulis cerpen dengan penggunaan media iklan televisi Aqua Versi NTT.

B. Identifikasi Masalah

1. Pemahaman awal siswa terhadap penulisan cerpen masih rendah. 2. Penggunaan media iklan dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut penulis membatasi masalah ; a. Pemahaman siswa tentang menulis cerpen di SMP PGRI 2 Ciputat, Tangerang Selatan. b. Penggunaan media yang dipilih hanya meliputi media iklan televisi

D. Rumusan Masalah

Setelah dilakukan pembatasan masalah, dalam penelitian ini masalah dirumuskan menjadi: a. Bagaimanakah tingkat pemahaman cerpen siswa kelas VII SMP PGRI 2 Cipuat, Tangerang Selatan. b. Bagaimanakah meningkatkan kemampuan menulis cerpen dengan penggunaan media iklan televisi Aqua versi NTT di SMP PGRI 2 Ciputat, Tangerang Selatan.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi siswa agar dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen, dengan penggunaan media yang bisa dilihat dengan mudah yaitu iklan televisi terutama iklan aqua versi NTT.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secera teoretis maupun praktis. Untuk lebih jelas mengenai kedua manfaat tersebut akan dijelaskan berikut ini: 1. Manfaat teoretis a. Sebagai bahan perbandingan bagi guru untuk pengajaran penulisan cerpen dengan menggunakan media iklan. b. Sebagai bahan referensi belajar siswa atau pihak-pihak sekolah yang membutuhkannya. 2. Manfaat praktis a. Bagi sekolah Sebagai khazanah atau pengayaan berbagai media dalam pembelajaran menulis cerpen. b. Bagi guru Sebagai masukan adanya variasi media pembelajaran. c. Bagi siswa Adanya variasi pembelajaran yang mengarahkan siswa menjadi lebih termotifasi terhadap pembelajaran menulis cerpen. d. Bagi peneliti Sebagai pengalaman dalam meneliti dan memahami berbagai konsep tentang variasi media pembelajaran menulis cerpen. 8

BAB II ACUAN TEORETIS

A. Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya, menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif.Dalam kegiatan menulis, penulis harus trampil memanfaatkan grafologi, kosa-kata, struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa. Menurut Lado menulis adalah meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain. Jadi, orang lain dapat membacasimbol grafis itu, jika mengetahui bahwa itu menjadi bagian dari ekspresi bahasa. 1 Sementara Rusyana mendefinisikan menulis sebagai kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. 2 Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca. 3 Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat atau dibaca. Djago Tarigan mengemukakan bahwa menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.Sarana mewujudkan hal itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang 1 Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Keterampilan Menulis: Bahan Belajar Pendidik an dan Pelatihan Pasca-Uji Kompetensi Awal bagi Guru Kelas, Jakarta: Kemendikbud, 2012, Modul Bahasa Indonesia 3, h. 3. 2 Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidik an , Bandung: CV Diponegoro, 1988, h. 191. 3 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Penerbit Angkasa, 1986, h. 21.