Pengembangan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah
mengikuti peraturan dari pemerintah dan kembali pada nilai tukar rupiah yang berlaku saat ini.
c Operasional
Pangsa pasar Koperasi Indonesia Berjamaah yang luas mengharuskan koperasi untuk menjangkau pasarnya, namun letak
lokasi yang hanya berada di satu daerah menjadi hambatan tersendiri. Koperasi tidak serta merta berdiam diri namun mulai
memanfaatkan sumber daya yang ada yaitu dengan memaksimalkan internet.
Koperasi Indonesia Berjamaah yang lebih mengedepankan jaringan telepon dan internet sehingga dituntut untuk mengadakan
perawatan secara rutin. Saat ini fasilitas yang digunakan untuk melayani para nasabah masih memadai. Koperasi selalu berusaha
memaksimalkan jaringannya dengan mengadakan divisi IT yang mana divisi ini yang akan memantau segala kegiatan yang berkaitan
dengan nasabah dan fasilitas online lainya. Seperti pada kerusakan jaringan telpon maka manajer operasional dengan tanggap akan
mengatasi masalah tersebut. Jika dilihat dari koperasi lain, penggunaan internet untuk pelayanan nasabah masih terbilang
kurang sehingga hal ini merupakan suatu keunggulan yang dimiliki oleh Koperasi Indonesia Berjamaah.
d Operasi Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi yang ada pada koperasi Indonesia Berjamaah sudah cukup memadai, sehingga bagi manajer
operasional dapat membantu proses pengambilan keputusan manajerial. Sistem informasi yang ada tidak hanya mengkhususkan
pada manajer operasional tapi juga pada Custumer Service yang merupakan garda terdepan dalam pelayanan nasabah.
e Keuangan
Koperasi Indonesia Berjamaah berdiri karena usaha patungan dari para jamaah yang tergerak dengan pemikiran Ustadz
Yusuf Mansur untuk membuat usaha bersama. pada tahun 2013. Koperasi Indonesia Berjamaah mengakusisi hotel yang hampir
bangkrut yang saat ini bernama hotel siti, yang mana hotel tersebut merupakan aset dari Koperasi Indonesia Berjamaah. Koperasi
sejauh ini untuk penganggaran biaya manajemen sampai pemasaran masih terkendali karena koperasi lebih mengutakan sumber daya
yang ada untuk segala jenis kegiatan usahanya dalam meningkatkan pendapatan Koperasi.
f Penelitian dan Pengembangan
Selama perjalanan usaha dari Koperasi Indonesia Berjamaah tidak melakukan penelitian namun melakukan pengembangan
produknya. Hal ini didasari dari keinginan para pengurus Koperasi
yang melihat bahwa peningkatan jumlah minat akan datang ke tanah suci khususnya untuk ibadah umrohmeningkat tajam. Melihat hal
ini maka koperasi menghadirkanproduk simpan pinjam yang bergerak pada ibadah umroh yang mempunyai keunggulan untuk
memudahkan langkah menuju tanah suci.pengembangan lain yang dilakukan koperasi dengan memudahkan para nasabah untuk
berinteraksi hanya dengan internet dan hal ini merupakan salah satu cara untuk menarik minat dari calon nasabah. Sehingga dapat
dikatakan bahwa teknologi produk Koperasi Indonesia Berjamaah saat ini kompetitif secara teknologi.
Dengan itu Koperasi Indonesia Berjamaah mempunyai daya saing yang tidak kalah dengan pesaingnya baik sesama koperasi,
BMT, Travel maupun Bank yang bergerak pada bisnis serupa. 2.
Faktor Eksternal a
Kekuatan ekonomi Tahun 2015 merupakan waktu dibukanya MEA
Masyarakat Ekonomi Asean, banyak perusahaan atau tenaga kerja berdatangan dari luar negri untuk memasarkan produk serta jasanya
di Indonesia. Dengan kata lain terjadi peningkatan pesaing bagi Koperasi Indonesia Berjmaah karena saingan dari Koperasi ini tidak
hanya koperasi namun juga BMT, Travel bahkan Bank atau lembaga lain yang menghadirkan produk serupa.
Kekuatan ekonomi juga dapat dipengaruhi dari nilai tukar rupiah yang tinggi saat ini. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil ini
dapat membuat minat dari calon nasabah berkurang. b
Kekuatan sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Jumlah penduduk Indonesia yang merupakan pangsa pasar
khususnya muslim dengan jumlah besar merupakan peluang bagi Koperasi atau travel untuk memasarkan produknya pada perjalanan
ibadah ke tanah suci. Ditambah dengan meningkatnya minat dari masyarakat indonesia yang rindu akan ibadah ketanah suci
khusunya pada ibadah umroh. Peningkatan jumlah jamaah umroh yang begitu tinggi di sampaikan oleh Kementrian Agama Republik
Indonesia yang menyebutkan pada awal tahun 2015 jumlah jamaah mencapai 24.869 orang. Dengan rata-rata setiap hari sebanyak 195
jamaah umrah yang berangkat ke Arab Saudi. Data ini meningkat jika dibandingkan rekapitulasi pada akhir tahun 2014 yang mana
jumlah jamaah umroh hanya sebanyak 22.411 jamaah.
7
c Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum
Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 pasal 19 menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
7
Peningkatan minat jamaah umrah, diakses dari www.kemenag.go.id
pada tanggal 2 January 2016.
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan.
Peraturan tersebut menjadi landasan dari sekolah-sekolah untuk mengadakan Studytour. Hampir setiap tahunya sekolah mengadakan
kegiatan tersebut baik dalam negri mapun luar negri. Melihat hal tersebut merupakan peluang bagi koperasi Indonesia Berjamaah
dalam memasarkan produk SIMPEL yang didalamnya terdapat program wisuda umroh yang merupakan kegiatan studi banding
tentang sejarah di tanah suci Selainitu peraturan pemerintah yang menegaskan untuk
setiap lembaga keuangan mempunyai surat SK atau legalitas operasional. Koperasi Indonesia Berjamah sempat menjadi
perhatian dari OJK karena pada awal operasionalnya belum mempunyai surat yang sah, mengingat bahwa koperasi ini dibawah
bimbingan dari ustadz Yusuf Mansur yang merupakan figur dan dikenal oleh khalayak luas maka sempat ada berita yang terkesan
memfitnah kepada koperasi Indonesai Berjamaah. Saat ini koperasi Indonesia Berjamaah yang sudah resmi dan mempunyai surat yang
dikeluarkan oleh Kementrian UMKM, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih adanya keraguan dari diri calon nasabah
bahkan yang sudah menjadi anggota.
d Kekuatan Teknologi
Perkembangan ilmu teknologi dan informasi yang semakin berkembang pada jaman modern saat ini sangat berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Peningkatan daya saing suatu produk dipasaran, tentu saja menjadi salah satu dampak
pertumbuhan positif
tersebut. Berbagai
hasil penelitian,
pegembangan dan rekayasa teknologi lebih banyak dimanfaatkan baik oleh pihak industri maupun masyarakat umum. Meskipun
demikian kemampuan nasional dalam penguasaan pemanfaatan teknologi masih belum mampu bersaing baik dengan teknologi
internasional. Tingkat harga teknologi yang cenderung mahal untuk
kalangan unit koperasi kesulitan dalam pemenuhanya. Teknologi yang semakin canggih tentu saja akan meningkatkan kualitas dan
daya tarik suatu produk. Namun koperasi Indonesia Berjamaah sudah mempunyai teknologi yang dapat bersaing dengan koperasi
bahkan bank lain dengan menghadirkan KIB Mobile. e
Kekuatan Kompetitif Pesaing yang dihadapi oleh Koperasi Indonesia berjamaah
tidak saja pada Koperasi maupun BMT namun Bank bahkan travel yang menghadirkan produk yang serupa. Namun kondisi tersebut
tidak menggoyahkan Koperasi Indonesia Berjamaah untuk terus
berdiri dan berkompetisi, bahkan saat ini jumlah nasabah dari Koperasi Indonesai Berjamaah sudah mencapai 900 orang.