53
BAB VI IDENTIFIKASI SALURAN PEMASARAN TOMAT BANDUNG DI KOPERASI MITRA TANI PARAHYANGAN CIANJUR
6.1 Identifikasi Lembaga Saluran Pemasaran dan Aliran Komoditas
Lembaga saluran pemasaran meliputi semua pihak termasuk koperasi dan organisasi yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui supplier atau pelanggannya. Saluran pemasaran bersifat dinamis dan memiliki aliran informasi, produk dan uang yang mempunyai tujuan untuk
memenuhi kepuasan pelanggan dan meningkatkan keuntungan. Adapun Lembaga saluran pemasaran yang terlibat dalam produksi hingga pemasaran tomat bandung
adalah :
6.1.1 Pemasok
Koperasi Mitra Tani Parahyangan memilki beberapa pemasok untuk menyediakan komoditas sayuran yang dipesan sehingga sejumah permintaan
dapat terpenuhi. Petani pemasok yang dimiliki KUD Mitra Tani Parahyangan menganut sistem kemitraan. Kemitraan yang dilakukan seperti salah satu bentuk
kerjasama antara KUD Mitra Tani Parahyangan dengan mitra, mitra adalah para pengumpul, pemborong, atau petani yang mampu memasok tomat bandung dalam
jumlah besar kepada KUD Mitra Tani Parahyangan. Selain itu, kemitraan yang terjalin ada yang tidak terikat dengan KUD Mitra Tani Parahyangan tekait dengan
modal, benih, pupuk maupun kebutuhan lain untuk penanaman tomat bandung. KUD Mitra Tani Parahyangan menjalin kemitraan dengan beberapa pemasok dan
petani, kemitraan yang terjalin ada yang berbentuk terikat dan tidak terikat. Kemitraan terikat adalah kemitraan yang terjalin antara para petani dengan
KUD Mitra Tani Parahyangan yang menggunakan beberapa input produksi seperi benih, pupuk yang telah disediakan oleh KUD Mitra Tani Parahyangan,
sedangkan kemitraan tidak terikat adalah kemitraan dengan para pemasok tomat bandung yang termasuk dalam anggota KUD Mitra Tani Parahyangan tidak
menggunakan faslitas input produksi yang disediakan oleh KUD Mitra Tani Parahyangan. Dalam menjaga kualitas dan mutu tomat bandung yang telah
ditetapakan oleh beberapa retailer maka KUD Mitra Tani Parahyangan memberikan program tanam, penyuluhan teknis peminjaman benihbibit kepada
54
para mitra binaan. Penampungan hasil panen yang sesuai dengan kualitas standar mutu, sehingga panen yang dihasilkan harus dijual ke KUD Mitra Tani
Parahyangan yang sebelumnya sudah melalui proses penyortiran sesuai dengan kualitas yang dipesan oleh pembeli.
Tomat bandung yang ada pada KUD Mitra Tani Parahyangan tidak berasal dari produksi koperasi sendiri, melainkan berasal dari produksi mitra tani atau
mitra beli koperasi yang tidak dapat mencukupi permintaan dari pelanggan. Mitra tani untuk pemenuhan permintaan tomat bandung yang dimiliki oleh KUD Mitra
Tani Parahyangan berjumlah 35 mitra yang terdiri dari 4 pemasok besar dan 31 petani. Pemasok tomat bandung ada yang berasal dari cianjur dan ada juga yang
berasal dari luar cianjur. KUD Mitra Tani Parahyangan memiliki lahan seluas 3 hektar untuk memproduksi tomat bandung untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
6.1.2 Produsen
KUD Mitra Tani Parahyangan adalah anggota rantai pasok yang berfungsi sebagai pusat data pembelian dan penjualan dimana semua konsumenretailer
melakukan pemesanan produk ke KUD Mitra Tani Parahyangan yang kemudian koperasi akan menanggapi pesanan dengan mengumpulkan hasil panen petani
khususnya angggota koperasi yang kemudian dilakukan grading dan pengemasan sesuai dengan kualitas permintaan. Jenis produk yang diproduksi adalah tomat
bandung. Tomat bandung merupakan jenis sayuran yang cukup banyak permintaannya baik didalam maupun diluar negeri. Tomat bandung dipasarkan di
pasar mempunyai kualitas yang berbeda-beda. Untuk pasar swalayan, kualitas yang dijual adalah yang mempunyai kualitas baik, sedangkan yang dijual dipasar
tradisional adalah yang memiliki kualitas rendah dengan tingkat kemasakan dan warna merah tomat bandung yang telah menyeluruh.
Saat ini petani kurang menyukai metode pananaman yang membutuhkan banyak waktu dan biaya karena petani lebih menginginkan modal kembali untuk
produksi pada musim tanam berikutnya, walaupun keuntungan yang didapat sangat rendah. Berbeda dengan KUD Mitra Tani Parahyangan yang memproduksi
tomat bandung untuk dijual ke swalayan dan beberapa restoran sehingga diperlukan perhatian dan penanganan khusus terhadap kualitas produknya.
55
Tabel 5. Standar tomat bandung berdasarkan ukuran Jenis Berat
Besar Lebih dari 150 gbuah
Sedang 100 g – 150 gbuah
Kecil Kurang dari 100 g buah
Sumber : SNI, 1995
Tabel 6. Standar kualitas mutu tomat Kriteria
Mutu I Mutu II
Tingkat Ketuaan Tua tidak terlalu matang
Tua tidak terlalu matang Ukuran Seragam
Tidak seragam
Kotoran Tidak ada
Maksimal 10 Kerusakan
Maksimal 1 Maksimal 5
Sumber : SNI , 1995
Dalam memproduksi dan memasarkan tomat bandung Koperasi Mitra Tani Parahyangan juga melibatkan anggota koperasi yang terdiri dari para petani
yang membudidayakan tomat bandung. Kelompok tani pasawahan merupakan salah satu pemasok besar Mitra Tani Parahyangan. Bentuk kerjasama mitra petani
ini menggunakan sistem terikat, sehingga apa yang dibutuhkan petani untuk penanaman tomat bandung akan disediakan KUD Mitra Tani Parahyangan. Petani
yang tergabung dalam mitra tani dari latar belakang yang berbeda. Fasilitas yang diberikan oleh KUD Mitra Tani Parahyangan terhadap
mitra tani seperti benih, pupuk, pestisida dan lainnya dikembalikan setelah petani mendapatkan hasil panen dan menjualnya. KUD Mitra Tani Parahyangan
berkewajiban untuk membeli semua hasil panen dari anggota koperasi atau petani dan setelah itu petani harus membayar beberapa fasilitas yang sudah dipinjamkan
oleh KUD Mitra Tani Parahyangan. Adapun identifikasi kegiatan yang dilakukan dalam saluran pemasarantomat bandung bandung dapat dilihat pada tabel 7.
56
Tabel 7. Identifikasi Kegiatan Pelaku Dalam Supply Chain Tomat Bandung Kegiatan Dilakukan
Oleh Petani
KUD Mitra Tani Parahyangan
Lainnya agentrader
Pembibitan √
√ Produksi
√ √
Sortasi dan seleksi √
√ Pengemasan
√ √
√ Pemberian label
√ √
Transportasi ke retail √
Kontrol kualitas √
√
Sumber : KUD Mitra Tani Parahyangan, 2012
Hubungan antara koperasi dan petani adalah petani memasok tomat pada Koperasi Mitra Tani Parahyangan adalah petani anggota koperasi dan petani non
anggota koperasi. Petani anggota koperasi akan mendapatkan kemudahan jika bergabung dalam keanggotaan koperasi. Adapun keuntungan petani bergabung
dengan koperasi adalah : a.
Membantu dalam permodalan usahatani melalui koperasi simpan pinjam Mitra Tani Parahyangan Cianjur
b. Membantu dalam sewa lahan dan penyediaan input produksi
c. Mendapatkan kepastian pasar
d. Mendapatkan harga yang lebih bersaing dan menguntungkan
e. Mendapatkan pendampingan teknik produksi, prosesingpengolahan, dan
pendampingan design dan packaging. f.
Mendapatkan dukungan promosi produk melalui pameranexpo maupun festival
g. Mendapatkan penyuluhan, pelatihan dan studi banding
Keuntungan tersebut memberikan kemudahan bagi petani dalam melaksanakan usahatani, sehingga petani mampu menjaga kualitas dan kuantitas
dan kontinunitas dalam memasok tomatnya ke Koperasi Mitra Tani Parahyangan
57
Cianjur. Tomat bandung yang diproduksi oleh petani anggota setelah dipanen akan ditampung hasilnya oleh koperasi. Pihak koperasi akan menjemput hasil panen
tersebut di lahan petani sehingga mempermudah penyampaian tomat bandung untuk sampai di koperasi. Selain mempermudah, dengan packaging berupa
kontainer yang digunakan koperasi saat mengambil hasil panen anggota koperasi membuat lebih terjaga kualitasnya dan dapat mengurangi resiko kerusakan tomat
bandung. Berbagai input produksi yang digunakan dalam memproduksi tomat
bandung memiliki harga yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan, pihak koperasi langusung bekerjasama dengan pihak distributor input produksi, seperti benih,
pupuk, pestisida, mulsa plastik. Petani dapat membeli input produksi tersebut pada koperasi dan dapat meminjam input tersebut. Peminjaman input produksi tersebut
akan diganti pada saat petani menyetorkan hasil panennya pada koperasi. Hasil panen tersebut akan dipotong dengan jumlah nilai input produksi yang telah
digunakan. Penentuan harga tomat bandung dalam hal ini ditentukan oleh pihak
Koperasi Mitra Tani Parahyangan Cianjur. Harga yang diberikan berdasarkan kualitas dan ukuran tomat. Kualitas dan ukuran tomat yang sesuai dengan
permintaan supermarket. Kualitas yang sesuai dengan permintaan supermarket adalah kualitas super seperti yang terlihat pada Tabel 5 dan 6. Tomat bandung yang
telah dijual pada koperasi adalah selanjutnya menjadi tanggung jawab pihak koperasi, walaupun pada akhirnya mengalami penolakan dari supermarket. Dalam
hal ini dikenal dengan istilah jual putus. Jika terjadi penolakan tomat bandung oleh supermarket maka pihak koperasi akan melakukan inisiatif penjualan kepada
restoran atau rumah makan. Kualitas tomat yang diminta restoran adalah kualitas super dengan tingkat kematangan lebih matang. Pengambilan inisitaif tersebut
membuat koperasi lebih mengoptimalkan hasil penjualan tomat bandung. Petani non anggota koperasi tidak mendapatkan fasilitas pelayanan yang
lebih banyak dari petani anggota koperasi. Petani non anggota hanya mendapat fasilitas penampungan hasil panen jika hasil panen tersebut sesuai dengan kualitas
dan standar yang ditentukam. Selain itu, pemberian harga tomat bandung kepada non anggota lebih rendah dibandingkan harga anggota.
58
6.1.3 Distributor Distribution
Tomat bandung yang telah diproduksi disalurkan ke gudang distributor atau warehouse dalam jumlah besar. Saat ini, distributor atau warehouse yang
menjadi mitra untuk Koperasi Mitra Tani Parahyangan adalah Distributor Center DC Giant Hero Supermarkaet yang terletak didaerah Cibitung, Jakarta dan Lion
Superindo Warehouse yang berada di Karawang. Tomat bandung yang ada di
distributor akan disalurkan ke berbagai retailers atau pengecer dari Giant Hero Supermarket maupun Lion Superindo. Dalam pelaksanaannya Distributor Center
DC melakukan perjanjian kerjasama atau MoU dengan Koperasi Mitra Tani Parahyangan. Koperasi Mitra Tani Parahyangan biasanya mempertimbangkan
harga yang mampu dibayarkan dan memiliki performa penjualan yang baik. Bentuk kerjasama dilakukan dengan cara tertulis dan kuota per produk dimana
keseluruhan perjanjian kerjasama ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Aturan tersebut mengandung hak dan kewajian, pihak Koperasi Mitra Tani Parahyangan
dan dengan Distributor Center DCdan retail. Perjanjian tersebut berisiskan hal- hal sebagai berikut :
1. Nama Pemasok, terdiri dari nama koperasi dan kode koperasi
2. Supplier Maintenance, terdiri dari data KUD Mitra Tani Parahyangan sebagai
pemasok tetap atau musian, beserta nomor gudnag retail yang akan dituju sebagai tempat pengiriman produk.
3. Retail, ,merupakan perjanjian antara pemasok dengan pihak retail terkait
biaya display barang dan potongan penjualan. 4.
Promosi berisikan persentase biaya promosi yang ditanggung oleh pemasok 5.
Trading term, adalah aturan-aturan umum terkait dengan pengiriman barang ke ritel. Hal hal yang diatur dan disepakati dalam Trading Term antara lain
mengenai waktu pembayaran pesanan oleh ritel payment term, tenggang waktu pengiriman lead time, diskon reguler regular discount, biaya
registrasi registration cost, kompensasi keterlambatan pengiriman barang late delivery compensation, biaya pengemasan packaging cost,
kompensasi pelayanan service level compensation, pengembalian produk returning product, dan ketentuan harga pembelian purchase valid for.
59
6. Store Opening Special Occasion, merupakan bentuk kerjasama yang
dilakukan koperasi pemasok dengan pihak ritel yang berada di kantor pusat terkait dengan pembukaan cabangtoko baru.
7. Holiday Closing Period, merupakan tenggang waktu yang telah disepakati
antara koperasi pemasok dengan koperasi ritel mengenai penundaan pengiriman barang berkaitan dengan peringatan hari-hari besar seperti
perayaan lebaran, natal, tahun baru, dan lain-lain. Sistem kontrak ini berdasarkan kuantitas, kualitas, dan harga KUD Mitra
Tani Parahyangan akan menyediakan tomat bandung sesuai dengan jumlah order dan kualitas produk. Penentuan harga ditentukan oleh pihak DC atau retailer
melalui purchasing order PO yang dikirim melalui faximail atau e-mail. Pihak Koperasi Mitra Tani Parahyangan juga dapat menentukan atau melakukan
kegiatan tawar menawar harga tomat bandung dengan pihak DC atau retailer jika harga yang ditentuan oleh pihak DC atau retailer berada dibawah harga pokok
produksi. Namun hasil kesepakatan harga tersebut tidak dapat berubah saat kegiatan tawar menawar harga dilakukan. Harga kesepakatan berdasarkan tawar
menawar akan berubah atau berlaku untuk purchasing order PO hari berikutnya.
6.2 Identifikasi Saluran Pemasaran Tomat Bandung dari Petani ke Koperasi