Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tomat

20 Berdasarkan hal-hal tersebut, adapun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana saluran pemasaran tomat bandung di Koperasi Mitra Tani Parahyangan Cianjur Jawa Barat ? 2. Bagaimana manajemen permintaan dalam saluran pemasaran tomat bandung di Koperasi Mitra Tani Parahyangan Cianjur Jawa Barat ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis saluran pemasaran tomat badnung di Koperasi Mitra Tani Parahyangan Cianjur Jawa Barat 2. Menganalisis manajemen permintaan dalam saluran pemasaran komoditas tomat bandung di Koperasi Mitra Tani Parahyangan Cianjur Jawa Barat

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Mahasiswa, penelitian ini merupakan sarana untuk menganalisis keadaan nyata lapangan dengan teori yang telah diperoleh pada bangku pendidikan perguruan tinggi. 2. Koperasi, sebagai bahan evaluasi dan masukan terhadap kinerja manajemen rantai pasokan sayuran sehingga manajemen rantai pasokan sayuran akan dapat lebih baik di masa mendatang dan dapat berdaya saing. 3. Para peneliti, dapat digunakan sebagai salah satu acuan penelitian. 4. Penelitian ini juga dapat memberikan pengaruh positif dan negatif bagi semua pihak yang terlibat dalam saluran pemasaran tomat bandung, dan hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi pihak yang terkait.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Saluran pemasaran merupakan saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan produknya kepada konsumen. Dalam analisis saluran pemasaran 21 tomat bandung ini, membahas mengenai saluran pemasaran tomat bandung di Koperasi Mitra Tani Parahyangan Cianjur, pelaksanaan kegiatan fungsi-fungsi pemasaran oleh setiap lembaga pemasaran, dan peramalan dan pengukuan permintaan dalam manajemen permintaa. Penelitian ini hanya menganalisis saluran pemasaran tomat bandung yang dipasarkan pada lembaga pemasaran seperti distributor, retailer mini market, supermarket, hyper market serta konsumen institusional seperti restoran yang memiliki perjanjian kerjasama dalam pemenuhan tomat bandung. Harga pada penelitian ini adalah harga yang berlaku selama tahun 2012. 22

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tomat

Definisi tomat segar menurut SNI 01-3162-1992 adalah buah dari tanaman tomat bandung dalam keadaan utuh, segar dan bersih. Kesamaan sifat varietas dinyatakan seragam apabila terdapat keseragaman dalam bentuk tomat normal bulat, bulat lonjong, bulat pipih, lonjong dan beralur dan warna kulit buah. Buah tomat dinyatakan tua apabila buah tomat bandung telah mencapai tingkat perkembangan fisiologi yang menjamin proses pematangan yang sempurna, dan isi dari dua atau lebih rongga buah telah berisi bahan yang mempunyai konsistensikekentalan serupa jeli dan biji-biji telah mencapai tingkat perkembangan yang sempurna. Buah tomat dinyatakan terlalu matang dan lunak apabila buah tomat telah mencapai kematangan penuh dengan tekstur daging yang lunak dan dianggap telah lewat waktu pemasarannya. Menurut beratnya, tomat digolongkan besar jika beratnya lebih dari 150 grambuah, sedang jika beratnya 100-150 grambuah, dan kecil jika beratnya kurang dari 100 grambuah. Menurut Tugiyono 2007 tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, baik karena harganya yang cukup baik maupun penggunanya dalam konsumsi masyarakat. Secara umum tomat dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian diatas 750 mdpl pada tanah yang gembur, sedikit mengandung pasir, dan kadar keasamannya pH antara 5-6, curah hujan 750-1.250 mmtahun dan kelembaban relatif 25. Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman tomat dapat dibedakan atas tipe determinate dan indeterminate. Tanaman tomat yang mempunyai tipe pertumbuhan determinate, pada ujung tanaman terdapat tandan bunga pada setiap ruas batang dan memiliki umur panen lebih pendek, yaitu hanya sekitar 60 hari sudah dapat dipetik buahnya. Tanaman tomat yang mempunyai tipe pertumbuhan indeterminate, tandan bunga tidak terdapat pada setiap ruas batang dan ujung tanaman senantiasa terdapat pucuk muda dan memiliki umur panen lebih panjang, yaitu berkisar antara 70-100 hari setelah tanam baru dapat dipetik buahnya.Tomat merupakan tanaman yang dipanen berkali-kali. Rata-rata pada satu kali pertanaman tomat dapat dipanen sebanyak 8-10 kali, namun jika pertumbuhan baik dapat mencapai 23 15 kali dengan selang 2-3 hari sekali untuk setiap panen. Petani tomat membedakan tiga tingkat kematangan saat dipetik, yaitu hijau tua, merah muda pecah warna dan merah tua Cara untuk menentukan indeks panen adalah dengan mengadakan perubahan fisio-kimia yang terjadi selama proses pematangan buah yaitu berturut-turut: green mature, break, turning, pink, light red and red. Buah tomat dapat dipanen dengan cara dipetik dengan tangan cara tradisional. Berdasarkan ketinggian tanamannya, jenis tomat dibagi menjadi 3 golongan utama, yaitu Determinate, Intermediate dan Hybrid. Determinate adalah jenis tomat yang memiliki ketinggian tanaman anatara 50-80 cm. Intermediate adalah jenis tanaman tomat yang relatif lebih tinggi dan tumbuh hingga 2 m dan umurnya berkisar 4 bulan. Hybrida adalah hasil persilangan antara determinate dengan intermediate, karena merupakan persilanngan antara keduanya, varietas ini memiliki sifat dari keduanya. Selain dikelompokkan berdasarkan bentuk fisik tanamannya, jenis buah tomat juga banyak ditentukan berdasarkan bentuk buah dan juga kegunaannya. Beberapa jenis tomat yang lazim dikenal di masyarakat adalah tomat plum, tomat beef, tomat ceri, tomat hijau, tomat pear dan tomat anggur. Tomat yang diproduksi KUD Mitra Tani Parahyangan tergolong kedalam jenis tomat hybrid bentuk fisiknya masuk kedalam tomat plum. Tomat yang ada di KUD Mitra Tani Parahyangan biasa disebut dengan tomat bandung atau tomat tw. Disebut tomat tw dikarenakan tomat tersebut awal benihnya berasal dari Taiwan, di kalangan retailer dikenal dengan nama dagang tomat gelar.

2.2 Penanganan Tomat bandung