Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan uji normalitas yang sudah dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa data yang digunakan peneliti pada penelitian ini sudah memenuhi persyaratan berdasarkan pengujian normalitas data. Dengan demikian pengujian asumsi klasik selanjutnya dapat dilakukan.

4.1.2 Uji Multikolinieritas

Pengujian Multikolinieritas sebagai bagian dari pengujian asumsi klasik adalah juga untuk melihat apakah data yang digunakan adalah data yang baik. Data yang baik seharusnya tidak ditemukan korelasi antar variabel atau korelasi antar variabel tidak terjadi. Dalam uji ini ada atau tidak nya korelasi antar varibel dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 maka mengindikasikan terjadi multikolinieritas. Tabel 4.2 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant -,323 1,529 -,211 ,834 LDR ,268 ,977 ,036 ,275 ,785 ,961 1,041 CAR -8,544 3,670 -,395 -2,328 ,024 ,569 1,759 DER -,172 ,060 -,506 -2,881 ,006 ,531 1,883 OCR 4,540 1,511 ,402 3,005 ,004 ,915 1,093 a. Dependent Variable: P.Laba Sumber : Hasil olah data statistik oleh peneliti, 2012 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua data variabel tidak terkena multikolinearitas. Dengan demikian peneliti simpulkan bahwa data yang yang digunakan menurut uji multikolinearitas adalah data yang baik.

4.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah di dalam model regresi yang digunakan terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lainnya. Jika varians dari satu residual pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain adalah berbeda maka dapat dikatakan bahwa model regresi mengalami heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk melihat apakah dalam suatu model regresi terjadi heteroskedastisitas adalah dengan memakai grafik scatterplot. Dengan melihat persebaran titik-titik dalam grafik scatterplot kita dapat menentukan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain : jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Uji Normalitas dengan Scatterplot Sumber : Hasil olah data statistik oleh peneliti, 2012 Dengan melihat grafik scatterplot diatas dapat kita lihat bahwa titik- titiknya tidak membentuk suatu pola tertentu serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 baik pada sumbu Y maupun sumbu X, memperlihatkan bahwa model regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah homoskedastisitas. Dengan demikian data yang peneliti gunakan telah memenuhi syarat uji asumsi klasik karena terbebas dari kasus heteroskedastisitas.

4.1.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 45 84

Analisis Pengaruh Kinerja Bank dan Efisiensi Operasional terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 59 112

Pengaruh Tingkat Solvabilitas, Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 37 90

Analisis Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas Dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Dalam LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 34 114

Analisis Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur dalam LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 29 7

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan Profitabilitas) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2015

0 3 83

Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank - Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11