MINYAK ATSIRI SEBAGAI BAHAN PEWANGI

4 Pemakaian parfum yang mengandung senyawa organikvolatile organic compounds VOCs yang berlebihan dalam gel pengharum ruangan tidak diperbolehkan karena membahayakan kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan peraturan EPA Environmental Protection Agency, bahwa pemakaian maksimal VOCs dalam pengharum ruangan adalah 3 sedangkan kenyataannya penggunaan senyawa tersebut selalu melebihi 3 sehingga para ahli parfum dan ahli kimia berusaha membuat formulasi gel dari pelarut air Anggarwal et al. 1998.

2.2 MINYAK ATSIRI SEBAGAI BAHAN PEWANGI

Minyak atsiri merupakan campuran kompleks dari senyawa alkohol yang mudah menguap volatil dan dihasilkan sebagai metabolit sekunder pada tumbuhan. Minyak atsiri biasanya menentukan aroma khas tanaman Nerio et al. 2010. Minyak atsiri disebut juga minyak terbang atau minyak kabur karena minyak atsiri mudah menguap apabila dibiarkan begitu saja dalam keadaaan terbuka. Dalam bahasa Inggris disebut essential oils , etherial oils, atau volatile oil. Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan tanaman tertentu seperti akar, batang, kulit, daun, buah, atau biji. Sifat minyak atsiri yang menonjol antara lain mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai aroma tanaman yang menghasilkannya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Minyak atsiri akan mengabsorpsi oksigen dari udara sehingga akan berubah warna, aroma, dan kekentalan sehingga sifat kimia minyak atsiri tersebut akan berubah Luthony dan Rahmayanti 2000. Pengertian atau definisi minyak atsiri yang ditulis dalam Encyclopedia of Chemical Technology menyebutkan bahwa minyak atsiri merupakan senyawa yang pada umumnya berwujud cairan, yang diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, dan biji maupun dari bunga dengan cara ekstraksi Sastrohamidjojo 2002. Minyak atsiri dapat diekstrak dengan 4 cara yaitu, penyulingan distillation, pengepresan pressing, ekstraksi dengan pelarut menguap solvent extraction, dan ekstraksi dengan lemak padat enfleurasi. Umumnya, metode yang paling sering digunakan adalah penyulingan Ketaren 1985. Minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, minyak atsiri yang dengan mudah dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen atau penyusun murninya, komponen-komponen ini dapat menjadi bahan dasar untuk diproses menjadi produk-produk lain, seperti minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak permai, dan terpentin. Kedua, minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi komponen murninya, seperti minyak akar wangi, minyak nilam, dan minyak kenanga. Biasanya minyak atsiri tersebut langsung dapat digunakan tanpa diisolasi komponen-komponennya sebagai pewangi berbagai produk Sastrohamidjojo 2004 Dalam buku The Encyclopedia of Complementary Medicine, The Complete Family Guide to Alternative Health Care disebutkan bahwa minyak atsiri merupakan zat serbaguna. Molekul yang dilepaskan ke udara adalah sebagai uap yang dibawa oleh uap air. Ketika uap air yang mengandung komponen kimia tersebut dihirup, akan diserap tubuh melalui hidung dan paru-paru yang kemudian masuk ke aliran darah. Bersamaan saat dihirup itu, uap air akan berjalan dengan segera ke sistem limbik otak yang bertanggung jawab dalam sistem integrasi dan ekspresi perasaan, belajar, ingatan, emosi, serta rangsangan fisik. Jika digunakan sebagai aplikasi di luar tubuh, minyak atsiri bermanfaat dalam menyeimbangkan kondisi kulit, seperti juga otot dan organ bagian dalam Ichad 2011. Minyak atsiri berfungsi sebagai peyaring udara yang baik. Jika disimpan dalam ruangan, dapat menghilangkan partikel logam racun dari udara, menaikkan oksigen atmosfer, serta menaikkan ozon dan ion negatif dalam rumah. Dengan begitu, minyak atsiri menghalangi perkembangan bakteri 5 sekaligus menghilangkan bau pengap. Karena itu, meletakkan atau menyemprotkan miyak atsiri di ruangan bisa membuat udara dalam ruangan lebih segar Rahmaisni 2011 Di Indonesia, jenis minyak atsiri dapat dikategorikan menjadi tiga kondisi yaitu sudah berkembang, sedang berkembang, dan potensial dikembangkan. Jenis-jenis minyak atsiri tersebut yang berfungsi sebagai bahan pewangi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jenis atsiri potensial sebagai bahan pewangi di Indonesia minyak Kondisi Nama minyak Nama dagang Nama tanaman Sudah berkembang Nilam Patchouli oil Pogestemon cablin Serai wangi Citronella oil Andropogon nardus Akar wangi Vetiver oil Vetiveria zizanoides Kenanga Cananga oil Canangium odoratum Cendana Sandalwood oil Santalum album Daun cengkeh Clove leaf oil Syzygium aromaticum Gagang cengkeh Clove stem oil Syzygium aromaticum Bunga cengkeh Melati Clove bud oil Jasmine oil Syzygium aromaticum Jasminum sambac Sedang berkembang Ylang-ylang Ylang-ylang oil Canangium odoratum Gaharu Agarwood oil Aquilaria sp Klausena Kemukus CalusenaAnis oil Cubeb oil Clausena anisata Piper cubeba Potensi dikembangkan Permen Cormint oil Mentha arvensis Proseres Proseres oil Andropogon procerus Jeruk purut Lime oil Citrus hystrix Rosemari Rosemari oil Rosmarinus officinale Spearmin Spearmint oil Mentha spicata Lada Black pepper oil Piper nigrum Kulit kayu manis Cinnamon bark oil Cinnamomum casea Daun kayu manis Cinnamon leaf oil Cinnamomum casea Kulit kayu manis Cinnamon bark oil Cinnamomum zeylanicum Daun kayu manis Cinnamon leaf oil ceylon Cinnamomum zeylanicum Kulit kayu manis Cinnamon bark oil Cinnamomum burmanii Gandapura Wintergreen oil Gaultheria fragrantissima Adas Fennel oil Foeniculum vulgare Sumber : Sukamto 2009. Minyak atsiri merupakan komoditas ekspor non-migas yang dibutuhkan di berbagai industri seperti dalam industri parfum, kosmetika, farmasiobat-obatan dan pangan. Di dalam dunia perdagangan, komoditas ini dipandang punya peran strategis dalam menghasilkan produk primer maupun sekunder, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Kebutuhan minyak atsiri dalam negeri cukup besar dan semakin beragam karena kebutuhan industri juga makin pesat dan berkembang ragamnya seperti akhir-akhir ini banyak dimanfaatkan untuk aromaterapi, spa, dan lain sebagainya Sukamto 2009. Penggunaan minyak atsiri dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu, pemakaian langsung berupa makanan dan minuman seperti jamu yang mengandung minyak atsiri, penyedap makanan, es krim, permen, pasta gigi dan lain-lain; pemakaian luar seperti untuk minyak urut, lulur, pelembab, 6 krim, balsam, sabun mandi, shampo, obat lukamemar, dan pewangi badan parfum. Beberapa minyak atsiri digunakan melalui pernapasan inhalasi seperti untuk pewangi ruangan, pengharum tisu, pelega pernafasan, dan aromaterapi. Minyak atsiri juga banyak digunakan sebagai insektisida, nematisida, anti-jamur, anti-bakteri, pengusir hama gudang, dan pencegah kontaminasi jamur pada berbagai produk Pandey et al. 2000; Sacchetti et al. 2005; Oroojalian et al. 2010.

2.2.1. MINYAK JERUK PURUT

Jeruk purut merupakan tanaman yang termasuk dalam salah satu anggota suku jeruk-jerukan Rutaceae, sub famili Aurantioidae, genus Citrus, sub genus Papeda, dan spesies Citrus hystrix Sarwono 1986. Jeruk purut merupakan salah satu tanaman hortikultura yang umum digunakan sebagai flavor alami pada berbagai produk makanan dan minuman di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya Sato et al. 1990. Daun jeruk purut dikenal dengan nama som makrut di Thailand, swangi limau atau purut limau di Malaysia, digunakan untuk memeberikan flavor oriental yang unik kepada sup tom yam, kari, laksa, dan santapan lainnya seperti kue. Di Indonesia, daun jeruk purut juga digunakan sebagai bumbu masak untuk menutupi bau amis ikan. Buahnya lebih banyak digunakan untuk perawatan tubuh dan kulit daripada untuk makanan. Kulit buah ini dapat dimanafaatkan untuk bahan sampo. Isolasi terhadap komponen utama dari minyak daun jeruk purut dapat dimanfaatkan dalam industri non- pangan seperti industri parfum, kosmetik, dan obat Lawrence 1993. Daun jeruk purut berwarna hijau kekuningan dan berbau sedap, berbentuk bulat telur, ujungnya tumpul, dan bertangkai satu. Daun tanaman jeruk ini banyak dipakai untuk bumbu macam-macam masakan. Daun jeruk purut berkhasiat sebagai stimulan dan penyegar. Daun mengandung tanin 1.8, steroid triterpenoid, dan minyak asiri 1 – 1.5 vb Sarwono 1986. Minyak atsiri daun jeruk purut biasa disebut kaffir lime oil dalam perdagangan. Wama minyak daun jeruk purut merupakan gabungan dari warna kuning muda dan kehijauan. Penyulingan minyak daun jeruk purut belum banyak dilakukan, namun dengan berkembangnya industri makanan, minuman, dan perasa, minyak daun jeruk purut merupakan salah satu alternatif yang potensial. Hasil penyulingan yang dilakukan di Balitro, rendemen minyak daun jeruk purut berkisar antara 1.0 – 1.5 . Bila dilihat dari aspek kimia, komponen utama dari minyak ini adalah senyawa sitral, menyerupai minyak sereh dapurlemon grass oil. Rasa yang dihasilkan minyak daun jeruk purut agak berbeda dari rasa minyak sereh dapur, minyak daun jeruk purut lebih segar dan lebih lembut Ma’mun 2009. Sato et al. 1990 mengekstrak minyak atsiri dari daun jeruk purut dengan metode distilasi uap langsung. Minyak atsiri daun jeruk purut hasil distilasi uap tersebut mengandung 54 jenis komponen kimia dengan l-sitronelal sebagai komponen utama 81.49 dan beberapa komponen lainnya yang penting adalah sitronelol 8.22, linalol 3.69 dan geraniol 0.31. Wijaya 1995 melakukan ekstraksi dengan beberapa cara, yaitu distilasi uap selama 2 jam, distilasi air selama 6 jam, destilasi Likens-Nickerson selama 6 jam, dan ekstraksi menggunakan pelarut heksana dengan metode maserasi dan perlokasi masing-masing selama 3 hari dan 6 jam. Persentase hasil ekstraksi minyak daun jeruk purut dengan pelarut lebih tinggi dibandingkan destilasi. Tahun 1996, Jantan et al. melaporkan bahwa sitronelal, sitronelol, dan sitronelil asetat merupakan tiga komponen utama yang terdapat pada minyak daun purut masing-masing sebanyak 72.4; 6.7 dan 4.1. Tahun 2002, Munawaroh dan Handayani melakukan penelitian ekstraksi daun jeruk purut menggunakan pelarut etanol dan n-heksana. Ekstraksi daun jeruk purut dengan pelarut etanol menghasilkan rendemen minyak 13.39 dan kadar sitronelal 65.99, sedangkan dengan pelarut n-heksana menghasilkan rendemen minyak 10.50 dan kadar sitronelal 97.27. 7 Kandungan sitronelal yang sangat tinggi menjadi salah satu kelebihan minyak daun jeruk purut di bidang industri khususnya industri parfum dan kosmetik. Minyak dengan kandungan sitronelal yang tinggi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk isolasi sitronelal. Hasil isolasi tersebut kemudian diubah menjadi bentuk esternya seperti hidroksi sitronelal atau mentol sintetik. Ester yang dihasilkan dengan cara ini umumnya bersifat lebih stabil dan sangat baik digunkaan untuk industri wangi-wangian. Hidroksi sitronelal dapat digunakan sebagai zat pewangi sabun dan parfum yang bernilai tinggi. Mentolsintetik dapat digunakan sebagai obat gosok, pasta gigi, dan obat pencuci mulut. Bentuk ester lain dari sitronelal dapat digunakan sebagai insektisida Ketaren 1985. Keuntungan minyak jeruk purut lainnya sebagai pengharum ruangan adalah sifat antibakteri yang relatif sangat tinggi yang juga berasal dari sitronelalnya Sait 1991.

2.2.2. MINYAK KENANGA

Kenanga merupakan tanaman yang termasuk dalam salah satu anggota suku Magnoliales, famili Annonaceae, genus Cananga, dan spesies Cananga odorata Ketaren 1985. Tanaman kenanga berasal dari Filipina. Tanaman kenanga tumbuh subur di dataran rendah dengan kelembaban tinggi, beriklim tropis dan dekat dengan pantai. Di Pulau Jawa, tanaman ini tumbuh liar, biasanya ditanam di pekarangan rumah, tidak dibudidayakan. Minyak kenanga adalah minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan bunga kenanga. Bunga yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang tua berwarna kuning. Rendemen dan mutu minyak tertinggi terdapat pada bunga yang telah matang sempurna warna kuning tua. Minyak kenanga, dalam perdagangan dunia disebut cananga oil, diperoleh dengan penyulingan sederhana yaitu penyulingan dengan uap dan air water and steam destilation. Di daerah, biasanya dilakukan dengan cara perebusan. Hasil sulingan terdiri dari beberapa fraksi yang mempunyai komposisi dan mutu yang berbeda. Fraksi dengan mutu paling baik adalah yang mengandung kadar ester dan eter yang tinggi serta sesquiterpen yang rendah. Minyak kenanga hanya diproduksi di Indonesia dengan output sebesar 20 tontahun. Daerah penghasil minyak kenanga terbesar di Indonesia adalah Boyolali, Jawa Tengah dan Blitar, Jawa Timur. Minyak kenanga diekspor masih dalam keadaan crude. Oleh importir Amerika dan Eropa, minyak kenanga biasanya direktifikasi untuk menghasilkan minyak yang lebih jernih dan lebih mudah larut. Minyak yang dihasilkan akan menyusut sebanyak 25. Di dunia, pemakaian minyak kenanga masih terbatas dibandingkan minyak ylang-ylang, namun masih tetap penting karena bau minyak kenanga lebih tahan lama dan lebih murah dibandingkan minyak ylang-ylang. Dalam industri, minyak kenanga biasa digunakan sebagai bahan pewangi sabun DAI 2009. Minyak kenanga banyak digunakan dalam industri aromaterapi. Kesan aroma yang dihasilkan dari minyak kenanga adalah floral, manis, dan sedikit kekayuan. Minyak kenanga dimanfaatkan untuk mengurangi rambut berminyak, mengobati gigitan serangga, menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi stres dan depresi, serta mengharumkan ruangan Trecyda 2011. Kandungan kimia minyak atsiri bunga kenanga adalah golongan aldehid, keton aseton, furfural, benzaldehid, komponen bersifat basa metilantranilat, golongan terpen d-terpen, golongan fenol dan fenol eter fenol, eugenol, isoeugenol, metil salisilat, benzilsalisilat, alkohol dan ester metilbenzoat, l-linalool, terpineol, benzil alkohol, feni-etil alkohol, geraniol, fernesol, dan sesquisterpen d-caryophyllen, sesquisterpen-alifatis, l-sesquisterpen, d-sesquisterpen Guenther 1972. Komposisi kimia fraksi ekstrak minyak kenanga dapat dilihat pada Tabel 2. 8 Tabel 2. Komposisi kimia fraksi ekstrak minyak kenanga No. Komponen Jumlah 1. Golongan aldehid dan keton aseton, furfural, benzaldehid 0.1 – 0.2 2. Komponen bersifat basa Metilantranilat 0.1 3. Golongan terpen d-pinene 0.3 – 0.6 4. Golongan fenol dan fenol eter - Cresol, p-Cresol - metil - eter, A, fenol, eugenol, isoeugenol, metil-salisilat, benzilsalisilat, dan fenol tingkat tinggi 3 5. Alkohol dan ester Metil - benzoate, l-linalool, terpineol, benzil alkohol, fenil-etil alkohol, geraniol, nerol, fersenol, nerolidol, l-cadinol, sesquiterpen alkohol 52 – 64 6. Sesquiterpen d-Caryophyllen, sesquiterpen-alifatis, l-sesquiterpen, d- sesquiterpen, ld-sesquiterpen bisiklis 33 – 38 Sumber : Guenther 1972. Kandungan terbesar minyak atsiri bunga kenanga terdiri dari linalool, geraniol dan eugenol, dengan aroma yang khas menyengat Ketaren 1985. Komponen utama minyak kenanga berdasarkan analisa yang dilakukan oleh Balitro adalah kariofilen 36, α-terpineol 10, benzil asetat 9, dan benzil alkohol 2 Ketaren et.al. 2000. Minyak kenanga yang baik mempunyai nilai bobot jenis yang tinggi dan nilai indeks bias serta putaran optik yang rendah. Warna minyak kenanga bervariasi, semakin tinggi fraksi minyak, warna akan semakin tua, mungkin disebabkan adanya senyawa fenol dalam minyak tersebut. Minyak ini sangat sensitif terhadap cahaya sehingga memerlukan kondisi penyimpanan yang lebih baik. Kelarutan minyak dalam alkohol dipengaruhi oleh jumlah fraksi terpen atau sesquisterpen dalam minyak. Semakin tinggi kandungannya, maka kelarutan minyak dalam alkohol semakin rendah Ketaren 1985.

2.2.3. MINYAK NILAM

Nilam merupakan tanaman yang termasuk dalam salah satu anggota suku Labiatales, famili Labiatae, genus Pogostemon, dan spesies Pogostemon sp. Nilam dikenal dengan berbagai nama di beberapa daerah, seperti dilem Sumatera-Jawa, rei Sumatera Barat, pisak Alor, dan ungapa Timor. Nilam tumbuh di daerah dengan cuaca yang panas namun tidak langsung di bawah sinar matahari DAI 2009. Daun tanaman nilam berbentuk bulat telur sampai bulat panjang lonjong. Secara visual, daun nilam mempunyai ukuran panjang 5 – 11 cm, berwarna hijau, tipis, tidak kaku, dan berbulu pada permukaan bagian atas. Permukaan daun kasar dengan tepi bergerigi, ujung daun tumpul, dan urat daun menonjol ke luar Rukmana 2003. Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai pathcouly oil, diperoleh dari daun, batang, dan cabang tanaman nilam dengan cara penyulingan, baik dengan uap kukus maupun uap bertekanan tinggi. Kadar minyak tertinggi terdapat pada daun dengan kandungan patchouli alkohol yang berkisar antara 30-50. Aromanya segar dan khas serta mempunyai daya fiksasi yang kuat, sulit digantikan oleh bahan sintetis Rusli 1991. Minyak nilam terdiri atas persenyawaan terpen dengan alkohol. Komponen utama dalam minyak nilam adalah patchouli alkohol, yaitu komponen golongan hidrokarbon beroksigen yang 9 menentukan bau minyak nilam Ketaren 1985. Menurut Maryadhi 2007, patchouli alkohol merupakan senyawa seskuiterpen alkohol tersier trisiklik. Tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter atau pelarut organik yang lain. Mempunyai titik didih 280.37 o C dan kristal yang terbentuk memiliki titik leleh 56 o C. Minyak nilam mengandung lebih dari 30 jenis komponen kimia, termasuk 4 hidrokarbon monoterpen, 9 hidrokarbon sesquiterpen, 2 oksigenated monoterpen, 4 epoksi, 5 sesquiterpen alkohol, 1 norseskuiterpen alkohol, 2 seskuiterpen keton dan 3 seskuiterpen ketoalkohol. Komponen utama yang terdapat dalam minyak nilam tercantum pada Tabel 3. Tabel 3. Komponen kimia penyusun minyak nilam No. Komponen Jumlah 1. Seskuiterpen 40 – 4 2. Patchouli alkohol 55 – 60 3. β-patchoulin 1.7 – 4.8 4. α-gurjunin 0.0 – 5.0 5. α-guanin 9.9 – 15.2 6. β-kariofilen 2.0 – 3.9 7. α-patchoulin 8.5 – 12.7 8. Seychellene 5.9 – 9.4 9. α-bulnesin 13.1 – 17.2 10. β-guaniepoxi 0.1 – 0.2 11. α-bulnesinepoksi 0.2 – 0.4 12. Norpatchoulinol 0.5 – 0.6 13. Patchoulol 31.2 – 46.0 14. Pogostol 1.9 – 2.7 Sumber : Ketaren 1985, Maryadhi 2007. Di Indonesia, sentra produksi minyak nilam banyak tersebar di NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Beberapa daerah juga mulai mengembangkan nilam seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Saat ini, Indonesia menjadi pemasok 90 kebutuhan minyak nilam dan berkompetisi dengan Filipina, India, dan Cina. Minyak nilam diekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Singapura, Jepang, Perancis, Swiss, Inggris, Taiwan, Belanda, Jerman, dan Cina dengan volume ekspor sebanyak 2.074.250 kg minyak, nilai ekspor US 27.136.913 pada tahun 2004 DAI 2009. Kebutuhan minyak nilam dunia diproyeksikan sekitar 1.000 tontahun dengan laju peningkatan 5 tahun. Untuk memanfaatkan peluang permintaan pasar dunia, luas penanaman dan luas panen nilam di berbagai daerah di Indonesia akan terus ditingkatkan Rukmana 2003 Minyak nilam berwarna coklat. Memiliki aroma yang kaya, earthy, woody dan sedikit fruity. Digunakan untuk mengobati penyakit kulit seperti eksim, panu, kulit kering, minyak berlebih dan jerawat, serta mengurangi rasa lelah dan stres Trecyda 2011. Dalam pengobatan tradisional, minyak nilam berfungsi untuk mengobati gigitan serangga dan ular, juga dapat dibakar untuk menghasilkan wangi yang khas. Dalam industri modern, minyak nilam banyak digunakan sebagai fiksasif atau pengikat bahan-bahan pewangi lain dalam produk parfum, kosmetik, detergen, kertas tisu, dan pengharum ruangan DAI 2009. Minyak nilam merupakan minyak eksotik yang dapat meningkatkan gairah dan semangat serta mempunyai sifat meningkatkan sensualitas. Biasanya digunakan untuk mengharumkan kamar tidur untuk memberi efek menenangkan dan membuat tidur lebih nyenyak anti insomia Rahmaisni 2011. 10

2.3. KARAGENAN