Uji Kekuatan Wangi Gel Pengharum Ruangan

25 Model linier : Y ijk = μ + F i + N j + FN ij + ε ijk Keterangan : Y ijk = nilai pengamatan pada formulasi ke-i, nilam ke-j, dan ulangan ke-k. μ = rataan umum respon F i = pengaruh utama faktor formulasi ke-i; i = 1, 2, ... N j = pengaruh utama faktor nilam ke-j; j = 0, 1 FN ij = interaksi dari faktor formulasi ke-i dan nilam ke-j ε ijk = pengaruh acak yang menyebar normal 0,σ 2 Hipotesis : • Pengaruh Utama Faktor Formulasi H : F 1 = F 2 = ... = 0 faktor formulasi tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H 1 : paling sedikit ada satu i dimana F i ≠ 0 • Pengaruh Utama Faktor Nilam H : N = N 1 = 0 faktor konsentrasi tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H 1 : paling sedikit ada satu j dimana N j ≠ 0 • Pengaruh Interaksi Faktor Formulasi dengan Faktor Nilam H : FN 10 = FN 11 = ... = 0 Interaksi antara faktor F dengan faktor N tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H 1 : paling sedikit ada sepasang i,j dimana FN ij ≠ 0 Nilam dikatakan efektif apabila penurunan bobot gel yang mengandung nilam signifikan lebih kecil dibandingkan gel yang tidak mengandung nilam. Namun, penguapan terjadi tidak hanya pada minyak atsiri tetapi juga air yang dikandung di dalam gel. Oleh karena itu, dibutuhkan juga uji sensorik setiap minggunya agar diperoleh nilai secara kualitatif.

c. Uji Kekuatan Wangi Gel Pengharum Ruangan

Kekuatan wangi gel pengharum ruangan dinilai melalui uji sensorik yang dilakukan setiap minggu selama tiga minggu. Kekuatan wangi yang tertinggi dan stabil selama tiga minggu penyimpanan merupakan gel pengharum ruangan dengan ketahanan wangi yang terbaik. Kekuatan dan ketahanan wangi ini dibandingkan pada setiap jenis gel dan antara gel yang menggunakan minyak nilam dengan yang tidak menggunakan minyak nilam. Uji dilakukan oleh empat belas orang panelis terpilih yang diseleksi dari tiga puluh orang melalui tes organoleptik terhadap gel pengharum ruangan. Tes organoleptik ini terdiri dari lima soal, meliputi dua soal uji segitiga dengan faktor pembeda berupa konsentrasi minyak atsiri, dua soal uji segitiga dengan faktor pembeda berupa komposisi campuran minyak atsiri, dan satu soal uji rangking dengan faktor tingkat konsentrasi minyak atsiri. Contoh lembar pengisian dapat dilihat pada Lampiran 2. 26 Pada uji segitiga, panelis diminta untuk menceklis salah satu kode sampel pada lembar isian yang memiliki konsentrasi dan komposisi yang berbeda. Konsentrasi pada nomer 1 adalah 2 kode 170 dan 3 162 dan 159, sedangkan pada nomer 2 adalah 3 452 dan 222 dan 2 712. Komposisi minyak atsiri dari campuran minyak nilam, minyak kenanga, dan minyak jeruk purut pada nomer 3 adalah 1 : 2 : 2 433 dan 131 dan 1 : 2 : 3 731, sedangkan pada nomer 4 adalah 1 : 2 : 3 479 dan 451 dan 1 : 2 : 2 414. Uji rangking pada nomer 5 adalah mengurutkan sampel dari konsentrasi tertinggi ke konsentrasi terendah dengan menuliskan kode sampel pada kolom rangking. Konsentrasi minyak atsiri yang digunakan adalah 3 357, 2 551, dan 1 150. Panelis yang terpilih adalah yang mampu menjawab soal lebih dari sama dengan 50. Uji kekuatan wangi dilakukan dengan metode uji perbandingan jamak karena dua atau lebih sampel uji disajikan secara bersamaan untuk dibandingkan dengan sampel standarbaku. Sampel standar dibuat kembali pada hari yang sama sebelum dilakukan pengujian. Pengujian dilakukan pada H7, H14, dan H21 dengan panelis yang sama. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan kekuatan wangi gel uji dengan gel standar dengan skala 5 – 1, dimana 5 = sama wangi, 4 = sedikit kurang wangi, 3 = kurang wangi, 2 = sangat kurang wangi, dan 1 = tidak wangi. Lembar pengisian uji pembanding jamak dapat dilihat pada Lampiran. Uji ini dilakukan di dalam laboratorium organoleptik dengan suhu 26 o C. Saat pengujian, gel diposisikan 45 o dari hidung dengan jarak sejengkal dan wangi dicium dengan mengibas-ngibaskan tangan ke arah hidung. Supaya indra penciuman panelis tidak terpengaruh wangi sebelumnya, digunakan penetral bubuk kopi sehingga penilaian lebih valid.

d. Rancangan Percobaan Penentuan Ketahanan Wangi Terbaik