22
Setelah gel terbentuk, dilakukan uji kekuatan gel dan sineresis. Setiap jenis gel diuji dengan tiga kali ulangan pada masing-masing pengujian. Data yang diperoleh dievaluasi menggunakan
rancangan acak lengkap faktorial untuk mengetahui pengaruh perbandingan dan konsentrasi hidrokoloid terhadap kekuatan gel dan sineresis, selanjutnya digunakan uji Duncan untuk mengetahui
perbedaan nyata setiap nilai dengan nilai yang lainya.
a. Uji Kekuatan Gel
Uji kekuatan gel dilakukan menggunakan alat Texture Analyzer yang terdapat di Laboratorium Teknologi Pangan. Prinsip kerja alat ini adalah memberikan tekanan pada permukaan gel hingga
permukaan tersebut rusak, besar tekanan pada saat itu merupakan batas kritis kekuatan gel dalam satuan gram force. Sampel diletakkan di tengah meja uji dalam keadaan wadah plastik terbuka seperti
pada Gambar 7.
Gambar 7. Pengujian kekuatan gel menggunakan Texture Analyzer
b. Uji Kestabilan Gel
Kestabilan gel diuji dengan menghitung dan membandingkan tingkat sineresis antar sampel. Gel yang telah terbentuk pada wadah plastik ditimbang bobotnya Mo lalu dipindahkan ke dalam
plastik resealable yang telah diberi kode sampel. Gel disimpan pada oven bersuhu 30
o
C dalam keadaan plastik terbuka. Setelah 24 jam, gel dikeluarkan dari oven dan dipindahkan ke dalam wadah
plastik sesuai kode sampel untuk ditimbang bobot akhirnya Mi Enifia 2009. Sebelum disimpan pada wadah plastik, permukaan gel dikeringkan terlebih dahulu oleh tisu kering agar tidak ada zat cair
yang ikut tertimbang. Data yang dihitung adalah persen sineresis dengan perhitungan sebagai berikut : Sineresis =
�� − �� ��
∗ 100
23
c. Rancangan Percobaan Penentuan Gel
Rancangan faktorial acak lengkap digunakan karena perlakuan merupakan komposisi dari semua kombinasi dua faktor atau lebih. Pada penelitian ini, rancangan terdiri dari dua faktor yaitu,
perbandingan dan konsentrasi. Tiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh data observasi sebanyak 27 buah. Berikut merupakan faktor beserta taraf yang digunakan :
Faktor perbandingan : A1 60 : 40, A2 70 : 30, A3 100 : 0
Faktor konsentrasi : B1 3, B2 4, B3 5
Ulangan : 1, 2, 3
Respon yang diamati : kekuatan gel gram force dan sineresis
Dari informasi tersebut maka model yang terbentuk adalah :
Model linier :
Y
ijk
= μ +
i
+ A
j
+ AB
ij
+ ε
ijk
Keterangan : Y
ijk
= nilai pengamatan pada perbandingan ke-i, konsentrasi ke-j, dan ulangan ke-k. μ
= rataan umum respon A
i
= pengaruh utama faktor perbandingan ke-i; i = 1, 2, 3 B
j
= pengaruh utama faktor konsentrasi ke-j; j = 1, 2, 3 AB
ij
= interaksi dari faktor perbandingan ke-i dan konsentrasi ke-j ε
ijk
= pengaruh acak yang menyebar normal 0,σ
2
Hipotesis :
• Pengaruh Utama Faktor Perbandingan
H : A
1
= A
2
= A
3
= 0 faktor perbandingan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
H
1
: paling sedikit ada satu i dimana A
i
≠ 0 •
Pengaruh Utama Faktor Konsentrasi H
: B
1
= B
2
= B
3
= 0 faktor konsentrasi tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
H
1
: paling sedikit ada satu j dimana B
j
≠ 0 •
Pengaruh Interaksi Faktor Perbandingan dengan Faktor Konsentrasi H
: AB
11
= AB
12
= ... = AB
33
= 0 interaksi antara faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati H
1
: paling sedikit ada sepasang i,j dimana AB
ij
≠ 0
3.3.2. PEMBUATAN GEL PENGHARUM RUANGAN
Metode pembuatan gel pengharum ruangan sama seperti metode pembuatan gel pada penelitian pendahuluan Gambar 4. Minyak atsiri dicampur ke dalam hidrokoloid setelah propilen glikol
tercampur rata dan suhu hidrokoloid sudah turun mencapai 65
o
C. Setiap formula gel yang telah terpilih dari penelitian pendahuluan F
n
dicampur dengan minyak atsiri sebesar 7 bb gel dengan
24
dua jenis perbandingan minyak, yaitu dengan minyak nilam N
1
dan tanpa minyak nilam N .
Komposisi minyak atsiri dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Komposisi minyak atsiri pada tiap formula gel pengharum ruangan
Perbandingan minyak atsiri
Bobot g Total kandungan
minyak atsiri g Nilam
Kenanga Jeruk purut
1 : 2 : 3 2.45
4.90 7.35
14.70 0 : 2 : 3
- 5.63
9.07 14.70
Setelah minyak tercampur, hidrokoloid dicetak pada wadah plastik. Hidrokoloid yang telah membentuk gel dipindahkan ke plastik resealable yang telah diberi kode sampel dan telah digunting
segitiga di bagian atasnya. Gel pengharum ruangan disimpan pada suhu ruangan selama tiga minggu dan diuji setiap minggunya. Uji yang dilakukan adalah uji penguapan zat cair dan uji sensorik. Dari
kedua uji tersebut dapat diketahui efektifitas nilam pada gel pengharum ruangan dan ketahanan wangi gel pengharum ruangan yang terbaik.
a. Uji Penguapan Zat Cair