24
dua jenis perbandingan minyak, yaitu dengan minyak nilam N
1
dan tanpa minyak nilam N .
Komposisi minyak atsiri dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Komposisi minyak atsiri pada tiap formula gel pengharum ruangan
Perbandingan minyak atsiri
Bobot g Total kandungan
minyak atsiri g Nilam
Kenanga Jeruk purut
1 : 2 : 3 2.45
4.90 7.35
14.70 0 : 2 : 3
- 5.63
9.07 14.70
Setelah minyak tercampur, hidrokoloid dicetak pada wadah plastik. Hidrokoloid yang telah membentuk gel dipindahkan ke plastik resealable yang telah diberi kode sampel dan telah digunting
segitiga di bagian atasnya. Gel pengharum ruangan disimpan pada suhu ruangan selama tiga minggu dan diuji setiap minggunya. Uji yang dilakukan adalah uji penguapan zat cair dan uji sensorik. Dari
kedua uji tersebut dapat diketahui efektifitas nilam pada gel pengharum ruangan dan ketahanan wangi gel pengharum ruangan yang terbaik.
a. Uji Penguapan Zat Cair
Uji penguapan zat cair dilakukan dengan menimbang bobot gel setiap minggu selama tiga minggu. Dari uji ini, diperoleh besar penurunan bobot gel setiap minggunya dan total penurunan
bobot setelah tiga minggu penyimpanan. Penurunan bobot gel pengharum ruangan diperoleh dengan menghitung selisih bobot gel pada minggu sebelumnya M
n-1
dengan bobot gel pada saat penimbangan M
n
, sedangkan total penurunan bobot adalah selisih bobot minggu ketiga M
3
dengan bobot awal M
. Besar selisih bobot merupakan jumlah zat cair yang menguap. Persen total penguapan zat cair dihitung dengan rumus :
Persen total penguapan zat cair = ����� ��� ���� ���� ������� M3 − �0
����� ������ + ����� ������� ���� ∗ 100
Penurunan bobot setiap minggunya dibuat dalam bentuk grafimetri. Persen bobot gel sisa dihitung dengan rumus berikut :
Persen bobot gel sisa = ����� ��� ������ �� − � ��
����� ��� ������ �� − 0 M0 ∗ 100
b. Rancangan Percobaan Penentuan Ketahanan Gel Terbaik
Pada uji persen total penguapan zat cair, dilakukan evaluasi perhitungan menggunakan faktorial acak lengkap. Tiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Berikut merupakan
faktor beserta taraf yang digunakan : Faktor formulasi
: F
1
, F
2
, ... Faktor nilam
: N tanpa nilam, N
1
dengan nilam Ulangan
: 1, 2, 3
Respon yang diamati : total penguapan zat cair
Dari informasi tersebut maka model yang terbentuk adalah :
25
Model linier :
Y
ijk
= μ + F
i
+ N
j
+ FN
ij
+ ε
ijk
Keterangan : Y
ijk
= nilai pengamatan pada formulasi ke-i, nilam ke-j, dan ulangan ke-k. μ
= rataan umum respon F
i
= pengaruh utama faktor formulasi ke-i; i = 1, 2, ... N
j
= pengaruh utama faktor nilam ke-j; j = 0, 1 FN
ij
= interaksi dari faktor formulasi ke-i dan nilam ke-j ε
ijk
= pengaruh acak yang menyebar normal 0,σ
2
Hipotesis :
• Pengaruh Utama Faktor Formulasi
H : F
1
= F
2
= ... = 0
faktor formulasi tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H
1
: paling sedikit ada satu i dimana F
i
≠ 0 •
Pengaruh Utama Faktor Nilam H
: N = N
1
= 0 faktor konsentrasi tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
H
1
: paling sedikit ada satu j dimana N
j
≠ 0 •
Pengaruh Interaksi Faktor Formulasi dengan Faktor Nilam H
: FN
10
= FN
11
= ... = 0 Interaksi antara faktor F dengan faktor N tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati H
1
: paling sedikit ada sepasang i,j dimana FN
ij
≠ 0 Nilam dikatakan efektif apabila penurunan bobot gel yang mengandung nilam signifikan lebih
kecil dibandingkan gel yang tidak mengandung nilam. Namun, penguapan terjadi tidak hanya pada minyak atsiri tetapi juga air yang dikandung di dalam gel. Oleh karena itu, dibutuhkan juga uji
sensorik setiap minggunya agar diperoleh nilai secara kualitatif.
c. Uji Kekuatan Wangi Gel Pengharum Ruangan