Hasil Uji Statistik Deskriptif

56 konsumsi. Outlier adalah kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Ghozali, 2013.

B. Analisis dan Pembahasan

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan model regresi berganda. Tujuannya adalah memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen proporsi dewan komisaris independen, efektivitas komite audit, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu siklus konversi kas cash conversion cycle.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Uji data statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2013. Tabel 4.2 menggambarkan statistik deskriptif seluruh variabel dalam penelitian ini yang meliputi nilai minimum, maksimum, mean rata-rata dan standar deviasi. Nilai minimum menggambarkan nilai paling kecil yang diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan terhadap perusahaan sampel. Nilai maksimum menggambarkan nilai paling besar yang diperoleh dari hasil 57 pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, sedangkan mean rata-rata menunjukan nilai rata-rata dari masing-masing variabel. Berikut ini adalah gambaran statistik deskriptif perusahaan sampel secara keseluruhan. Tabel 4.2 Statistik Deskripif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CCC 97 -25,271 650,412 132,94303 100,388347 KOM 97 ,200 ,800 ,40500 ,112455 AUDIT 97 2,0 6,0 3,072 ,4620 SALES 97 25,242 32,120 28,59630 1,687191 Valid N listwise 97 Sumber : Data diolah Output SPSS 22 Tabel 4.2 di atas merupakan hasil statistik deskriptif dari data-data yang dikumpulkan yang menunjukan bahwa variabel dependen yaitu siklus konversi kas atau cash conversion cycle CCC memiliki nilai minimum sebesar -25, 271 yang diperoleh dari Indofarma Tbk pada tahun 2015 sedangkan nilai maksimumnya sebesar 650,412 diperoleh dari Merck Sharp Dohme Pharma Tbk pada tahun 2013. Nilai rata-rata siklus konversi kas sebesar 132,943. Hal ini menunjukkan rata-rata perusahaan industri barang konsumsi dalam mengelola kasnya adalah selama 132,94 hari dan standar deviasinya adalah sebesar 100,388347. Variabel proporsi komisaris independen KOM menunjukkan nilai minimum sebesar 0,20 yang diperoleh dari Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada tahun 2014 dan nilai maksimumnya sebesar 0,80 diperoleh dari Bentoel International Investama Tbk pada tahun 2015 dan 58 Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2013 dan 2014. Hal ini berarti dalam perusahaan sampel paling kecil ada sebesar 20 dari total jumlah dewan komisaris dan paling besar aadalah sebesar 80 dari total dewan komisaris. Rata-rata variabel proporsi komisaris independen adalah sebesar 0,405. Hal ini berarti rata-rata proporsi komisaris independen di industri barang konsumsi telah memenuhi ketentuan mengenai dewan komisaris independen diatur dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No:Kep-305BEJ07-2004 Tentang Pencatatan Saham dan Efek bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Berdasarkan peraturan tersebut, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia harus memiliki komisaris independen yang jumlahnya sekurang-kurangnya 30 dari seluruh jumlah anggota dewan komisaris. Sedangkan standar deviasinya adalah sebesar 0,112455. Variabel ukuran komite audit AUDIT memiliki nilai minimum sebesar 2 yang diperoleh dari Martina Berto Tbk pada tahun 2013, 2014 dan 2015, Indofarma Tbk pada tahun 2016, dan Mustika Ratu Tbk pada tahun 2016. Sedangkan nilai maksimum sebesar 6 yang diperoleh dari Indofarma Tbk pada tahun 2013. Nilai rata-rata ukuran komite audit sebesar 0,3072 artinya rata-rata jumlah anggota komite audit di perusahaan industri barang konsumsi yang ada di Indonesia terdiri dari 3 anggota dan standar deviasinya sebesar 0,4620. 59 Variabel ukuran perusahaan SALES memiliki nilai minimum sebesar 25,24 yng diperoleh dari Kedaung Indag Can Tbk pada tahun 2015. Sedangkan nilai maksimum sebesar 32,12 diperoleh dari Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk pada tahun 2015. Nilai rata-rata ukuran perusahaan sebesar 28,59 dan standar deviasi sebesar 1,6871.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Ukuran Kap, Proporsi Komisaris Independen, Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuranperusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 69 100

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Pengaruh karakteristik komite audit dan mekanisme good corporate governance terhadap ketetapan waktu pelaporan keuanganan

0 10 112

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, MANAJEMEN LABA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK.

0 0 16