28
4. Komite Audit
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No IX.I.5, Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. KNKG 2006 menyatakan bahwa Komite
Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, struktur pengendalian internal perusahaan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal
dilakukan sesuai dengan standar audit yang berlaku, serta melakukan tindak lanjut atas temuan hasil audit yang dilaksanakan manajemen.
Selain itu Komite Audit juga terlibat dalam pemrosesan calon auditor eksternal beserta imbalan jasanya untuk kemudian disampaikan kepala
Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5, dalam
menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan
informasi keuangan lainnya. b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
29
peraturan perundangan-undangan lainnnya yang berhubungan dengan kegiatan peusahaan.
c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal.
d. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadai perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi.
e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Emiten atan Perusahaan Publik
f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi perusahaan Adapun wewenang Komite Audit dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengakses dokumen, data dan informasi perusahaan tentang
karyawan, dana, aset, sumber daya perusahaan yang diperlukan. b. Berkomunikasi langsung atau tidak langsung dengan karyawan,
dan pihak yang menjalankan fungsi internal dan eksternal audit serta manajemen risiko.
c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan
untuk membantu
pelaksanaan tugasnya
jika diperlukan.
d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Komite Audit biasanya terdiri dari dua hingga tiga orang anggota. Dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Seperti komite
30
pada umumnya, Komite audit yang beranggotakan sedikit cenderung dapat bertindak lebih efisien. Akan tetapi, Komite audit beranggota
terlalu sedikit juga menyimpan kelemahan yakni minimnya ragam pengalaman anggota. Sedapat mungkin anggota Komite audit memiliki
pemahaman memadai tentang pembuatan laporan keuangan dan prinsip-prinsip pengawasan internal.
5. Ukuran Perusahaan