Dewan Komisaris Independen Pengaruh Proporsi Komisaris Independen, Ukuran Komite Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle)

24 3 Memperpanjang periode penangguhan utang usaha Perusahaan dianjurkan untuk berusaha memperlambat pembayaran yang dilakukan kepada supplier. Kemampuan perusahaan untuk lebih dulu melakukan penagihan kas dari piutang daripada melakukan pengeluaran kas untuk pembayaran utang merupakan salah satu strategi meningkatkan pertumbuhan perusahaan Padachi, 2006

3. Dewan Komisaris Independen

Berdasarkan UU Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 menyatakan bahwa dewan komisaris terdiri atas satu orang atau lebih. Forum for Corporate Governance Indonesia FCGI, 2000, dewan komisaris merupakan salah satu unsur terpenting dari corporate governance yang memiliki tanggung jawab menjamin pelaksanaan strategi perusahaan berjalan sesuai tujuan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Berdasarkan pedoman Good Corporate Governance di Indonesia tahun 2010, komposisi atau jumlah komisaris independen tidak ditentukan dalam jumlah tertentu namun demikian jumlah atau komposisi komisaris independen harus dapat menjamin agar mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adapun kriteria yang ditetapkan yaitu 25 salah satu dari komisaris independen harus mempunyai latar belakang akuntansi atau keuangan. Meskipun Pedoman Good Corporate Governance tidak menentukan jumlah komisaris independen, dalam Peraturan Bapepam- LK, emiten atau perusahaan publik wajib memiliki sekurang- kurangnya satu orang komisaris independen sedangkan Bursa Efek Indonesia mewajibkan sekurang-kurangnya 30 dari dewan komisaris adalah komisaris independen. Kriteria komisaris independen secara rinci diatur dalam peraturan Bapepam-LK yaitu: a. Berasal dari luar emten atau Perusahaan Publik. b. Tidak mempunyai saham emiten atau Perusahaan Publik baik langsung maupun tidak langsung. c. Tidak mempunyai hubungan sfiliasi dengan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik. d. Tidak mempunyai hubungan usaha dengan emiten atau Perusahaan Publik baik langsung maupun tidak langsung. Untuk menjamin pelaksanaan GCG diperlukan anggota dewan komisaris yang memiliki integritas, kemampuan, tidak cacat hukum dan independen, serta tidak memiliki hubungan bisnis atau hubungan lain dengan pemegang saham mayoritas dan dewan direksi baik langsung maupun tidak langsung. Hal ini dimaksudkan agar dewan komisaris independen dapat menjadi penyeimbang dalam pengambilan keputusan dewan komisaris dan mewakili kepentingan stakeholders 26 lainnya daripada kepentingan stakeholders mayoritas. Komisaris independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas yang bukan merupakan pemegang saham pengendali dalam RUPS. Namun seringkali dewan direksi lebih memiliki kekuatan dibanding dewan komisaris. Hal inilah yang menyebabkan independensi dari dewan komisaris menjadi sangat penting sebagai penyeimbang dari dewan direksi. Dalam melaksanakan tugasnya dewan komisaris bersama dewan direksi memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang, yaitu KNKG, 2006: a. Terlaksananya dengan baik kontrol internal dan manajemen risiko. b. Tercapainya imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham. c. Terlindunginya kepentingan pemangku kepentingan secara wajar. d. Terlaksananya suksesi kepemimpinan yang wajar demi kesinambungan manajemen di semua lini organisasi. Penerapan corporate governance dapat dilihat salah satunya dari proporsi komisaris independen terhadap jumlah keseluruhan komisaris yang ada dalam perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Yeh et al. 2002 memperoleh hasil bahwa penerapan corporate governance akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan melakukan penerapan corporate governance yang baik akan meningkatkan kinerja perusahaan dan mencegah terjadinya kecurangan oleh manajemen. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang 27 dilakukan oleh Black et al. 2002 bahwa perusahaan dengan penerapan corporate governance yang baik akan memiliki kinerja operasional yang baik dibandingkan dengan perusahaan yang penerapan corporate governancenya kurang baik. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh John et al. 2015:87 menyatakan bahwa corporate governance yang diproksikan salah satunya adalah komisaris independen berpengaruh negatif terhadap siklus konversi kas. Dimana siklus konversi kas termasuk bagian dari kinerja perusahaan apakah perusahaan dapat mengelola modalnya dengan efisien atau tidak. Namun hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari 2006 bahwa jumlah komisaris dan proporsi komisaris independen yang ada dalam perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Achchuthan dan Kajananthan 2013 mengemukakan bahwa praktik corporate governance yang diproksikan sebagai proporsi komisaris independen, ukuran komite audit, dan jumlah kehadiran rapat tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi manajemen modal kerja yang salah satu proksinya juga merupakan cash conversion cycle, kecuali untuk proksi struktur kepemimpinan dewan berpengaruh signifikan terhadap efisiensi manajemen modal kerja. 28

4. Komite Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Ukuran Kap, Proporsi Komisaris Independen, Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuranperusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 69 100

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Pengaruh karakteristik komite audit dan mekanisme good corporate governance terhadap ketetapan waktu pelaporan keuanganan

0 10 112

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, MANAJEMEN LABA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK.

0 0 16