Uji Asumsi Klasik Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2011 – 2015)

53 dari F-tabel, maka H diterimadan model yang lebih tepat digunakan adalah Common Effect Model Gujarati Porter, 2009.

b. Uji Hausman

Uji hausman merupakan uji statistic untuk memilih apakah menggunakan model Fixed Effect atau Random Effect. Statistic uji Hausman ini mengikuti distribusi statistic chi-square dengan degree of freedom df sebanyak k dimana k adalah jumlah variabel independen. Widarjono, 2009:240-241. Menurut Gujarati dan Porter 2009, hipotesis uji Hausman adalah sebagai berikut: H : Fixed Effect Model H 1 : Random Effect Model Jika nilai statistic Hausman lebih besar dari nilai kritisnya chi- square maka model yang tepat adalah Fixed Effect Model. Sedangkan sebaliknya, apabila nilai statistic Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model Random Effect.

3. Uji Asumsi Klasik

Menurut Widarjono 2009:101, dalam melakukan analisis regresi berganda harus memenuhi beberapa persyaratan dan berhasil melewati serangkaian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitan dan uji autokorelasi. 54

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual terstandarisasi yang berdistribusi normal jika digambarkan dengan bentuk kurva akan membentuk gambar lonceng bell-shaped curve. Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal atau tidak, maka dalam penelitian ini menggunakan metode analisis grafik dan metode statistic. Suliyanto, 2011:69. 1 Uji Normalitas dengan Analisis Grafik Pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik merupakan metode yang termudah. Analisis grafik dilakukan dengan menggunakan histogram dengan menggambarkan variabel dependen sebagai sumbu vertical sedangkan nilai residual terstandarisasi digambarkan sebagai sumbu horizontal. Jika Histogram Standardized Regression Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinyatakan normal. Gambar 3.1 Bentuk Histogram Normalitas Sumber: Ghozali,2009:34 55 2 Uji Normalitas dengan Jarque -Bera JB Test Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai statistic Jarque- Bera JB dengan nilai Chi-Square χ2 table dengan tingkat signifikansi 5 dan df 2. Pengambilan keputusan dalam uji JB adalah jika nilai Jarque- Bera JB ≤ χ2 tabel maka nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal.Sedangkan jika nilai Jarque- Bera JB χ2 tabel maka nilai residual terstandarisasi berdistribusi tidak normal Widarjono, 2009:49.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada atau tidaknya korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas. Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier. Suliyanto, 2011:61 Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliearitas yaitu dengan menganalisis korelasi berpasangan yang tinggi di antara variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat koefisien korelasi yang tinggi di atas 0.85 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model terdapat multikolinearitas. Jika koefisien korelasi lebih rendah dari 0.85 maka model tidak mengandung multikolinearitas Widarjono, 2009:103 56

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan adanya varian variabel pada model regresi yang tidak sama konstan. Jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama maka disebut dengan homoskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya masalah heteroskedastisitas dapat digunakan metode analisis grafik dan metode statistik. Metode analisis grafik dilakukan dengan mengamati scatterplot di sumbu horizontal menggambarkan nilai Predicted Standardized sedangkan sumbu vertical menggambarkan nilai Residual Studentized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Suliyanto, 2011:97 Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan metode Park Uji Park. Uji Park dilakukan untuk meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai Ln residual kuadrat Ln e 2 . Jika terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan terhadap nilai Ln residual kuadrat Ln e 2 maka dalam model terdapat masalah heteroskedastisitas. Persamaan yang digunakan untuk uji Park ini adalah sebagai berikut: Keterangan: ln μ²i = α + β ln X i + v i 57 μ²i : Nilai residual Kuadrat X i : Variabel bebas Pengambilan keputusan dalam uji Park ini adalah jika β signifikan maka terdapat pengaruh variabel bebas terhadap nilai ln residual kuadrat sehingga dapat dinyatakan terdapat gejala heteroskedastisitas. Demikian pula sebaliknya Suliyanto, 2011: 102. Dalam penelitian ini tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi dapat berbentuk autokorelasi positif dan autokorelasi negatif Winarno, 2009:5.26. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu time-series atau ruang cross-section. Suliyanto,2011:125. Dalam penelitian ini menggunakan Uji Durbin-Watson Uji D-W merupakan uji yang sangat popular yang dikenal sebagai statistic d Durbin-Watson dan merupakan salah satu uji yang banyak dipakai untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi Metode ini membandingkan nilai d statistic dengan nilai table dL – dU. Hipotesis yang digunakan dalam model ini adalah: H : Tidak ada autokorelasi r = 0 H 1 :Ada autokorelasi r ≠ 0 58 Pengambilan keputusan uji autokorelasi dengan criteria sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji DW Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dL Tidak ada autokorelasi positif No decision dL ≤ d ≤ dU Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 – dL d 4 Tidak ada autokorelasi negative No decision 4 – dU ≤ d ≤ 4–dL Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak ditolak dU d 4 – dU Sumber: Gujarati dan Porter, 2007:122

4. Uji Signifikansi

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

0 5 22

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII))

0 12 23

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012)

1 15 123

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di JII Periode 2008-2011)

1 4 112

Analisis pengujian pecking order theory melalui keterkaitan faktor-faktor penentu struktur modal terhadap financial leverage: studi kasus pada emiten syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2009 – 2013

0 7 126

Pengaruh Profitablitas Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan (Studi kasus Pada perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

4 28 53

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 4 103

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2012-2014

0 9 70

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode 2010-2015.

0 3 10

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Transparansi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode Tahun 2012-2016) - eprints3

0 1 20